
Tips parenting era digital itu bisa kita dapatkan dari mana saja. Kali ini, saya akan membagikan tips mengasuh anak di era digital berdasarkan pengalaman saya sebagai anggota Rangkul (Relawan Keluarga Kita) tahun 2018 – 2021 serta sebagai ibu dengan anak dua. Anak pertama saya berusia 5 tahun, sementara anak kedua saya berusia 3 tahun. Keduanya perempuan dan saya termasuk memiliki anak jarak dekat… hehehe. Jadi, tantangannya terasa banget nih, Bund!
Saya tidak akan berkata bahwa anak sama sekali tidak boleh bersentuhan dengan internet. Akan tetapi, saya juga tidak akan menganjurkan Bunda dan Ayah menjadi permisif. Ada pedoman-pedoman yang bisa menjadi referensi. Pada praktiknya, panduan ini bisa kita terapkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pengasuhan di keluarga kita masing-masing. Tentu pada akhirnya, cara kita dalam mengasuh anak di era digital ini juga perlu kita evaluasi bersama.
Pada tulisan ini, saya membagikan beberapa pedoman, sumber belajar, tips parenting era digital, serta rekomendasi aktivitas tanpa batas dengan internet stabil bersama anak. Bunda dan Ayah bisa membacanya sampai tuntas, ya.
Pahami Seluk-Beluk Mengasuh Anak di Era Digital
Teknologi dan internet datang dengan dua sisi, satu sisi yang menguntungkan dan satu lagi sisi yang merugikan. Ini tentu wajar. Nyaris tidak ada di dunia ini yang pure angel atau pure evil. Yang paling penting adalah bagaimana cara kita dalam menggunakan internet dan teknologi untuk parenting.
Menurut saya, kehadiran teknologi dan internet itu menambah kerumitan sekaligus kemudahan ketika menjalankan sejumlah tips parenting era digital. Proses mengasuh menjadi mudah karena kita bisa dengan mudah mencari tahu hal baru dalam parenting di internet. Banyak sumber belajar baik untuk diri kita maupun anak-anak. Sementara rumitnya adalah kita harus menaruh upaya yang lebih besar untuk menyelami dunia anak. Demi apa? Tentu agar mereka tidak “nyasar” di dunia digital.
Hal terbaik yang dapat kita lakukan sebagai orang tua adalah mempelajari medan, dalam hal ini terus mengikuti perkembangan internet dan dunia digital. Kita tidak perlu mengikuti semuanya, namun tentu kita perlu tahu hal-hal yang sifatnya umum. Ini biasanya bisa kita ketahui dengan mudah dengan membaca berita atau sekadar mengikuti timeline di media sosial.
Data yang ada menunjukkan pengguna internet terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Riset dari We Are Social dan Hootsuite ini menunjukkan bahwa pengguna internet masih akan sangat mungkin bertambah mengingat perkembangan teknologi dan internet yang juga terus berkembang. Di Indonesia, survei dari APJII menunjukkan bahwa pengguna internet pada Q2 2019-2020 adalah sebanyak 196.71 juta jiwa pengguna internet dari total populasi sebanyak 266.91 juta jiwa. Angka ini berarti sebanyak 73.7% warga Indonesia sudah menggunakan internet. Angka yang cukup tinggi dan akan terus meningkat seiring pembangunan infrastruktur dan kedaulatan digital.

Salah satu peningkatan yang perlu kita cermati adalah aktivitas penggunaan internet usia anak-anak yakni usia 5 tahun ke atas. Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 88,99% anak berusia 5 tahun ke atas mengakses internet untuk media sosial. Aktivitas selanjutnya adalah untuk mendapatkan informasi, hiburan, dan tugas sekolah. Selengkapnya dapat kita lihat pada gambar di bawah.
Pandemi juga menjadi faktor pendorong. BPS juga merilis hasil survei pada tahun 2020 ketika kita masih awal mengalami pandemi. Ternyata, terdapat peningkatan sebanyak 29% anak usia dini di Indonesia yang aktif menggunakan telepon seluler dalam tiga bulan terakhir. Rinciannya adalah bayi yang berusia kurang dari 1 tahun sebesar 3,5%, anak balita 1-4 tahun sebesar 25,9%, dan anak prasekolah berusia 5-6 tahun sebesar 47,7%.


Tantangan Pengasuhan di Era Digital
Ada sejumlah dampak negatif dari penggunaan internet pada anak. Beberapa risiko yang sudah terlihat jelas di depan mata kita adalah kesehatan mata yang terganggu, keterampilan motorik halus yang kurang, kosa kata dan keterampilan komunikasi yang berkurang, keterlambatan berbicara, gejala ADHD, kontrol kognitif yang berkurang, kreatifitas dan kemampuan problem solving yang kurang terasah, dan banyak risiko lainnya.
Namun pada satu sisi, mengizinkan anak untuk menggunakan smartphone dan internet membawa sejumlah keuntungan bagi kita sebagai orang tua. Well, sebetulnya keuntungan ini bersifat sementara, sih, yaa.. Misalnya saja kita jadi bisa mengerjakan hal lain yang lebih penting seperti meeting online, memasak, dan berjualan di rumah. Kita bisa juga leyeh-leyeh ketika anak fokus pada gawai, karena atensi mereka jadi terpaku pada layar dan keaktifan fisik mereka cenderung berkurang.
Pedoman Screen Time Anak
Screen time adalah istilah yang digunakan untuk aktivitas yang dilakukan di depan layar, seperti menonton TV, belajar, bekerja di komputer, atau bermain video game. Ketika berbicara tentang tips parenting era digital, banyak ahli yang menganjurkan pembatasan penggunaan internet dan ponsel pada anak-anak melalui aktivitas screen time. Orang dewasa saja tidak dianjurkan untuk terlalu lama menghabiskan waktu di depan layar, apalagi anak-anak. Untuk itu muncul pedoman dari WHO dan AACAP untuk screen time pada anak yang dapat Bunda lihat pada gambar berikut.

Namun apakah realitanya demikian? Saya yakin mayoritas tidak. Iya, kan, Bund? hehehe. Kedua anak saya juga sudah terpapar layar smartphone sejak mereka masih di bawah usia 1 tahun. Baru-baru ini ketika anak pertama saya sudah berusia 5 tahun, saya mengizinkan ia dan adiknya untuk memegang tab sendiri untuk keperluan komunikasi dengan anggota keluarga yang lain. Sementara screen time lainnya adalah melalui televisi, yakni ketika menonton YouTube dan beberapa serial anak-anak di Disney+ Hotstar.
Di bawah ini akan saya bagikan sejumlah tips parenting era digital yang bisa kita praktikkan di rumah. Ini tips yang sangat personal, ya. Nantinya bisa Bunda dan Ayah sesuaikan sendiri dengan kondisi dan kebutuhan keluarga.
Tips Parenting Era Digital: Memanfaatkan Internet Bagai Mengendalikan Kuda
Seperti menunggangi kuda, kita harus memegang kendali dan menguasainya. Sebaiknya kita lebih piawai menjadikan keunggulan internet stabil sebagai alat untuk mencapai tujuan pengasuhan di era digital. Ada tiga prinsip utama yang dapat saya sarankan ketika mengasuh anak di era digital ini. Ketiga hal ini juga menjadi pegangan utama saya dalam menerapkan pengasuhan era digital. Saya sendiri seorang blogger dan terlibat dalam industri digital, tidak mungkin saya melarang anak saya untuk mengakses internet dan kebaikan lain di dunia digital yang saya ketahui. Membatasi akses internet sama sekali juga dapat membuat mereka minder ketika harus bersosialisasi di tengah teman-temannya di lingkungan rumah atau sekolah.
Pertama, senantiasa terlibat. Kita perlu mengetahui dan menyelami apa saja yang mereka lakukan di dunia digital. Kalau anak-anak kita masih usia toddler, mudah bagi kita untuk mengawasi aktifitas karena biasanya masih terbatas. Namun, untuk anak usia Sekolah Dasar biasanya sudah piawai mengakses beberapa website dan bermain games.
Kedua, tetapkan aturan dan batasan. Batasan yang kita berikan ini membuat anak tahu garis yang tidak boleh ia lewati, kendati sesekali pelanggaran itu pasti ada. Saya sarankan untuk membuat batasan berupa kesepakatan, jadi anak mengetahui dan terlibat pada kesepakatan tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran anak dalam aktivitas internet. Misalnya saja, kalau saya biasanya anak-anak hanya bisa screen time untuk tujuan hiburan pada siang dan malam hari saja.
Ketiga, diskusikan pada anak tentang kekhawatiran kita sebagai orang tua dan bahaya di dunia digital. Bicarakan pada anak tentang cyber bullying, privasi, serta berbagai kejahatan di dunia digital yang mengancam mereka. Tidak perlu menakut-nakuti, tetapi tunjukkan bahwa ada risiko ketika menggunakan internet. Risiko inilah yang perlu kita minimalisir dengan penggunaan internet yang sehat.
Cara Saya Memanfaatkan Internet untuk Mendidik Anak
Berikut merupakan sejumlah aktivitas yang melibatkan internet dan gawai (smartphone, laptop, dan tab) bersama anak. Aktivitas ini ada yang merupakan aktivitas untuk tujuan pendidikan dan juga hiburan.
1. Aktivitas Sekolah Online
Kegiatan ini sudah kita jalani sejak pandemi corona tahun 2020 lalu. Sampai sekarang, sekolah anak saya masih menerapkan sistem hybrid, yakni separuh PTM dan separuh PJJ. Awalnya, kegiatan sekolah online ini hanya menggunakan laptop saya saja dan selalu saya dampingi. Perlahan-lahan, saya mengajari anak saya untuk mengoperasikan aplikasi untuk PJJ. Sederhana saja, sekadar untuk leave meeting, menyalakan dan mematikan suara atau video, serta menggunakan fitur raise hand.
Saya pun tidak lagi 100% disamping anak saat PJJ, akan tetapi, saya tetap mengawasi aktivitasnya dari jauh. Biasanya saya barengi dengan bekerja di sampingnya atau melakukan kegiatan di rumah lainnya. Tujuan saya adalah melatih kemandirian anak untuk mempersiapkan keperluannya sendiri ketika sekolah, baik dalam hal gawai dan printilan lainnya.
Tip: siapkan laptop atau smartphone yang mendukung fitur blue light yang dapat kita atur sendiri. Bunda juga bisa menggunakan gawai dengan layar tertentu yang lebih ramah untuk mata anak. Kita juga bisa memakai tempered glass sebagai filter agar cahaya biru pada gawai tidak terlalu berdampak pada mata anak-anak.
Selain itu, pastikan juga Bunda menyediakan internet stabil di rumah. Bisa memakai penyedia layanan internet rumahan yang sudah terpercaya seperti IndiHome. Saya yakin sudah banyak daerah yang dapat mengakses IndiHome yang menjadi jaringan internet menyatukan Indonesia ini.
2. Komunikasi dengan Anggota Keluarga
Dulu anak-anak menggunakan smartphone saya untuk video call dengan kakek-nenek dan anggota keluarga lain yang berbeda kota dan jarang berjumpa. Namun, beberapa waktu lalu saya berhasil memenangkan lomba blog dan mendapat hadiah sebuah Tab. Lumayan, tab itu bisa digunakan oleh anak-anak untuk saling mengirim voice note, emotion, dan video call lewat WhatsApp.
Saya mengajari anak-anak untuk memakai social chat. Saya pun membatasi waktu untuk menggunakan tab, yakni hanya beberapa menit saja setiap pemakaian. Kecuali untuk video call, biasanya bisa sekitar 30 menit. Ini menunjukkan bahwa internet dapat kita gunakan untuk mempererat tali silaturahim, dan lebih luas lagi, internet menyatukan Indonesia!
Tip: jangan jadikan layar pada gawai sebagai sebagai fokus utama. Ketika video call, coba ajak anak untuk bermain, bercerita, dan aktifitas fisik lain sambil ditonton oleh kakek-nenek lewat video. Sehingga kegiatan pun dapat lebih variatif.
3. Menonton Series di Disney+ Hotstar
Ada sejumlah series anak-anak di Disney+ yang menjadi favorit saya dan anak-anak. Eits.. saya juga ikut menonton bareng mereka, lho! Saya pun mengikuti jalan cerita, para pemain, dan saya juga berdiskusi dengan anak seusai menonton.
Saya bisa memberi rekomendasi untuk Bunda dan Ayah. Beberapa series yang saya sarankan untuk ditonton di Disney+ bersama keluarga adalah Lion Guard (Season 1-3), Sofia the First, Elena of Avalor, Minnies Bow Toons, Mickey Mouse Clubhouse, The Little Mermaid, Upin Ipin, dan Doc McStuffins. Sementara film anak di Disney+ yang dapat kita saksikan bersama anak adalah Frozen 1 dan 2, Moana, Lion King 1 dan 2, Cinderella, Finding Nemo, Finding Dory, The Incredibles 2, Encanto, Turning Red, dan Zootopia.
Saya sendiri hobi menonton film. Oleh karena itu, saya juga tidak ingin anak-anak saya ketinggalan keseruan mengikuti alur cerita dan saya bebaskan mereka memilih tayangan, asalkan masih khusus untuk anak-anak. Kalau sudah begini, saya jadi merasa internet bisa menyatukan keluarga. Eh, bahkan internet menyatukan Indonesia karena kita jadi bisa duduk bareng dan berdiskusi tentang film kesukaan.
Oh, ya, Bunda juga bisa berlangganan Disney+ gratis, lho! Kita tinggal berlangganan IndiHome saja! IndiHome menyediakan empat jenis paket untuk kita dan keluarga. Pertama, Paket 2P Internet dan TV (dengan Disney+ Hotstar). Kedua, Paket 2P Internet + Phone (dengan penawaran khusus). Ketiga, Paket Internet + Phone (dengan Disney+ Hotstar). Keempat, Paket 3P Internet+TV+Phone (dengan penawaran khusus).

Saya menyarankan Bunda mengambil paket 3P karena biayanya terhitung murah! Mulai 300 ribu per bulan dengan kecepatan up to 100 Mbps. Ini sudah lumayan banget karena bisa sekalian kita pakai bekerja di rumah dan aktivitas PJJ anak. Selengkapnya, coba lihat banner di atas, ya.
Kalau Bunda masih baru akan memasang IndiHome, bisa memilih paket yang paling murah dulu, deh. Tapi, pastikan sesuai kebutuhan, ya. Untuk kebutuhan WFH dan PJJ biasanya minimal biaya yang kita keluarkan 250 – 300 ribu agar koneksi internet stabil. Kemudian, download juga myIndiHome agar Bunda makin mudah berlangganan IndiHome, aktivasi OTT Video Streaming, berlangganan fitur tambahan seperti tambahan langganan Disney+ Hotstar, upgrade paket, lapor gangguan, cek poin dan tagihan, serta berbagai fitur menarik lainnya!
Tip: tanyakan pada anak tentang kesan mereka terhadap film atau series. Pertanyaan yang dapat kita ajukan seperti apa tokoh favorit mereka, bagaimana perasaan mereka terhadap episode tertentu, dan lain sebagainya.
4. Menonton YouTube Bersama Keluarga
Saya melakukan pembatasan pada anak-anak terkait channel yang dapat mereka saksikan di YouTube. Sebab, saya menilai sebagian Kids YouTuber kurang memberikan konten yang edukatif. Ada dua channel Kids YouTuber yang dapat saya rekomendasikan yakni Alex & Gaby dan Boram Tube. Menurut saya, konten mereka edukatif dan cukup menghibur.
Saya juga mengajak anak saya untuk mulai menjadi pemain di dunia digital, tentu dengan aktivitas yang sesuai usianya. Saya membuatkan YouTube Channel untuk mereka. Keputusan ini saya buat bersama suami setela mendengarkan request dari anak-anak saya sendiri. Manfaatnya, mereka jadi memahami proses kreatif saat pengambilan video, editing, dan dapat menikmati hasilnya melalui televisi. Terkadang, kami juga menonton video anak-anak bersama keluarga.
Tip: apabila bunda memberikan gawai untuk anak-anak, pastikan mereka menggunakan YouTube Kids, ya. Konten pada YouTube Kids berbeda dengan YouTube yang biasa. Lebih ramah dan terfilter untuk anak. Di bawah ini adalah contoh konten YouTube yang saya buat untuk channel anak-ana saya.
Penutup
Begitu tadi sejumlah tips parenting era digital dari saya. Semoga ada manfaat yang bisa Bunda dan Ayah ambil, yaa. Dari beberapa tips yang saya berikan, adakah yang sudah Bunda praktikkan? Ataukah punya kegiatan digital lain yang juga seru bareng anak?
Coba bagikan pengalaman bunda dalam mengasuh anak di era digital pada kolom komentar di bawah, yuk!
Referensi:
Hasil survei We Are Social dan APJII
AOA, https://www.aoa.org/news/clinical-eye-care/public-health/screen-time-for-children-under-5?sso=y
IndiHome, https://www.indihome.co.id/landingpage/regional5/promo-khusus-tripleplay
Katadata, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/12/16/pandemi-covid-19-dorong-anak-anak-aktif-menggunakan-ponsel
Katadata, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/24/bps-8899-anak-5-tahun-ke-atas-mengakses-internet-untuk-media-sosial
Screentimelabs, https://screentimelabs.com/recommended-screen-time-by-age-heres-what-the-experts-say/
wah ini yang emang bener bener harus diterapkan, bahaya banget emang invasi dunia digital salah satunya untuk perkembangan anak
sebenernya perkembangan dunia digital ini buat jamans ekarang kalau penggunaannya bener mah kepake ya, ngebantu banget tapi ya itu tetep harus bener2 di awasi ya 🙂
mantabs,, jadi punya referensi pendekatan yang tepat..
Selain manfaat, risiko internet dan gadget terhadap anak besar juga ya … perlu banget orang tua belajar terus. Dengan akses IndiHome, kesempatan juga buat orang tua untuk belajar dari berbagai sumber dan mencari bahan yang menarik.
Tiap bulannya semakin meningkat ya, tapi memang pasti naik sih. Karena anak-anak sebelum masuk sekolahkan pada online dan sudah pasti selalu menggunakan gadgetnya. Nah biasanya aku ngakalin buat screen time, kalau ini gak berhasil aku biasanya selalu ajak anakku main.
iya yaaa ternyata resiko internet dan gadget pada anak cukup besar juga, btw indihome di daerah rumahku belum masuuuk huhu, semoga segera masuk niih huhuhu
anak anak jaman now emang kayanya ketergantungan banget sama gadget yaaa, keponakanku kalo nggak dibatasin kayanya bakalan pegang hp terus, mulai dari youtube sampe main game hihi
Anak zaman sekarang sangat sulit sekali jauh dari gadget yaa..
Tapi bukan berarti gak bisa. Anak-anak akan senantiasa mencontoh kedua orangtuanya. Jadi aku selalu membatasi gadget buatku sendiri, agar anak-anak juga bisa beraktivitas bersama anggota keluarga yang lain.
Intinya, kalau anak-anak padat aktivitas, pasti gak susah lepas dari gadget.
Penggunaan internet kalau dimaksimalkan bakal bagus juga ya buat perkembangan anak.
Setuju bgt mbaaa buat sekarang sebenarnya era digital juga bisa dimanfaatkan dengan baik salah satu buat bantu dalam perkembangan anak^^
menjadi orang tua di era digital memang banyak tantangannya ya mbaa.. ku pun khawatir anakku terlalu bayak terpapar internet.. huhu..
btw, boleh juga tuh nonton series di disney hotstar..
Akses internet berguna banget untuk anakku belajar banyak hal. Insha Allah kalau anaknya bener dalam penggunaan internet justru bikin memicu dia untuk berkembang dan belajar lebih cepat. Aku juga pake indihome mbak. Kemarin sempet kaget bayar cuma 34 ribu, yg biasanya sebulan 340 ternyata bulan ini langsung dipotong sama uang deposit. Ahaha.
Sejauh ini anakku pakai hp juga masih sebatas hiburan sekaligus online learning ya. Itupun jg dibatasi. Blom sampai yg bisa menggunakan semua aplikasi sendiri. Emang setiap zaman itu pny tantangannya masing2 dlm mendidik anak ya bun
sama, anakku juga cuma awalnya buat nonton aja sih, tp karena udah SD jadi mulai main game online sama temennya wkwkwk
Baca data bahwa 89 persen anak usia di atas 5 tahun sudah mengaksss internet noh sebetulnya jadi tantangan buat kita semua agar anak juga bisa terkurangi akses terhadap gawai ini
Aku dulu bisa hidup tanpa televisi waktu anak-anak kecil sekarang mah ga bisa karena semua tergantung sama gadget termasuk sekolah juga….heu. Akhirnya memang kembali ke pondasi nya harus bener2 diperkuat agama dalam tatanan aplikasinya.
Setuju nih kak, jangan terlalu dibatasi tapi jangan terlalu dibiarkan banget yaa. harus ada pengawasan dan pengarahan supaya pemakaiannya bisa maksimal ke arah yang benar. makasih sharingnya ya kak
Mengasuh anak di era digital memang perlu pendekatan khusus namun beberapa nilai prinsipnya sama ya mba
Sebagai yang mau menikah dan mungkin calon ibu muda, belajar parenting secara digital tuh membantu banget! Soalnya ga diajarin kan, cara jadi ortu di sekolah hahaha
Buat kami pelanggan IndiHome senang banget pastinya bisa banyak kesempatan untuk acara bersama keluarga. Dunia internet itu yang ditakutkan aksi perundungan siber nya ya
Kita harus waspada itu
Semakin maju zaman, semakin berat tantangannya ya..
Kini masalah orangtua adalah dengan sesuatu yang tidak terlihat, dunia maya. Maka yang harus dipahami adalah sesuai dengan tips yang diberikan kak Nabilla di atas, yakni adanya komunikasi yang terbuka antara anak dan orangtua juga pembatasan waktu screen time sesuai usia dan kebutuhan ananda.
Saat era digital menerpa berbarengan dengan pandemi, anak-anakku udah pada remaja nih. Mengendalikan penggunaan gadgetnya cukup tricky. Di satu sisi harus tetap mengontrol apa yang mereka akses, di satu sisi sudah harus mencoba memberikan kepercayaan pada mereka agar rasa secure yang anak-anak miliki terhadap orangtua juga tetap terjaga.
Maka benar sebuah ungkapan “didiklah anakmu sesuai zamannya, bukan zamanmu”. Contohnya ya seperti sekarang ini. Anak gak mungkin blas dilarang gak bersentuhan dengan teknologi informasi, sementara memang eranya begini. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai orangtuanya yang mengajarkan mereka untuk memanfaatkan teknologi informasi secara bijak.
Keberhasilan orang tua di era digital ini dengan tetap memberikan batasan dan mengawasi anak-anak agar tetap kreatif di dunia digital.
Iya nih, zaman sekarang kyknya gak mungkin gtu kalau anak gak terpapar gadget aplagi mereka emang lahir di zaman digital. Walau aku ya pengennya anak tuh lbh banyak porsi main di outdoor dan banyak aktivitas fisik. Memang kudu dari ortu bikin aturan dan batasan serta memfasilitasi anak dengan aktivitas di luar bersentuhan gadget dengan baik yaa
Teknologi digitak jaman now, juga sudah memudahkan orang tua untuj memfilter tayangan yang ramah anak dan pastinya mendidik ya..
Tinggal orang tuanya ni, menyesuaikan dan komit serta konsisten mendampingi anak-anak
Sudah masanya ya, anak-anak kenal gadget sejak usia dini. Tidak bisa dihentikan, tapi orang tua/orang dewasa di sekitarnya yang harus memberikan batasan.
Solusi parenting zaman sekarang tuh selalu temani anak disetiap kegiatannya. Apalagi ketika berhubungan sama dunia digital.. Makasih ya mbak bjat tipsnya..
bener banget
saya di akhir pekan suka nonton juga sambil kruntelan di kamar dengan anak
dia suka nanya tentang hal yang tidak dia paham
jadi saya jawab dengan penjelasan yang dia ngerti
Daripada anak kecanduan main gadget, sebagai org tua memang krn perlu memanfaatkan internet sebaik mngkin, tipsnya sangat membantu nih bunda
Mendidik anak di era digital butuh perjuangan. Tidak mudah untuk terus mengikuti perkembangan dan belajar lagi bagi orang tua.
Untung sekarang ilmu parenting terus berkembang dan bisa dipelajari dengan cepat
Sebagai orang tua, wajib paham tentang dunia digital. Jangan sampai kalah deh sama anak, biar orang tua bisa melakukan pengawasan
Untuk orang kayak aku, ibu rumah tangga tanpa ART, memang kadang gawai itu bermanfaat banget pas kita butuh mengalihkan perhatian anak sementara kitanya sedang sibuk melakukan hal lain. Kalau anak sampai ketergantungan, menurutku nggak serta merta juga sih. Kayak anakku yang kecil. Dia tipe mbok-mbokan. Mau dipegangin hp pun nggak bakal ngefek. Tetap juga ngekor emaknya masak. Hehehe….
Dunia digital emang luas banget, apalagi kalau sang anak sudah merasakan dampak dari situ pasti harus selalu diikuti perkembangannya seperti apa. Tidak memaksakan diri tapi tetap ikut ambil bagian mengawasinya agar tetap dijalur yang benar
Di era digital gini internet memang bisa jadi pisau bermata dua ya, terutama untuk anak-anak. Betul sekali bunda, meskipun mudah digunakan tapi tetap harus ada bimbingan orang tua ya.
Tulisan yang bagus Ka… Bagi orangtua yang melahirkan anak2 generasi Z dan baby boomer sangat penting membaca tulisan ini, bagaimana tentang menjadi orangtua di generasi milenial
emang ya lajunya digital sekarang itu harus bisa kita mengelola waktu bersama anak. Mereka juga bosan di rumah aja, tapi fokus ke gadget juga berbahaya. Semangat belajar jadi menurun.
Masa pandemi ini membuat anak dan orangtua harus lebih melek digital dan melek teknologi ya, Mbak. Kalau aku suka nonton drama Korea yang tayang di Disney+ Hotstar.
Suka deh sama Disney+ Hotstar ini. Alasannya tentu saja karena koleksi tayangan anak-anaknya tuh komplit banget. Anak-anak saya kapan hari baru aja nonton film Laskar Pelangi di sini. Gak sabar mereka mau lanjut nonton yang lainnya
makasih mba infonya, emang bener mba tugas ibu untuk menyeimbangkan penggunaan internet di rumah itu penting, saya juga kadang bisa atau ngga, kadang kebablasan, kadang cari cara buat bikin aktivitas anak2, memang penuh tantangan dan perjuangan deh
Bagai pisau bermata dua ya internet buat anak ini. Satu sisi penting karena banyak manfaatnya. Tapi di sisi lain, efek negatifnya juga ada. Kudu bener-bener diawasi deh anak-anak ini dengan penggunaan internet.
Jaman now memang anak2 ga bisa dipisahkan dr digital untuk membatasinya sy memberi kegiatan yang lebih k sifatnya fisik/bergerak. Anak2 agak dipaksa belajar musik, les renang dan main sm anak tetangga, akhirnya mereka enjoy tanpa gadget
Yup, teknologi nggak harus dipikirkan secara negatif buat anak-anak, akan tetapi kita bisa memanfaatkan adanya teknologi digital untuk pembelajaran bagi anak-anak.
Saya dan marwah paling happy nonton disney hotstar, filmnya bagus – bagus dan banyak yang bermakna juga yah, jadi bisa sambil belajar juga.
Karena ada indihome di rumah hiburan bioskop hadir di rumah sendiri. Mantap
Memang jadi tantangan tersendiri ya membesarkan anak di era digital begini.
Btw 300 ribu per bulan dengan kecepatan up to 100 Mbps sudah bisa nonton Disney Hotstar pakai IndiHome itu murah yaa .
screen time anak jaman now sebenernya bisa banget diarahkan ke hal-hal yang berkualitas ya bun. Contohnya jadi atlet esport terus belajar coding atau bikin games termasuk nobar di disnet hotstar
Memang pada akhirnya, kitalah sebagai orangtua yang memegang kendali pada penggunaan gawai pada anak-anak. Saya pun mengenalkan adanya teknologi video call pada anak-anak untuk berbincang dengan nenek kakek mereka yang memang jauh tempat tinggalnya dan nggak selalu bisa dikunjungi. Namun, memang seringnya saya biarkan mereka mengobrol sambil bermain, dan menatap layar sesekali saat bertanya atau menanggapi onrolan, termasuk bercerita.
Ketika anak-anak saya lahir, dunia internet belum sekencang sekarang. Tapi, sejak awal, saya memang gak pernah melarang. Yang saya lakukan adalah mengontrol dan mengawasi. Supaya mereka terbiasa untuk gak kebablasan. Karena efek dunia digital kalau gak kekontrol bikin ngeri
Asyiknya … bisa nonton Disney+ gratis dengan IndiHome. Tinggal berlangganan IndiHome saja, jatuhnya murah ya karena dengan internet buat pemakaian seisi rumah juga.
Penggunaan internet pada anak memang harus didampingi ya mom.Apalagi di era digital sekarang ini semua informasi baik yang baik dan buruk mudah di akses.Belum lagi informasi yang dikirim secara broadcash. Terpenting orangtua bisa tegas dengan aturan tetapi tetap menjadi pendamping setia
Keterlibatan orangtua dalam mengawasi penggunaan internet memang penting sekali. Apalagi di masa sekarang yang era serba digital
Aku udah lama langganan IndiHome, baru tau ada paket langgangan Disney+Hotstar.. Aku pengen juga karena aku suka tayangan Disney :)))
Iya nih anak2ku juga nih mulai terpapar online2 krn sekoahnya jg msh lbh banyak onlinenya. Sekarang juga makin jago otak atik desain canva, bikin video, mrogram dll, jd kadang selama aktivitasnya positif aku biari, tapi tentu dengan pengawasan, walau aku tu suka ngomel kasian matanya aja sih
Wah Indihome ada promo ya, moga bisa lekas pindah rumah dan langganan indihome lg nih
Iya nih, anakku sejak pandemi screen timenya jadi meningkat. Awalnya gak ngaruh untuk sekolah onlinenya, makin ke sini jadi ngaruh ke aktivitas sekolahnya. Anaknya suka diem2 buka youtube saat jam sekolah. Makin susah konsentrasi. Akhirnya mulai tak masukkin sekolah tatap muka aja lah. Aku gak bisa maksimal ngawasin sekolah online-nya tiap hari.
Btw, aku pakai Indihome di rumah, tapi baru tau ada paketan Disney juga *kudet 😀
Tips parenting era digital ini sangat dibutuhkan mbak
Apalagi sekarang emang eranya digitalisasi
Kan ada pepatah bilang, didiklah anakmu sesuai zamannya
Anak saya jelang 5 tahun nih Mbak, dan screen time dia 1 jam di weekday dan 3 jam di weeknend, nah sayangnya kl ketemu eyangnya dibolehin nonton lebih dr 3 jam, huhuu.. Ktnya gpp asalkan nonton film anak Disney Hotstar kok bukan yg game online perang2an ^^
Aku juga dampingi anakku kalo pas nonton YouTube mba, karena pernah dia bilang kasar ternyata karena lihat YouTube. Emang anak anak hari ini udah terpapar teknologi digital sejak dini, jadi pakai aturan biar nggak kebablasan hehe. Sampai sekarang anakku nggak aku bolehin donlot apapun, termasuk game.
aku gak anti sama internet karena terbukti banget bisa membantu pembelajaran anakku, asalnya ada syarat dan ketentuan yang berlaku. kita sebagai orang tua harus ikut terlibat disetiap kegiatannya menggunakan internet. sebagai pengawas biar gak kebablasan..
Pingback: Meneropong Masa Depan Bangsa Melalui Fortune Indonesia Summit 2022
Pingback: Peran Kurikulum Internasional di Sampoerna University
Pingback: Paket Internet Cepat Bikin Dapat Rekomendasi Buku Parenting