Lompat ke konten

Back to School

with Home Credit Indonesia: Saatnya Mendukung Anak
Meraih Impiannya!

“Bunda, kalau nanti aku besar, aku mau jadi dokter gigi,” ujar Mahira, anak pertama saya. “Aku juga, jadi dokter gigi!” sahut Laiqa, anak kedua saya.

Kedua anak saya memang sangat antusias dengan masa depannya. Hal ini menjadi pelecut semangat saya untuk mempersiapkan segala kebutuhan mereka sejak awal masa sekolah.

“Bunda, kalau nanti aku besar, aku mau jadi dokter gigi,” ujar Mahira, anak pertama saya. “Aku juga, jadi dokter gigi!” sahut Laiqa, anak kedua saya.

Kedua anak saya memang sangat antusias dengan masa depannya. Hal ini menjadi pelecut semangat saya untuk mempersiapkan segala kebutuhan mereka sejak awal masa sekolah.

Salah satu strategi saya yakni saya menjadi sangat selektif memilih sekolah untuk anak-anak. Saya mencari sekolah yang sesuai dengan visi misi keluarga, kendati untuk hal itu kami harus merogoh uang lebih banyak untuk biaya pendidikan kedua anak kami. Saya dan suami sudah memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk impian anak-anak. Mulai dari mempersiapkan sekolah mereka hingga mempersiapkan hal-hal kecil sesuai kebutuhan per jenjang sekolah.

Tak hanya itu, anak-anak saya juga memiliki kebutuhan untuk belajar secara online serta kebutuhan entertainment atau hiburan. Mereka pun saya bekali satu Tab Samsung untuk digunakan berdua. Rupanya, satu gadget saja tidak cukup karena mereka selalu berebut! Hehehe. Apalagi pada tahun ini, Laiqa juga sudah mulai sekolah TK A dan sekolah anak-anak terkadang memberlakukan hybrid learning pada acara tertentu.

Dua anak saya jelang masuk sekolah (doc: pribadi).

Untuk itu, saya harus semakin pintar dalam mengatur keuangan dan mempersiapkan kebutuhan anak-anak saya pada awal tahun pelajaran. Kabar baiknya, saya sudah mengandalkan Home Credit Indonesia yang mampu mendukung saya untuk membeli beberapa kebutuhan tanpa kerepotan dan tanpa mengganggu cashflow bulanan.

Pada tulisan ini, saya akan berbagi pengalaman tentang mengapa kita perlu mendukung anak pada momen awal bersekolah serta bagaimana keterkaitan hal tersebut pada impian mereka. Saya pun akan membagikan cerita bagaimana Home Credit Indonesia mampu mendukung impian kedua anak saya. Baca cerita saya sampai selesai, ya!

First Day of School:

Momen Penting Tunjukkan Dukungan untuk
Impian Anak

Sebagai orang tua yang bekerja, yakni suami sebagai dosen dan saya mengelola bisnis kecil di rumah, kami jarang bisa banyak menghabiskan waktu bersama anak–anak. Biasanya hanya pada akhir pekan atau sore dan malam hari. Karena itu saya dan suami berkomitmen bahwa sebisa mungkin kami mendukung anak lewat dorongan dan apresiasi terhadap pencapaian dan impian mereka.

Momen yang bagi saya cukup penting untuk menunjukkan dukungan pada anak adalah saat pertama kali mereka masuk sekolah. Bagi saya, mendampingi anak ke sekolah, membelikan keperluan, dan turut mendengarkan cerita-cerita mereka adalah bentuk dukungan yang harus saya berikan untuk anak.

Menurut penelitian, anak-anak cenderung berhasil di sekolah jika mereka memiliki awal yang baik. Sangat penting bahwa ketika anak-anak mulai bersekolah, guru, orang tua, dan keluarga yang lain membantu mereka melewati masa sulit ini.

Memulai masa sekolah adalah salah satu masa kritis dalam perkembangan anak. Transisi yang mulus dari masa-masa belajar dan bermain di rumah menuju belajar dan bermain di sekolah tentu membutuhkan dukungan. Anak kita perlu memiliki keterampilan emosional, fisik, sosial, dan intelektual serta bahasa yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan banyak orang.

Sangat penting untuk mengajak anak berbicara dan memeriksa ketakutan, kecemasan, dan kekhawatiran mereka. Apakah mereka senang memasuki taman kanak-kanak atau kelas baru. Biasanya, beberapa anak akan menyukai perubahan itu, sementara ada pula sebagian anak lain yang mungkin membutuhkan dukungan ekstra. Kita sebagai orang tua dapat melakukan beberapa hal untuk mendukung anak-anak ketika mereka mulai sekolah. Berikut adalah beberapa langkah yang saya lakukan untuk membantu anak beradaptasi pada masa-masa awal bersekolah:

Bicara dengan Anak tentang Sekolah

Saya rutin membangun topik pembicaraan tentang sekolah. Saya sudah sounding bahwa dia akan sekolah sejak tiga bulan sebelum hari H. Saya pun menjelaskan ke mana dia akan pergi dan apa yang akan dia lakukan di sekolah. Cara lain yang juga saya gunakan adalah dengan bercerita melalui buku tentang topik-topik di sekolah. Hal ini mampu membantu meredakan kegelisahan di hari pertama dan membangun kepercayaan diri anak.

Mengunjungi Sekolah Sebelum Hari Pertama

Kebetulan anak kedua saya sudah sering ikut kakaknya mengunjungi sekolah dan bermain di sana. Sehingga, lingkungan sekolah pun sudah cukup akrab bagi dia. Hanya saja tetap saya lakukan untuk memperkenalkan lingkungan sekolah, seperti letak ruang kelas, toilet, kantin, dan sebagainya.

Diskusi tentang Aturan Sekolah

Setiap sekolah tentu memiliki aturan-aturan tertentu yang biasanya akan disosialisasikan kepada orang tu jelang masuk sekolah. Kita bisa memberitahu pad anak dengan cara yang sederhana, seperti memberitahukan apa yang tidak boleh dan apa saja yang boleh dilakukan. Sesederhana bermain yang baik bersama teman dan mendengarkan Ustad atau Ustadzah.

Ajak Belanja Perlengkapan Sekolah

Setiap masuk tahun ajaran baru dan naik jenjang, selalu ada barang-barang yang harus dibawa ke sekolah. Biasanya semua barang itu diletakkan di locker sehingga anak tidak berat membawa barang setiap hari. Barang tersebut mulai dari hal yang simpel seperti buku dan peralatan ATK hingga baju ganti. Tak hanya itu, saya pun juga menyiapkan gadget untuk hybrid learning saat dibutuhkan nanti.

Kiat Cerdas Mengatur Budget

Kebutuhan Sekolah Anak

Salah satu biaya yang paling banyak kami anggarkan adalah biaya pendidikan anak. Tak hanya untuk biaya uang gedung dan SPP per bulan, biaya ini juga termasuk biaya untuk membeli keperluan sekolah anak. Memang tidak terlalu banyak apabila dibandingkan dengan jenis biaya lain, tapi kalau tidak pintar menganggarkan, bisa-bisa boncos di tengah jalan.

Saya biasanya menentukan rincian kebutuhan terlebih dahulu, berikut menentukan anggaran. Saya sendiri lebih suka berbelanja tanpa anak-anak, akan tetapi, biasanya saya sudah menanyakan pada mereka tentang hal-hal yang mereka butuhkan. Berikut beberapa keperluan sekolah anak yang sering kita butuhkan saat baru masuk sekolah sekaligus saya tuliskan tentang besaran biaya yang saya anggarkan:

Peralatan Tulis-Menulis dan Alat Makan

Kalau peralatan ATK ini sudah umum ya Bund, biasanya ya seputar pensil, penghapus, penggaris, buku tulis, pensil warna, dan hal-hal lain yang berkaitan. Selain itu juga ada kotak bekal dan botol minum yang harus saya stock 2 unit untuk masing-masing anak agar bisa digunakan bergantian. Di sekolah anak saya pun, saya harus membekali keperluan ini untuk kemudian ditinggal di locker sekolah. Sangat praktis karena anak saya tidak perlu membawa barang berat setiap hari.

Anggaran untuk belanja alat tulis dan alat makan menurut saya cukup sekitar Rp 150.000 sampai 300.000.

Tas Sekolah

Sebetulnya tidak harus setiap tahun membeli tas baru. Apalagi di sekolah anak saya, pada awal masuk sekolah mendapat tas baru. Sekarang saya memiliki 3 tas dari sekolah, dengan rincian 2 tas dari anak pertama yang dapat pada jenjang TK dan SD, serta satu tas dari anak kedua yang mendapat tas saat jenjang TK tahun ini. Agar tidak kembar dengan teman-temannya, saya pun membelikan tas untuk anak pertama saya. Sementara anak kedua saya sudah cukup puas memakai tas dari kakaknya yang lama tetapi masih bagus! Hehehe.

Budget saya untuk tas sekolah anak ini cukup sekitar Rp 150.000 sampai dengan Rp 200.000

Baju Sekolah

Baju sekolah ini tidak hanya seragam ya, terutama untuk anak-anak yang sekolah di swasta. Biasanya, ada baju seragam, baju olahraga, baju bebas, baju muslim, dan baju batik. Saya sendiri cukup rutin mengevaluasi pakaian anak-anak selama tiga sampai empat bulan sekali, apakah masih layak untuk digunakan atau tidak untuk ke sekolah. Pakaian yang menurut saya harus selalu ada, bersih, dan cukup pantas untuk dikenakan ke sekolah adalah baju muslim, baju batik, dan baju bebas. Terkadang, anak-anak dapat rezeki dibelikan baju oleh neneknya. 

Saya menganggarkan sekitar Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.000.000 untuk berbelanja baju setiap tiga atau empat bulan sekali untuk dua orang anak.

Sepatu Sekolah

Bagi saya, penting untuk mengecek sepatu sekolah anak setiap tahun. Sebab sudah pasti size mereka bertambah, bukan? Jadi frasa kelas baru, sepatu baru itu relevan untuk anak saya. Sepatu juga harus yang nyaman bagi anak, karena mereka sekolah di sekolah alam, sering ada kegiatan outdoor. Setidaknya, anak-anak saya punya tiga pasang sepatu, yakni sepatu formal dan sepatu olahraga (2 pasang).

Budget yang saya anggarkan untuk sepatu ini sekitar Rp 600.000 - Rp 800.000 untuk dua anak setiap tahunnya.

Tab atau Laptop

Kendati sekarang sekolah sudah kembali offline, pada beberapa waktu lalu sekolah anak saya sempat menerapkan hybrid learning pada saat-saat tertentu. Misalnya saja saat ada agenda sekolah yang terlalu padat, saat ada event, dan hal-hal lain. Saat pandemi kemarin pun saya jadi belajar bahwa minimal saya punya satu tab atau laptop khusus untuk digunakan anak-anak. Dulu hanya satu anak saya yang sekolah, sehingga satu Tab saja cukup. Sekarang ada dua! Mau tidak mau, saya pun harus membeli Tab atau laptop baru untuk anak saya.

Budget yang saya anggarkan untuk Tab atau Laptop anak ini sekitar Rp 3.000.000 sampai dengan Rp 5.000.000.

Anggaran untuk membeli Tab atau laptop untuk sekolah anak ini terus terang belum saya atur budget-nya. Sebab, saya lalai memperkirakan persoalan hybrid learning ini. Saya pun baru merasa kalau satu anak sebaiknya pegang satu gadget setelah berdiskusi dengan suami, karena anak-anak suka berebut kalau sudah waktunya screen time dan bermain game. Selain itu, bisa jadi saat hybrid learning nanti mereka memulai kelas bebarengan. Tentu butuh dua gadget untuk dua orang anak.

Akan tetapi, saya bersyukur ada solusi. Jalan terang ini bisa saya temukan melalui Home Credit Indonesia. Berkat Home Credit Indonesia, saya jadi tidak perlu repot dan berpikir terlalu banyak untuk menganggarkan urusan gadget untuk sekolah anak saya.

Home Credit Indonesia:

Andalan Para Ibu se-Nusantara

Bagi Bunda yang belum mengenal Home Credit Indonesia, saya akan memperkenalkan melalui tulisan ini. PT Home Credit Indonesia merupakan perusahaan pembiayaan berbasis teknologi dengan jangkauan mitra toko yang luas di lebih dari 200 kota di Indonesia. Telah beroperasi sejak 2013, Home Credit Indonesia kini berkembang menjadi mitra finansial terpercaya bagi jutaan pelanggan. Home Credit Indonesia juga turut mendorong keterbukaan akses terhadap layanan keuangan yang transparan dengan proses cepat dan mampu membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka secara terencana termasuk mengelola keuangan dan cicilan mereka dengan baik.

Bagi saya, kalau sudah menyangkut urusan finansial, keamanan dan kenyamanan bertransaksi menjadi yang utama.

Home Credit Indonesia mengembangkan struktur dan sistem Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance atau “GCG”) dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK Nomor 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan. Home Credit Indonesia juga sudah memiliki lisensi sebagai perusahaan pembiayaan mulai tanggal 9 November 2012 dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-628/KM.10/2012.

Tak hanya itu, Home Credit Indonesia juga berhasil membawa pulang sejumlah penghargaan. Sebut saja Electronic City Awards 2019 sebagai The Smartest Financing Partner, Digital Brand Awards 2019 dengan Peringkat III Best Overall Kategori Perusahaan Pembiayaan (Multifinance), dan Digital Brand Awards 2019 Peringkat I Kategori Perusahaan Pembiayaan (Multifinance) Aset Rp 2.5 – 5 Triliun.

0
%
Jumlah pertumbuhan pelanggan per tahun selama 10 tahun.
0
juta
Jumlah pelanggan Home Credit Indonesia pada akhir 2022.
0
Triliun
Total volume pembiayaan Home Credit Indonesia.
0
%
Pelanggan layanan bertempat tinggal di luar Jawa dalam 10 tahun terakhir.

Data-data di atas menunjukkan bahwa Home Credit Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk memberikan pelayanan yang terus berkembang mengikuti kebutuhan masyarakat Indonesia yang dinamis, salah satunya adalah persoalan kebutuhan perlengkapan sekolah anak.

Home Credit Indonesia telah berkembang sangat pesat. Awalnya dari menyediakan pembiayaan barang di toko dengan fokus pada keterjangkauan dan kenyamanan, kini Home Credit Indonesia dapat kita akses melalui aplikasi digital My Home Credit Indonesia. Melalui Aplikasi My Home Credit Indonesia, kita bsia mendapatkan penawaran pembiayaan seperti bunga nol persen dalam beberapa menit saja.

Layanan Home Credit Indonesia pun kian adaptif dan variatif. Kita bisa memanfaatkan layanan digital seperti pembiayaan modal usaha, asuransi, pay later, hingga e-wallet melalui apliaksi My Home Credit Indonesia. Pada akhir Desember 2022, pengguna aplikasi My Home Credit sudah mencapai 14.3 juta, lho!

#KarenamuJADIBISA

Di Pesta Juara JFK'23!

Beberapa waktu lalu, pada tanggal 14 Juni sampai 16 Juli 2023, Home Credit Indonesia hadir di PESTA JUARA Jakarta Fair Kemayoran 2023. Home Credit Indonesia turut berpartisipasi tepatnya di Hall A No. 38 dan hadir dengan banyak promo. Ada banyak produk berkualitas dari berbagai brand yang sesuai dengan kebutuhan kita. Booth Home Credit Indonesia di JFK sangat ramai dan banyak para ibu yang berkunjung. Mungkin karena momennya pun sangat pas yakni jelang masuk sekolah anak.

Tak heran, memang ada permintaan penambahan pembiayaan oleh rumah tangga melalui kredit yang meningkat. Setidaknya, hal ini terungkap dalam Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan BI Periode Juli 2022. Pada sisi lain, Asosiasi Fintech Indonesia dalam laporannya menyebutkan, kredit multiguna mendominasi pinjaman online di Indonesia. Jumlah penyedia kredit multiguna pada kuartal II 2020 sebanyak 86 atau 54% dari total pinjaman online. Hal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang memilih cara melakukan kredit untuk pembiayaan keperluan.

Lab Inspection Report produk SEKAI Rice Cooker Digital Low Sugar (sumber: Shopee SEKAI)

Cara Simulasi Kredit di App My Home Credit Indonesia

Bagi kita yang tidak bisa menghadiri JFK 2023 lalu, tidak perlu khawatir karena kita bisa tetap memanfaatkan berbagai promo Home Credit Indonesia lewat aplikasi My Home Credit Indonesia! Selain itu, kita juga bisa menemukan layanan cicilan Home Credit Indonesia di lebih dari 22 ribu toko di Indonesia. Menarik, bukan?

Caranya pun mudah, saya akan coba spill di bawah ini, ya. Saya akan mencoba melakukan simulasi untuk mencari laptop bagi kebutuhan sekolah anak saya. Pertama, Bunda bisa download aplikasi My Home Credit Indonesia di App Store atau Play Store. Kedua, lakukan pendaftaran, tidak sampai satu menit, lho! Ketiga, pilih PC atau laptop pada bagian bawah. Kemudian lakukan simulasi. Bunda juga bisa mengunjungi ke toko terdekat.

Siap #BisaJadiJADIBISA?

Keuntungan Menggunakan Home Credit Indonesia

Saat ini sudah ada pergeseran gaya hidup masyarakat yang bisa dengan mudah memanfaatkan kredit online untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Hal ini membuat impian pun kian terasa mudah dicapai, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Sebetulnya, ada banyak sekali keuntungan dalam melakukan kredit secara online.

Pertama, cashflow bulanan lancar. Bayangkan saja kalau Bunda harus membeli gadget secara cash, tentu akan berpengaruh pada cashflow bulanan karena harus mengeluarkan dana dalam jumlah besar yang mungkin tidak ada pada anggaran bulanan. Kedua, persyaratan yang mudah. Hal ini tentu berbeda apabila melakukan pinjaman di lembaga konvensional. Ketiga, proses yang mudah dan cepat. Khusus untuk agenda “Back to School” yang membutuhkan waktu cepat, melakukan pembelian gadget dengan kredit online tentu lebih menguntungkan karena barang dan proses bisa lebih cepat kita lakukan.

Keempat, suku bunga terjangkau. Home Credit Indonesia bahkan menawarkan bunga 0% dengan pembayaran yang tepat waktu, lho. Tentu menyenangkan kalau kita manfaatkan demi memenuhi kebutuhan sekolah anak terutama bagi sekolah yang juga memberlakukan hybrid learning.

Home Credit Indonesia yang bikin #BisaJadiJADIBISA

Penutup

Begitulah sedikit cerita saya tentang mendukung anak mewujudkan cita-cita sejak awal mula bersekolah. Saya bersyukur saat ini ada Home Credit Indonesia yang dapat membantu saya dalam memenuhi kebutuhan anak-anak saya, terutama untuk proses pembelajaran yang juga sudah go digital. Apakah ada dari Bunda yang juga menggunakan Home Credit Indonesia? Bagikan pengalaman kalian di kolom komentar, yuk!


#BisaJadiJADIBISA #KarenamuJADIBISA

Referensi:

Discover Child Care, https://try.discoverchildcare.co.nz/2022/12/how-to-support-children-start-school/

Family Lives, https://www.familylives.org.uk/advice/primary/learning-school/supporting-your-child-at-school

Katadata, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/09/10/kredit-multi-guna-mendominasi-pinjaman-online

Katadata, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/08/22/makin-banyak-rumah-tangga-yang-berutang-pada-juli-2022

Republika, https://ekonomi.republika.co.id/berita/rqdlaf457/home-credit-catat-pertumbuhan-pelanggan-ratarata-69-persen-per-tahun#:~:text=REPUBLIKA.CO.ID%2C%20JAKARTA,pembiayaan%20mencapai%20Rp%2051%20triliun.

17 tanggapan pada “Back to School with Home Credit Indonesia, Saatnya Mendukung Anak Meraih Impiannya!”

  1. Biaya keperluan anak sekolah di luar biaya SPP rutin dan mendaftar ulang kalau anak di sekolah swasta sudah lumayan, apalagi kebutuhan perlengkapan sekolah setiap tahunnya. Beruntung banget dengan program back to school dari Home Credit, bisa dipilih tenor yang tidak memberatkan dalam memenuhi perlengkapan sekolah anak2.

  2. seorang ibu itu bukan cuma harus bisa atur keuangan, tapi juga bisa mempersiapkan masa depan anak lebih baik yah, Bund. Ohya, dan harus pintar juga pilah pilih buat kebutuhan urgent, khususnya persiapan anak back to school. Untungnya ada Home Credit Indonesia yah, cara simulasi kredit di App My Home Credit Indonesia juga gampil banget, keuntungannya juga banyak ya.

  3. kebutuhan anak sekolah memang semakin mahal-mahal ya sebagai mama pastinya harus berjuang banget niy untuk beliin kelengkapan sekolah mereka, jadinya Home Credit ini pastinya jadi slaahs atu solusi bagi mama mama untuk membeli kelengkapan anak-anaknya, apalagi banyak sekali ya promonya

  4. Sebagai single, saya berterima kasih banyak untuk tipsnya dalam menemani anak untuk melewati masa-masa awal sekolah Kak. Beneran nggak kepikiran saya, kalau aktifitas membicarakan sekolah, aturan sekolah, dan mengajak anak mengunjungi sekolah H-1 sebelum masuk, bisa jadi cara membantu membangun motivasi anak untuk semangat bersekolah. Oh ya, itu yang foto boot Home Credit di PRJ ya Kak? Bulan lalu saya sempat ke PRJ dan mampir juga ke bootnya Home Credit.

  5. Bagi orangtua tentunya jadi momen berkesan ya kak menyiapkan kebutuhan sekolah anak.
    Daku ikut membantu nyiapin perintilan sekolah keponakan aja seneng banget. Meski memang sih, buanyaak yak, jadi kudu detail biar gak kelewat hehe

  6. Memenuhi kebutuhan sekolah dengan kualitas yang terbaik apalagi sepatu sekolah, anak-anak aktifitasnya banyak banget, jadi harus pilih yang nyaman dan awet. Harua menyiapkan dana dari jauh hari

  7. Alhamdulillah ya dengan adanya Home Credit kebutuhan anak sekolah bisa segera dipenuhi. Bagaimanapun setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Terimakasih Home Credit

  8. Mengunjungi sekolah dan mencicipi rasanya bermain di lingkungan sekolah nih yang rasanya sempat kurang saya lakukan, makanya si anak sulung ketika hari pertama sekolah malah nangis bombay karena enggan berpisah dari saya padahal saya masih ada di sana namun nggak ikut masuk ke dalam kelas tempatnya belajar.

    Menjadi orangtua pada akhirnya menempa kita menjadi pejuang yang berusaha keras menyiapkan segalanya demi masa depan dan impian si kecil tersayang ya. Termasuk berbagai barang kebutuhan sekolahnya.

  9. Ayu Natih Widhiarini

    semakin lama semakin tinggi yaa biaya pendidikan anak dan pretelannya.
    Untung ada home credit untuk bantu mengakomodir kebutuhan sekolah anak biar mereka semangat dan nyaman belajarnya.

  10. Kalo kebutuhan sekolah sudah berkaitan dengan gadget atau laptop pendukung, emang butuh budget lebih banyak ya. Sebab kebutuhan buku dan seragam aja sebenarnya sudah banyak. Bersyukur sih sekarang sudah ada Home Credit yang bisa jadi solusi. Apalagi banyak program-programnya yang menguntungkan

  11. Menjadi orangtua selain menuruti apa kebutuhan anak juga kudu tetap memerhatikan pemasukan dan pengeluaran keuangan ya.. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. Keren banget sih.. kak Nabilla dalam saving moneynya. Alhamdulillah, kehadiran Home Credit Indonesia menjadi jawaban apalagi ketika momennya pas back to school seperti ini.

  12. Sbg orangtua, kita emg wajib mendukung anak utk mencapai impiannya. Dgn Home Credit Indonesia, kita bs membelikan anak perangkat2/kebutuhan sekolah anak dgn cara mudah dan murah. Ada bebas biaya cicilan 1x jg tuh yg hrs dimanfaatin.

    Berutang ga melulu buruk kok. Asal kita bs tepat bayar cicilan, berutang malah bs menguntungkan.

  13. Jadi keinget sama sepupuku yang anak arsitek. harga laptopnya minimal 12 juta hiksss. mana biaya kuliahnya juga ngga murah, kalo udah gini memang perlu ngajuin ke Homecredit sih yaa mba, biar keuangan masih bisa tetep stabil

  14. Klo mau Aman cash flow bulanannya, emang harus menyisihkan uang Dari awal ya, jadi tabungan, pas butuh bisa langsung ambil deh, atau yaa, klo butuh keperluan bisa beli sistem cicil/ kredit ya mba, biar alokasi anggaran bulannya ga carut marut ya mba, ih asik ya ada apps nya home credit tuh, Dan bisa langsung simulasi pembayaran juga, kebetulan lagi butuh hape yg sesuai kebutuhan wwkwkwk

  15. Cita citanya sama kayak cita cita anak saya. Jadi dokter. Aaamiin. Semoga kesampaian semua. Jangan kayak saya yang pengennya waktu kecil aja. Pas udah gede takut darah. Wkwkk. Semangat bunda

  16. Biaya sekolah anak benar-benar harus diperhitungkan dari sekarang ya mbak. Budget-budget yang dikeluarkan harus jelas dan pasti agar kita bisa mempersiapkan sedini mungkin. Dan Home Credit bisa jadi solusi ni untuk mengatasi biaya sekolah anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *