Nyicipin Aneka Kuliner Suroboyoan di Pasar Atom Surabaya
Saya mengamati anting-antingnya Mahira, anak pertama saya, sudah kekecilan. Maklum, usia perhiasan di telinga itu sudah 3.5 tahun, dia memakainya sejak bayi procot. Dia meminta untuk ganti anting. “Yang warnanya pink ya, Bunda!” Begitu pintanya.
Saya agak bingung karena nggak pernah beli emas-masan. Ya pernah sih, tapi sudah lamaa tahun 2014 dulu jelang menikah. Saya memang nggak begitu tertarik dengan perhiasan. Pertama, karena sayang duitnya. Kedua, saya belum menyukai gaya hidup glamour nan bling-bling dan show off perhiasan. Satu-satunya perhiasan saya adalah cincin kawin dan itu juga saya simpan. Risih makainya.. haha. Pernah diberi jam tangan seharga 2 jutaan, saya juga grogi pakainya. Saya pakai jam tangan hasil hadiah menang lomba blog ajah 🙂
Intinya.. saya bingung beli perhiasan dimana. Ibuk saya, yang sangat menyukai perhiasan, mengatakan satu lokasi terbaik untuk membeli mas-masan di Surabaya: PASAR ATOM.
Selengkapnya »Nyicipin Aneka Kuliner Suroboyoan di Pasar Atom Surabaya