Beberapa kuliner kota Bandung yang enak dan legendaris yang telah saya coba selama perjalanan bisnis ke Bandung ada Iga Bakar Si Jangkung, Surabi Cihapit, dan Sate Jando. Ada pula kuliner yang termasuk hidden gem seperti Rama Ramen di dalam Pasar Cihapit, dan beberapa makanan yang saya pesan melalui Go-Food seperti Nasi Goreng Madona dan Aneka Molen Muhidin.
Sebetulnya saya memiliki daftar kuliner Kota Bandung enak yang cukup panjang. Terdapat beberapa wishlist yang tidak terpenuhi seperti Cuanki Serayu dan Batagor Kingsley. Gara-garnya, pada hari ketiga saya di Bandung, saya terkena diare! Huhu. nanti saya akan cerita apa alasannya. Jika kamu sedang mencari kuliner di Kota Bandung yang enak dan legendaris, baca terus postingan ini sampai selesai, ya!
Kuliner Kota Bandung yang Enak dan Legendaris #1: Iga Bakar Si Jangkung
Iga Bakar Si Jangkung ini terletak di Jalan Cipaganti. Sekitar 20 menitan dari Hotel El Royale di pusat Kota Bandung. Lokasinya ada di pinggir jalan, sangat strategis dan mudah ditemukan. Warna warung Iga Bakar Si Jangkung ini bernuansa hijau. Saya rasa semua driver ojol di Kota Bandung pasti tahu lokasi Iga Bakar Si Jangkung karena memang sudah jadi kuliner yang dituju oleh wisatawan.
Cara Memesan
Iga Bakar Si Jangkung menerapkan sistem antrian dengan waiting list. Pada bagian depan, ada kursi dan payung pantai yang digunakan sebagai area tunggu. Ketika saya ke sana pada malam hari, sekitar pukul 19.30an, suasana sangat ramai dan penuh. Saya mendapatkan antrean nomor 2. Pegawai akan menanyakan berapa orang pengunjung dan nama kita. Apabila sudah ada bangku kosong sesuai jumlah orang, dia akan memanggil nama kita.
Nah, sambil menunggu dipanggil, kita bisa memesan makanan lebih dulu. Ini sungguh menyenangkan karena bisa mempersingkat waktu. Saat itu saya memesan Iga Bakar Spesial dengan harga Rp 70.000. Suami saya memesan nasi goreng iga dan kami sama-sama memesan es jeruk manis.
Pelayanan
Meskipun lokasi di pinggir jalan dan nuansa warung yang jauh dari konsep mewah restoran, pelayanan Iga Bakar Si Jangkung ini bagai di hotel bintang 5. Ini ungkapan aja, ya. Hehehe. Mereka sangat tanggap. Saya tidak perlu menunggu lama untuk menu yang saya pesan. ada pegawai yang bertugas menanyai apakah menu sudah hadir semua dan apakah kita butuh tambahan menu lain. Ini memudahkan saya yang saat itu memang ingin nambah satu gelas es jeruk.
Rasa Makanan
Rasa Iga Bakar Si Jangkung ini seperti yang dibicarakan para pelanggannya di Google Bussiness. Lezat banget! Rasa manis dan gurih bercampur jadi satu, lebih dominan manis, sih. Bumbunya juga meresap. Menu tersaji dalam mangkuk tanah liat dan sangat panas! Ketika makanan datang, itu bener-bener masih panas, bahkan bubble pada bumbu iga juga masih ada.
Untuk tingkat keempukan menurutku sedang, nggak empuk-empuk banget, sih. Ini juga jadi alasan kenapa menurut saya menu di Iga Bakar Si Jangkung kurang cocok untuk anak-anak, karena bakal slilitan. Kalau kamu suka pedas, tinggal mengambil cabai potongan yang tersedia di bagian depan berdekatan dengan acar.
Untuk es jeruknya juga seger banget, lho! Ini bener-bener es jeruk betulan, bukan nutri****. Mereka mengemasnya dengan wadah gelas plastik. Memang bakal lebih praktis sih, tapi jadi nyampah banget, ya. Saya sendiri prefer kalau urusan minum ini tetap disajikan di gelas.
Kuliner Kota Bandung yang Enak dan Legendaris #2: Surabi Cihapit
Sebetulnya saya ingin memesan Surabi Enhaii yang lebih banyak direkomendasikan oleh teman-teman saya. Hanya saja, saat itu suami pulang agak malam dan kami tidak sempat untuk kulineran malam di luar. Jadi saya memesan melalui Go-Food. Sayangs ekali Surabi Enhaii ini tidak ada di Go-Food. Sebagai gantinya, saya memesan Surabi Cihapit yang setelah saya riset lagi, ternyata juga salah satu kuliner legendaris di Kota Bandung.
Rasa Makanan
Begitu makanan datang, ternyata surabinya lumayan gendut! Saya memesan surabi polos dengan toping keju susu dan surabi kismis dengan toping keju susu. Susu kental manis disajikan secara terpisah. Toping kejunya sangat banyak, tekstur surabinya sendiri lumayan enak. Tidak terasa tepung thok, tetapi juga terasa kelapanya. Bagian tengah terasa kurang matang, mungkin karena ukuran yang agak tebal, ya.
Kalau bicara rasa, jujur aja enak banget. Ini surabi paling enak yang pernah saya makan apabila saya bandingkan dengan kudapan serupa di Kota Malang. Akan tetapi, malamnya saya langsung diare! Huhu. Mungkin karena ada bagian yang kurang matang dan ternyata itu tidak cocok dengan perut saya.
Kuliner Kota Bandung yang Enak dan Legendaris #3: Sate Jando Gasibu
Saya mendapat rekomendasi untuk membeli Sate Jando Gasibu ini dari driver GoCar yang saya pesan. Beliau memberi tahu bahwa Sate Jando Gasibu itu enak banget, terutama sate lemaknya. Saya pun penasaran dan segera menuju Sate Jando Gasibu setelah dari Pasar Cihapit.
Cara Memesan
Sate Jando Gasibu ini tidak berbentuk warung, tapi seperti pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar. Tanpa penutup dan tenda, lho. Jadi kalau hujan kayaknya mereka tutup, deh. Kendati demikian, antriannya cukup panjang. Saya perlu menunggu selama 10 menit untuk dapat memesan.
Proses pesannya sangat mudah. Kita hanya perlu mengantri dan begitu sudah sampai kasir, dia akan menanyakan pesanan kita. Makanan langsung diambilkan dan kita bayar. Kita bisa membungkus dan dibawa pulang atau makan di lokasi. Mereka menyediakan beberapa kursi plastik kecil yang bisa kita gunakan duduk sambil makan.
Rasa Makanan
Sate gajihnya itu enak buanget, asli! Apalagi kalau masih panas-panas gitu. Tanpa bumbu aja udah enak pol. Mereka punya 3 menu, sate gajih, sate sapi, dan sate ayam. Menurut saya, yang enak hanya sate gajih dan sate sapi aja. Satu tusuk ada 2 potong sate sapi dan sate gajih serta 3 potong untuk sate ayam. Bumbu yang mereka gunakan hanya bumbu kacang.
Untuk rasanya terbilang murah, ya. Minimal beli harus 10 tusuk untuk tanpa lontong, harganya Rp 28.000. Saya beli tanpa lontong karena waktu itu sudah cukup kenyang.
Kuliner Kota Bandung Hidden Gem
Kuliner Kota Bandung yang termasuk kategori hidden gem ini maksudnya harus agak mblusuk dulu untuk mencari. Saya memasukkan beberapa rekomendasi, ya. Yang sudah saya coba ada Rama Ramen, nasi goreng madona, dan molen.
Kuliner Kota Bandung Hidden Gem #1: Rama Ramen
Saya menemukan rekomendasi Rama Ramen ini dari Twitter. Karena memang saya kepengin banget makan ramen, entah kenapa. Tapi saya nggak kepengin ramen ya di mall, maunya ramen yang street food.
Lokasi
Rama Ramen ini ada di dalam Pasar Cihapit. Bener-bener harus masuk pasar dan masuk gang kecil. Saya sempat kesulitan dan harus bertanya ke Mamang Jukir. Untung saja Mang Jukir hafal kalau ada 2 warung mie di dalam pasar dan dia mengarahkan saya untuk masuk ke dalam gang.
Dari tampilan luarnya, sudah seperti street food di Jepang. Hanya ada satu bangku pendek dan satu bangku panjang. Tempatnya sangat kecil, mungkin hanya sekitar 3×2 meter. Ada 2-3 orang yang memasak di dalam. Sepertinya harusnya hanya 2 orang saja, tapi waktu itu saya lihat ada pegawai yang sedang di-training.
Rasa Makanan
Terus terang saya memiliki ekspektasi tinggi. Karena tau sendiri kan warga twitter kalau sudah bilang enak banget itu ya berarti enak. Saya pun sempat membaca ulasan pengguna di Google Bussiness dan mereka mengatakan hal serupa.
Saya memesan Shoyu Ramen. Awalnya, saya merasa biasa saja, tidak ada yang spesial. Kuahnya gurih dan agak keruh, tapi teksturnya ringan. Topingnya ada tempura ikan bulat berbentuk pink, jamur kuping yang diiris memanjang, ayam, telur rebus setengah matang (yang telah dibumbui), dan selembar nori. Ada pula taburan bawang putih dan daun bawang pre.
Rasa nikmat baru saya peroleh ketika saya menambahkan chili oil yang tidak terlalu pedas. Jadi saya menuang sekitar 2 sendok. Makin lama, rasa kuahnya jadi makin nikmat! Kalau mienya, sih, biasa saja menurut saya. Nah, yang juga jadi poin plus adalah telurnya! Duh enak bangeeet.. itu telur setengah matang seperti telur asin, tapi beda, deh. Saya juga nggak tau dibumbui apa. Seperti direndam dengan saus tiram.
Harga
Nah, meski lokasinya di dalam pasar, harganya terbilang agak mahal menurut saya. Paling murah untuk porsi mini itu Rp 35.000. Saya memesan porsi reguler itu harganya Rp 55.000. Kemudian, saya juga memesan 4 buah pangsit goreng yang kemudian saya bawa pulang untuk suami. Itu per bijinya Rp 2.500, jadi totalnya Rp 10.000. Mereka sebetulnya menyediakan air putih gratis, namun, saya memilih untuk membeli Pokka Green Tea seharga Rp 15.000. Saya kira dingin, ya. Eeeh ternyata engga, cuy. Hehehe. Jadi total pengeluaran saya di Rama Ramen ini Rp 80.000.
Kuliner Kota Bandung Hidden Gem #2: Nasi Goreng Madona
Saya membeli Nasi Goreng Madona ini lewat Go-Food karena suami lagi kepengin nasi goreng. Saya membeli nasi goreng seafood dan nasi goreng spesial dengan tambahan potongan ati ayam.
Rasanya lumayan enak, lho. Porsinya pun pas dan mengenyangkan. Tipikal nasi goreng coklat dengan rasa manis dan gurih. Di Bandung sepertinya nggak ada, ya, nasi goreng merah seperti di Surabaya. Hehehe.
Kuliner Kota Bandung Hidden Gem #3: Nasi Goreng Cak Kus
Seperti sebelumnya, saya pun memberi Nasi Goreng Cak Kus lewat Go-Food. meski yang jualan orang Surabaya, dia tidak menjual nasgor berwarna merah. Hanya nasgor coklat dan polos tanpa kecap.
Saya membeli nasgor seafood untuk suami dan mie goreng untuk saya. Rasanya enak, meski untuk mie gorengnya saya rasa terlalu asin dan kebanyakan bumbu. Tapi secara keseluruhan, cukup untuk makan malam yang mengenyangkan.
Kuliner Kota Bandung Hidden Gem #4: Aneka Molen Muhidin
Saya beli molen ini karena suami lagi ngidam molen dan kepengin beli molen yang besar. Saya kembali mencari di Go Food dan menemukan Aneka Molen Muhidin. Mereka ternyata tidak hanya menjual satu rasa molen saja yang klasik berisi pisang. Ada yang isi coklat lumer, keju, nanas, dan nangka. Tapi, saya hanya membeli yang klasik saja, nggak aneh-aneh. Hehehe. Selain molen, mereka menjual onde-onde yang juga enak. Menurut saya, rasa molennya enak banget. Pisangnya pas, nggak terlalu lembek dan juga nggak terlalu padat. Tepungnya gurih tanpa membuat tenggorokan terasa serik atau gatal.
Penutup
Itu tadi beberapa rekomendasi kuliner Kota Bandung yang enak dan legendaris. Serta tak lupa pula saya sertakan kuliner hidden gem yang bisa kamu datangi langsung maupun dipesan via ojol. Mana kuliner di Bandung yang pernah kamu kunjungi? Coba berbagi di kolom komentar, yuk.