Aplikasi Super, Bikin Penghasilan Tambahan Makin Banter WhatsApp saya tidak pernah sepi. Sayangnya, keramaian ini hanya ada di grup. Jarang ada yang japri, hehehe. Saking ramainya, saya sampai mematikan fitur notifikasi angka di WhatsApp saya.… Selengkapnya »Aplikasi Super, Bikin Penghasilan Tambahan Makin Banter
Mengintip Masa Depan Melalui Kondisi Hutan “Bahkan, pandemi corona saat ini, juga merupakan resiko pahit yang harus kita telan akibat kerusakan hutan…” Saya langsung tersentak mendengar penjelasan dari Syaharani, seorang mahasiswi Penggiat Aksi Jeda Untuk… Selengkapnya »Mengintip Masa Depan Melalui Kondisi Hutan
Jujur saja, dulu sekitar tahun 2007-an, saya susah sekali memahami kenapa teman-teman lelaki saya doyan menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer untuk bermain game tembak-tembakan atau balapan. Begitu smartphone android mulai banyak digunakan, aktivitas ngegame… Selengkapnya »ASUS ROG Phone 3, Smartphone Sultan Andalan Para Pemenang
Menebar Peluang di Pasar,Menggiring Pelanggan Ke Rumah Tahun 2017 adalah tahun yang mengubah cara pandang saya mengenai bisnis. Pada tahun itu, saya akhirnya mantap membuat website untuk toko online saya sendiri, La Desya, yang fokus… Selengkapnya »Menebar Peluang di Pasar, Menggiring Pelanggan Ke Rumah
Pada masa awal menyusui anak pertama, saya tidak terlalu peduli dengan pakaian yang saya kenakan. Sehari-hari, saya hanya memakai daster (bahasa kerennya casual maxi dress with sleeves) dan untuk keluar rumah saya cukup memakai gamis atau dress lama yang tidak terlalu menarik, asal ada bukaan kancing depan, saya akan dengan mudah melenggang pergi ke luar rumah. Hal ini sangat bertentangan dengan selera berpakaian sebelum memiliki anak. Dulu, saya cukup selektif memilih blouse, celana atau rok, serta dress. Sekarang, saya agak malu melihat fotoku beberapa tahun yang lalu. Hehe. Saat itu yang saya pedulikan hanyalah pakaian yang nyaman untuk menyusui, itu saja.
5 Kekuatan Rahasia Email yang Jarang Diketahui Orang Orang bijak pernah bilang, pelajaran terbaik adalah sebuah kesalahan. Saya pernah memiliki pengalaman yang menurut saya memalukan (setidaknya menurut saya, ya!) terkait nama email yang alay dan… Selengkapnya »5 Kekuatan Rahasia Email yang Jarang Diketahui Orang
Saya sempat cerita di sini bahwa Cappadocia sempat mengecewakan saya karena saya batal punya foto dengan latar belakang balon udara.
Beberapa jam sebelum bis melaju ke Ankara, kami diminta untuk mampir ke “carpet factory”. Ah, belanja lagi nih, batinku. Tetapi, saya tidak menyesal sama sekali mengikuti tur ini. Saya sampai ada niatan untuk kembali ke Cappadocia karena melihat rumah karpet ini. Dengan catatan kalo ada duit yaa.. haha AAMIIIN.
Di Cappadocia ada banyak pasar karpet yang lebih tourisity, yang sering digunakan para influencer berfoto ria. Kami tidak ke sana, tentu saja. Kami dibawa ke tempat yang lebih komersil namun artistik. Nama tempatnya Santez Avanos Hali yang berjarak 1 menit saja dari Hotel suhan Cappadocia. Iya, sebelahan. Tetapi kami ke sana naik bis karena saljunya tebel banget, mustahil untuk dilewati sama boots H&M harga 150rebu ini hahaha. Oh ya, di Google, kamu bisa ngetik “Synthesis Carpet” untuk melihat ulasan dan lokasi rumah ini.
Saya sudah pernah mendengar kuliner khas Jogja ini disebut beberapa kali di media sosial. Viral, itulah jembatan yang membuatnya terkenal. Selama tinggal di Jogja, saya tidak pernah mendengarnya. Atau memang saya yang kurang main, ya?
Tapi, meskipun saya sudah mengenal Gudeg Pawon sejak dulu, mungkin saya dan suami tidak akan tertarik. Sebab, katanya warungnya baru buka jam 11 malam. Itu pun harus bersabar dengan antrian yang seperti semut berbaris. Saya sudah membayangkan suami yang mengomel dan mengkritisi sistem penyajian yang tidak praktis dan tidak cepat.
Namanya jodoh, akhirnya saya ketemu juga sama Gudeg Pawon yang ternama ini. Adalah Tika, teman saya yang menggagas untuk mencicipi Gudeg Pawon. Ajakan yang cukup kuat, menurutnya, tidak akan rugi kami mengantri.
Karena kali ini saya ke Jogja sendiri dan hanya bebarengan dengan teman-teman, tawaran Tika sulit untuk saya tolak.
Saya di Jogja hanya semalam. Dalam waktu semalam itu pula saya berjalan ke beberapa titik, hingga pada pukul 20.30, kami bertolak ke Gudeg Pawon dari Malioboro. Untunglah Gudeg Pawon agak jauh dari keramaian, kami berharap bisa makan dengan tenang.
Assalamualaikum, salam sejahtera penuh kedamaian untuk pembaca blog saya. Senang sekali di awal tahun 2019 ini saya bisa meluncurkan project pribadi saya yaitu membuat blog self-hosting sendiri *bangga* setelah setahun sebelumnya saya telah berhasil membuat… Selengkapnya »Salam