Mie Aceh Titi Bobrok ini termasuk kuliner medan halal yang buka pada malam hari. Saya pilih mie aceh kepiting. Rasanya enak banget dan harganya pun cukup terjangkau untuk ukuran kuliner yang sudah terkenal.
Bunda yang Aktif dan Sehat Kunci Keluarga Bahagia nan Kuat Warisan penyakit. Dua kata ini begitu terang benderang di ingatan saya. Pasalnya, ketika saya SMA, Ibu saya bercerita bahwa ayah memiliki banyak penyakit. Sebagian dari… Selengkapnya »Bunda yang Aktif dan Sehat, Kunci Keluarga Bahagia nan Kuat
Overall, saya puas dan nyaman selama staycation di Grand Dafam meskipun di tengah pandemi. Menurut saya, Grand Dafam Surabaya ini adalah salah satu hotel bintang 4 yang bagus di Surabaya.
Akhir Oktober lalu, saya menemani suami ke Medan dari Surabaya. Saya sangat mempersiapkan perjalanan ini karena kan kami akan naik pesawat saat corona. Saya memberi 10 kiat naik pesawat saat pandemi agar tetap aman dan insyaa Allah terhindari dari covid-19.
Aroma harum dengan cepat menyeruak mendesak keluar tutup kukusan dan memicu rasa lapar. Saya segera menghidangkan sepiring dimsum dengan semangkuk saus yang sudah ada dalam paket dimsum. Gigitan pertama membuat saya dengan cepat menobatkan dimsum Kimi ini jadi dimsum favorit saya!
Anak saya sedang tertarik dengan benda angkasa. Kebetulan, saya tak punya buku tentang benda angkasa. Syukurlah saya memiliki aplikasi untuk membaca online di ponsel, yakni Let’s Read. Segera saya mencari beberapa cerita tentang angkasa dan voila! Ketemu semuanya!
Ada beberapa hal yang saya sukai dari cafe ramah anak di Surabaya ini, terutama saat kondisi pandemi. Pertama, aman. Kedua, makanannya enak. Ketiga, mainan anak-anaknya menyenangkan. Keempat, nyaman banget. Saya bahas satu persatu, ya.
Pada masa awal menyusui anak pertama, saya tidak terlalu peduli dengan pakaian yang saya kenakan. Sehari-hari, saya hanya memakai daster (bahasa kerennya casual maxi dress with sleeves) dan untuk keluar rumah saya cukup memakai gamis atau dress lama yang tidak terlalu menarik, asal ada bukaan kancing depan, saya akan dengan mudah melenggang pergi ke luar rumah. Hal ini sangat bertentangan dengan selera berpakaian sebelum memiliki anak. Dulu, saya cukup selektif memilih blouse, celana atau rok, serta dress. Sekarang, saya agak malu melihat fotoku beberapa tahun yang lalu. Hehe. Saat itu yang saya pedulikan hanyalah pakaian yang nyaman untuk menyusui, itu saja.
Perjalanan ke Turki ini merupakan perjalanan yang menempuh waktu terbang terlama kedua, setelah sebelumnya aku pernah terbang menggunakan KLM ke Jerman (thanks to FH UB atas kesempatannya!).
Dan kali ini, saya mendapat kesempatan terbang naik Qatar Airways bersama Cheria Travel. Masya Allah.. sungguh bersyukur. Apalagi Qatar merupakan maskapai terbaik di dunia versi Skytrax!
Aku sudah lamaa sekali nggak traveling sendiri. Halah, boro-boro sendiri, berdua ama suami juga terakhir 2 tahun lalu. Buibu pasti paham lah ya.. selain rempong, anggaran dan kesabaran extra harus dipersiapkan jelang liburan bareng keluarga.
Saat berkesempatan memenuhi hadiah dari Cheria Travel, aku dan suami memutuskan bahwa aku berangkat sendiri. Awalnya suami mau ikut, namun karena satu dan lain hal, gak jadi ikut deh. Tapi senengnya, beliau bisa nemenin aku ke Jakarta jelang flight ke Istanbul.
Karena flight ke Istanbul dijadwalkan pagi sekitar jam 8.45, mustahil kalau mau terbang dari surabaya, yang mana penerbangan paling pagi ya subuh. Belum delaynya. Jadi kami menginap dulu semalam, berangkat tanggal 2 Januari malam dan menginap di hotel terdekat di Bandara. Saya sengaja ambil penerbangan paling malam ke Jakarta supaya bisa nenenin Laiqa sepuasnya.