Lompat ke konten
sirop-obat-aman

#SiropObatAman untuk Anak, Jadi Andalan Saat Sakit di Rumah

Masih lekat pada ingatan saya tentang kepanikan gara-gara obat sirup yang sempat dilarang beredar di Indonesia. Saya pun langsung mengemasi seluruh obat sirup yang saya miliki dan berusaha menjaga kesehatan anak-anak dengan cara alami, seperti lewat konsumsi madu dan buah.

Pasalnya, kalau anak-anak terlanjur sakit, saya harus membawa mereka ke dokter. Saya tidak bisa lagi membeli obat bebas di apotek karena kebanyakan obat bebas untuk anak berbentuk sirop. Selain itu, kalau ke dokter, dokter akan memberi obat dalam bentuk puyer yang tentu butuh waktu lama untuk meraciknya.

Sekarang, saya bersyukur karena obat sirop sudah kembali aman untuk dikonsumsi anak-anak. Pada akhir 2022 kemarin, BPOM mengumumkan secara berkala sejumlah obat sirop yang sudah aman dikonsumsi oleh anak-anak. Wah, lega yaa rasanya! 

Pada tulisan ini, saya bercerita tentang bagaimana perasaan saya ketika obat sirop sempat dilarang dan mengenai perkembangannya saat ini. Baca sampai selesai, ya.

Kilas Balik

Kasus Gagal Ginjal Akut Anak

Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) adalah gangguan yang sudah ada sejak lama. Menurut laporan penelitian Katherine L. O’Brien dkk., Epidemic of Pediatric Deaths From Acute Renal Failure Caused by Diethylene Glycol Poisoning (1998), kasus serupa pernah terjadi di Haiti pada tahun 1998. Namun belakangan ini semakin ditakuti ketika untuk pertama kalinya dalam sejarah di Indonesia, terjadi lonjakan penderita secara masal selama periode Januari 2022 hingga Oktober 2022.

Semenjak kasus GGAPA yang disebabkan oleh tercemarnya sirop obat diumumkan pada Oktober 2022 lalu, seluruh instansi dan organisasi terkait telah melakukan investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh dan menyimpulkan bahwa satu-satunya penyebab kasus GGAPA yang terjadi adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) / Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG) / Dietilen Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan supplier kimia.

Kini, pasien gagal ginjal akut pada anak sudah semakin berkurang. Setelah Kemenkes membatasi konsumsi obat sirop yang mengandung zat pelarut tambahan, terjadi penurunan kasus gagal ginjal akut di seluruh Indonesia. Berdasarkan laporan Kemenkes, jumlah pasien yang dirawat akibat gagal ginjal akut sempat memuncak pada 28 Oktober 2022, yakni sebanyak 84 pasien. Kemudian jumlahnya terus menurun hingga pertengahan November 2022.

Ketika Obat Sirop

Sempat Dilarang

Ketika obat sirop sempat dilarang, saya pun serba kebingungan. Meski ada yang mengatakan bahwa selama obat sirup di rumah sudah dikonsumsi itu boleh untuk digunakan, saya tetap saja ragu. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak mengonsumsi obat sirop sama sekali dan menyimpan rapat-rapat obat sirop yang sudah kami miliki.

Akibatnya, saya pun harus menelan sejumlah konsekuensi atas pelarangan obat sirop ini. Saya rasa saya tidak sendiri, ya. Banyak ibu-ibu lain yang juga merasakan hal yang sama, misalnya saja:

  1. Tidak bisa membeli obat secara bebas. Apabila anak sakit saya harus ke dokter karena hanya bisa mengonsumsi obat dengan jenis puyer. Ini tentu menambah biaya karena biasanya kalau sakitnya “agak” sepele bisa kita obati dengan obat sirop biasa tanpa perlu pergi ke dokter.
  2. Menunggu racikan yang lama. Masa tunggu obat di rumah sakit bisa sangat lama yakni 45 menit sampai satu jam untuk satu kali resep. Bayangkan betapa banyak waktu yang terbuang untuk menunggu obat puyer. Anak saya pun sering rewel ketika saya ajak ke rumah sakit untuk berobat. 
  3. Serba was-was. Saya pun harus setiap saat mengecek pipis anak. Karena salah satu tanda-tanda GGAPA adalah jumlah air kencing yang sedikit atau bahkan tidak pipis sama sekali.

 

Ternyata, kegelisahan ini tidak hanya dialami oleh orang tua saja, tetapi juga para apoteker kita. Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffrendi Roestram, S.Si mengemukakan pengalaman apoteker dalam menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar dan panjangnya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu.

Namun dengan tidak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut. Dengan demikian pasien dan orangtua tidak perlu lagi khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.

Sirop Obat Aman

untuk Anak

Kini, saya sangat bersyukur karena obat sirop sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh BPOM. Namun, masih saja banyak yang merasa was-was dan terlalu khawatir dalam mengonsumsi obat sirop. Untuk itu, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) bersama dengan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi menyelenggarakan acara Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak yang diadakan di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, pada 21 Maret 2023 untuk membahas perkembangan terbaru mengenai keamanan sirup obat.

Pada hari itu, ada sejumlah narasumber yang hadir saat event, antara lain:

  1. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S. selaku Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI,
  2. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm, Selaku Direktur Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
  3. Piprim Basarah Yanuarso, Sp. A(K), selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia,
  4. Noffendri Roestram, S.Si, selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, dan
  5. Prof. Apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D, selaku Guru Besar Farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung

Selengkapnya mengenai event Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman untuk Anak dapat kita simak kembali dalam video di bawah ini:

Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman untuk Anak

Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia menjelaskan bahwa dalam penanganan kasus cemaran EG/DEG yang ditemukan dalam sirop obat sejak Oktober 2022, BPOM telah melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti intensifikasi surveilans mutu produk, penelurusan dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemberian sanksi administratif, termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar.

Upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan. Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, kini bisa kita lihat di website /sosmed BPOM atau melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya. Dengan begini, kita pun tidak perlu ragu mengonsumsi obat sirop.

Dalam kaitannya dengan GGAPA, Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru Besar farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung, menjelaskan bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas sehingga berdampak masal. Namun perlu diketahui bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya (multifactorial) seperti status kesehatan pasien (riwayat penyakit), alergi terhadap suatu bahan tertentu, infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi), obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dan lain sebagainya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menyampaikan bahwa GGAPA sudah ada sejak lama, sehingga perlu investigasi mengenai penyebab GGAPA jika kasus yang terjadi hanya individual. Fakta sudah berbicara bahwa hasil verifikasi ulang produk sirop obat oleh BPOM per November 2022 lalu sudah aman, sehingga produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM, bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.

Tirto Kusnadi selaku Ketua Umum GP Farmasi menutup dengan kesimpulan yang diambil dari hasil Dialog Interaktif Kesehatan yang digelar hari ini. Pertama, ada 2 faktor penyebab GGAPA. Yang pertama adalah GGAPA individu yang terjadi karena faktor medis individu tersebut dan yang kedua adalah gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan, yang disebabkan karena terjadinya pencemaran. Yang kedua, dengan sudah dinyatakannya oleh otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai. Yang terakhir, Tirto Kusnadi kembali mengingatkan kepada anggotanya agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB).

Penutup

Meski kita sempat mengalami masa-masa kelam dan menegangkan ketika sirop obat sempat dilarang dan munculnya gagal ginjal akut yang banyak terjadi pada anak-anak, kini kita bisa bernafas lega. Sebab, sirop obat sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi anak dan dewasa. Selain itu, yang paling penting adalah mengonsumsi sesuai anjuran takaran pada kemasan atau sesuai resep dokter. Tetap jaga kesehatan keluarga ya, Bunda!

29 tanggapan pada “#SiropObatAman untuk Anak, Jadi Andalan Saat Sakit di Rumah”

  1. Akhrinya yaa, aku juga smepet kebingungan kemarin pas anak demam. Ada beberapa yang ga keluar distribusikan lagi. Akhirnya minum puyer. Alhamdulillah sekarang obat sirup dah aman.

  2. Alhamdulillah, akhirnya sirop obat untuk anak bisa dikonsumsi dengan aman dan lega ya, Mbak. Karena memang agak susah kalau anak-anak minum obat racikan. Memang paling pas sirop, apalagi bisa aneka rasa buah juga. Jadi anak-anak lebih mudah minum obatnya dan cepat proses penyembuhannya juga.

  3. Alhamdulillah, ini kabar baik bagi semua ornag khususnya ornag tua, karena dengan adanya informasi seperti ini, jadi semakin merasa tenang. Merasakan keamanan juga kalau Sirop Obat itu aman. terima kasih, kak, ini informasi sangat berharga

    1. Betul, kak Kania..
      Terasa masa-masa insecure dan ovt sejak berita kasus gagal ginjal akut. Semoga seluruh masyarakat dan tenaga farmasi sama-sama saling meneliti kembali dengan obat-obatan yang diberikan kepada anak.

  4. Alhamdulillah, lega rasanya sudah ada kepastian kalau sirop obat aman untuk anak. Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus-kasus menyeramkan seperti gagal ginjal yang ramai beberapa waktu lalu akibat dari mengonsumsi obat sirop anak

  5. Investigasi telah dilakukan, dan Alhamdulillah aman ya sirup obat untuk dikonsumsi kembali. Karena alternatif obat yang simple memang sirup obat sih. Seneng dengan info ini

  6. Sempet resah juga pas ada kasus gagal ginjal akut itu. Pas banget anakku lagi diare, jadi dokter ngasihnya obat puyer. Untungnya anakku tipe yang gampang minum obat, jadi ga ada masalah. Cuma ya nunggu racikan obatnya yang lama.

  7. Alhamdulillah udah ada rilis daftar obat sirop yang aman buat anak2. Soalnya kalo anak sakit lalu dikasih obat pil atau puyer kan susahhh. Paling lancar ya obat bentuk sirop.

  8. Alhamdulillaah, kemarin itu sempet khawatir karena anakku pas sakit pake sirup obat 2 botol dngan resep dokter sih tp tetep aja yaa mba ketar ketir rasanya hahaha.. baca artikel ini hati jadi lebih tentram

  9. Turut lega dengan dinyatakan nya sirup obat aman utk anak, beberapa ponakan juga susah minum obat kalo gak di kasi sirup.

  10. jadi lebih tenang ya kalau informasinya sudah jelas begini, langsung dari para ahlinya. Kita bisa lebih teliti lgi buat milih produk apalagi obat untuk anak ini

  11. sempet khawatir juga loh saya waktu kabar obat sirup anak dilarang karena ada kandungan berbahaya nya. yang bikin repot anak jadi harus makan obat puyer, sementara anak belum ditraining makan obat puyer. akhirnya obatnya gak kemakan, hiks. alhamdulillah sekarang udah ada beberapa yang dinyatakan aman dan boleh dikonsumsi.

  12. Senang akhirnya anak-anak boleh minum obat sirup lagi. Apalagi anakku bisanya minum obat sirup. Kalau dikasih puyer agak rewel. pahit soalnya. Semoga obat sirup sekarang sudah aman untuk seterusnya ya. Aaamiin

  13. alhamdulillah ya setelah obat sirop dibolehkan lagi jadi kabar baik banget buat ibu-ibu. walaupun aku belum menikah dan punya anak, tapi tau banget gimana overthinkingnya ibu-ibu waktu kasus gagal ginjal akut itu

  14. Mengkhawatirkan dengan berita sirop obat anak.. karena kandungan EG dan DEG ini.
    Alhamdulillah, kabar baik karena langsung dikupas tuntas dengan ahlinya dari berbagai bidang, sehingga kini Ibu yakin bisa kembali memberikan sirop obat pada anak.

  15. Mba aku malah salfok sama layout postnya ih.. bagus bangetttt <3
    Anw, aku masih concern juga nih sama permasalahan sirup anak ini… semoga isu ini cepat berlalu yaa

  16. Alhamdulillah ya, obat sirop udah aman lagi untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
    Secara obat sirop ini bisa jadi penolong saat anak sakit, mereka lebih mau menerima minum sirop ketimbang puyer yang tau sendiri dong rasanya pahit, meski biasanya disiasati dengan memberi sedikit gula sih di ujung sendok 😀

  17. Iya nih senang saya karena sudah ga khawatir lagi soal obat sirop
    Soalnya anakku tiga semua mudah minum obat asalkan jenisnya sirop

  18. Serem banget ya kalau terjadi penyakit-penyakit kronis dan mengerikan pada anak. Bersyukur deh sekarang anak-anak sudah bisa mengkonsumsi obat sirup dikala demam, batuk, flu dan lain sebagainya.

  19. Alhamdulillah, Sirop obat aman, ya, Mba. Sempat dag dig dug banget pas masalah terkait sirop menyebar. Berkat penanganan cepat tanggap semuanya jadi terselesaikan dengan baik, ya.

  20. Tulisannya mewakili perasaan aku banget ketika anak sakit demam eh pas lagi rame kasus soal cemaran EG/DEG pada sirop obat. Tapi pas ada dialog interaktif ini alhamdulillah jadi lega dan nggak khawatir lagi kasih sirop obat berkat kerjasama semua pihak terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *