Lompat ke konten

istanbul

Trik Asyik Belanja Oleh-oleh Khas Turki

Salah satu oleh-oleh khas Turki di Eskisehir

Sudah baca postingan sebelumnya tentang masjid bersejarah di Bursa dan ceritaku shalat jumat di Blue Mosque? Kalau belum, usai baca postingan ini, segera meluncur ke sana, ya!

Saya paham, yang namanya buah tangan itu bukan sesuatu yang wajib. Sebagian traveler malah nggak bakal tuh yang namanya beli oleh-oleh buat orang lain, kecuali inner circle aja. Tapiiii.. ini Indonesia gitu, loh! Keguyuban kita membangun konstruksi bahwa membawa oleh-oleh adalah kewajiban para pejalan.

Selama di Turki kemarin, saya hanya membeli oleh-oleh khas Turki untuk keluarga. Untuk saya sendiri, saya hanya beli buku, pashmina, dan pembatas buku. Baju, coat, sepatu, dan apapun itu lah yang berbau fesyen khas Turki, saya sama sekali ga beli. Beda banget sama saya yang dulu kalap belanja saat di Jepang. Mungkin karena barangnya kurang lucu, ya. Atau mungkin juga karena ada pergeseran nilai yang saya anut. Hihi.

Nah, kali ini saya mau berbagi trik berbelanja oleh-oleh di Turki. Tulisan ini menurut pandangan saya yang berkeliling Turki dengan menggunakan jasa perusahaan tour yakni Cheria Holiday.

Selengkapnya »Trik Asyik Belanja Oleh-oleh Khas Turki

Sejuta Rasa yang Berkumpul di Istanbul

“I hate Istanbul, My Dear. Everything is expensive and too crowded. I’m glad I’m living in Asian part, it’s more quiet than European Part.”

Begitu kata Mbak Serap, tour guide kami selama di Turki. Saya bisa memaklumi kejenuhannya tinggal di Istanbul yang kepadatan dan macetnya seperti Jakarta. Sebagai wisatawan, saya tentu merasa hepi-hepi aja bisa ke Istanbul dan bisa melihat keindahan kota dua benua ini. Tapi kalau boleh jujur, Istanbul memberikan kesan penutup yang kurang menyenangkan. Kendati demikian, tentu tetap banyak hikmah yang bisa saya ambil atas pengalaman selama dua malam di Istanbul. Ah, sungguh kota padat yang biasa saja sekaligus istimewa buat saya.

Selengkapnya »Sejuta Rasa yang Berkumpul di Istanbul