Kisah Dapoer Ra: Bangkit dari Pandemi Berkat Pembiayaan UMi
Mendapat pengkhianatan dari teman tidak menyurutkan Bu Ratna untuk terus menjalankan bisnis rumahan. Bu Ratnaning, pemilik Dapoer Ra, sempat ditinggal oleh partner kerja utama ketika pelanggan sedang ramai-ramainya. Ia berusaha merelakan dan mencari produsen pengganti. Tak hanya itu, ia pun bergabung ke Koperasi Serba Usaha (KSU) Karya Abadi di Kota Malang dengan harapan bisnis kecil yang ia tekuni semakin lancar. Kegigihannya berbuah manis. Dapoer Ra mendapat pinjaman dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) pada program Pembiayaan UMi yang disalurkan melalui KSU Karya Abadi. Ternyata, Bu Ratna mendapat lebih dari sekadar materi. Dapoer Ra mendapat pembinaan intensif, bantuan branding produk, dan bisa merambah pelanggan hingga luar Pulau Jawa. Bisnisnya kian berkembang dan menjadi salah satu UMKM yang bangkit dari pandemi.
Membantu teman yang memiliki utang. Itulah alasan pertama Bu Ratna, pemilik Dapoer Ra, ketika pertama kali menjajakan frozen food dari rumah ke rumah pada tahun 2017. Teman Bu Ratna memiliki utang yang cukup banyak pada Bu Ratna. Tetapi, Bu Ratna tidak bisa berbuat banyak karena temannya ini memang tidak punya pendapatan. Pada satu sisi, Bu Ratna melihat potensi bahwa temannya ini pintar memasak. Sebuah solusi cerdas terlintas dalam benak Bu Ratna. Ia memberdayakan temannya untuk membuat aneka frozen food dan kemudian produk tersebut dijual oleh Bu Ratna. Win-win solution, Bu Ratna mendapat laba, temannya pun memiliki pemasukan tambahan dan dapat menyicil utang.
Bu Ratna sangat gigih mengetuk pintu rumah tetangga hingga bertandang ke sejumlah kantor untuk sekadar menawarkan barang dagangannya. Awalnya, semua berjalan lancar. Akan tetapi, ketika pelanggan sudah bertambah banyak, teman Bu Ratna mulai tidak amanah dan tidak mau lagi menjual makanan buatannya kepada Bu Ratna. Relasi mereka pun memburuk dan sempat membuat bisnis Dapoer Ra terhenti untuk sementara.
Perempuan asli Malang ini tidak ingin berpangku tangan lebih lama. Segera ia menemui beberapa pembuat makanan basah lainnya. Dalam waktu singkat, Bu Ratna bisa kembali berjualan. Kali ini, Bu Ratna melangkah dengan lebih serius dan bergabung ke KSU Karya Abadi. Ketika menjadi anggota di koperasi tersebut, Bu Ratna berhasil menjemput rezeki dengan mengambil pinjaman Pembiayaan UMi dari PIP yang disalurkan melalui KSU Karya Abadi.
Bisnis Bu Ratna berjalan semakin lancar. Dalam setahun, pemilik nama lengkap Ratnaning Firdausi ini sudah bisa mengembalikan seluruh pinjaman dan melakukan pinjaman untuk kedua kalinya sebagai tambahan modal.
Mengenal Dapoer Ra, Usaha Mikro Frozen Food di Kota Malang
Dapoer Ra merupakan bisnis rumahan yang Bu Ratna jalani sehari-hari di samping kesibukannya sebagai ibu rumah tangga dan mengantar-jemput anak sekolah. Produk yang ditawarkan oleh Dapoer Ra adalah aneka frozen food seperti lumpia rebung ayam, pastel mentega, kebab, roti maryam, dan lain sebagainya. Suatu hari, Bu Ratna mendapat tawaran dari pengurus koperasi untuk mengikuti seleksi Jagoan Indonesia yang diadakan oleh PIP. Bu Ratna melihat ada peluang untuk mengembangkan bisnisnya. Ia pun mengikuti tahap demi tahap hingga berhasil lolos sampai 40 besar.
Wanita yang memiliki dua orang anak ini mulai mendapat pencerahan mengenai langkah bisnis apa saja yang harus dilakukan setelah terpilih sebagai salah satu peserta Jagoan Indonesia. Pada saat itu, Bu Ratna mendapat saran untuk mengeluarkan produk makanan kering. Tujuannya, agar Dapoer Ra lebih mudah menjangkau pelanggan dari berbagai kota di Indonesia dan tidak terkendala dengan pengiriman. Hal ini disebabkan karakter makanan kering dan basah berbeda. Makanan basah harus menggunakan ekspedisi tertentu yang bisa sampai dalam sehari dan hanya mampu menjangkau kota-kota besar.
Tak butuh waktu lama, Bu Ratna bergegas memutar ide dan mencari produsen makanan kering. Ia berhasil mengeluarkan tiga produk baru yakni Rambak Pisang, Kacang Bawang, dan Keripik Usus. Ketiga produk ini sukses menjadi produk unggulan baru yang laris di pasaran.
Dapat Pembinaan, Raih Ratusan Pelanggan
Jagoan Indonesia melakukan pembinaan secara online selama tiga puluh hari penuh. Bu Ratna pun mengakui bahwa pendampingan UMi ini membuat dia lebih memahami kiat menjangkau pasar di dunia digital. Aspek yang menjadi fokus ketika pembinaan adalah teknik online marketing seperti pembuatan website, pembuatan Instagram bisnis, serta pembuatan desain kemasan.
Saat mengikuti ajang ini pula, Bu Ratna sukses membuat Instagram Bussiness dan toko di marketplace. Ia juga mendapatkan bantuan desain kemasan untuk tiga jajanan kering dari Dapoer Ra. Desain kemasan untuk jajanan kering Dapoer Ra terbukti efektif memikat pelanggan. Warna yang menarik membuat pelanggan percaya akan kualitas dan rasa snack Dapoer Ra.
Singkat cerita, Rambak Pisang dengan cepat menjadi produk Dapoer Ra yang sangat laris. Konsumen terbanyak Dapoer Ra datang dari kota-kota di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Nganjuk, Tulungagung, Kediri, Jombang, Pasuruan, Madiun, Pati, Jogja, dan Semarang. Bu Ratna juga berhasil menjangkau pelanggan baru dari luar Pulau Jawa seperti dari Kupang, Denpasar, Jimbaran, Makassar, dan Balikpapan. Semua ini berkat pembinaan yang ia dapatkan dari program Pembiayaan UMi dan program Jagoan Indonesia oleh PIP.
Melalui panggilan telepon, Bu Ratna mengungkapkan pada saya bahwa Pembiayaan UMi serta pembinaan dari PIP ini melebih ekspektasi. Sebelumnya, ia mengira harus menghadapi alur birokrasi yang panjang. Ternyata, yang ia terima justru sebaliknya. Semua urusan administrasi menjadi mudah. Dapoer Ra juga bisa mengikuti pameran produk UMKM secara daring maupun luring. Ini semua merupakan salah satu bukti nyata bahwa Pembiayaan UMi bangkitkan UMKM Indonesia.
Tentang PIP dan Program Pembiayaan UMi
Pusat Investasi Pemerintah atau PIP adalah unit organisasi non eselon dibidang pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan. PIP dibentuk pada tahun 2007 dan menjadi organisasi dalam bentuk Badan Layanan Umum (BLU).
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) merupakan program tahap lanjutan dari program bantuan sosial menjadi kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro yang berada di lapisan terbawah. Umumnya, pemilik usaha mikro ini belum bisa mendapat fasilitas dari perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena berbagai sebab, seperti plafon terlalu tinggi hingga syarat administrasi yang belum terpenuhi.
Terdapat sejumlah perbedaan antara Pembiayaan UMi dengan KUR. Pada KUR, plafonnya cukup besar yakni sampai 25 juta, sementara pada Pembiayaan UMi maksimal cukup 10 juta. Perbedaan lainnya dapat kita lihat pada tabel berikut.
Pembiayaan UMi menawarkan desain pembiayaan yang lebih solutif bagi pengusaha mikro. Syarat administrasi untuk mendapat Pembiayaan UMi pun cukup mudah. Nasabah harus merupakan WNI yang memiliki usaha dengan kategori mikro. Persyaratan lainnya yakni memiliki NIK elektronik, memiliki surat keterangan usaha atau sejenisnya, dan tidak sedang punya utang dengan lembaga keuangan atau koperasi. Harapannya, agar debitur bisa lebih fokus dalam menjalankan bisnis dan mudah dalam melakukan pembayaran cicilan.
Pembiayaan UMi dan Gelora Para Bunda
Nama UMi sangat unik. “Umi” dapat berarti panggilan untuk ibu. Dalam program Pembiayaan UMi, nama “Umi” seolah mencerminkan karakter para debitur. Kebetulan, sebanyak 94% debitur Pembiayaan UMi adalah perempuan sementara sisanya yakni 6% merupakan laki-laki. Rentang usia tertinggi nasabah UMi pada tahun 2020 adalah 40-49 tahun yakni sebanyak 31,71 persen, kemudian usia 30-39 tahun sebanyak 29,99 persen, usia di atas 50 tahun sebanyak 22,69 persen, usia 20-29 tahun sebanyak 15,20%, dan terakhir usia di bawah 20 tahun sebanyak 0,41%.
Perempuan dan ibu rumah tangga turut menjadi bagian masyarakat yang terdampak pandemi. Menurut survei yang dilakukan oleh Teman Bumil dan Populix pada pertengahan Oktober 2020 lalu, 9 dari 10 ibu rumah tangga atau sebanyak 91 persen terdampak pandemi covid-19. Sebanyak 643 dari 1192 orang atau sebanyak 60 persen mengalami masalah terbesar di sektor keuangan.
PIP memahami permasalahan ini dan menghadirkan Pembiayaan UMi untuk bangkitkan UMKM Indonesia. Pada Annual Report 2020, PIP menunjukkan data bahwa debitur Pembiayaan UMi yang berusia di bawah 40 tahun menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini sejalan dengan semangat Pembiayaan UMi untuk memfasilitasi pelaku usaha pemula yang belum dapat mengakses pembiayaan perbankan. Selain itu, juga semakin banyak pelaku usaha UMi berusia muda yang mengakses Pembiayaan UMi.
PIP juga mencatat bahwa tren besaran plafon Pembiayaan UMi menunjukkan pergeseran ke arah plafon yang lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin banyak debitur Pembiayaan UMi mengalami peningkatan skala usaha sehingga membutuhkan nominal pembiayaan yang lebih besar. Selain itu, banyak juga yang memilih tenor panjang yakni 6-12 bulan seperti yang diambil oleh Bu Ratna. Ini menunjukkan bahwa penyalur semakin percaya dengan keberlanjutan usaha dari debitur Pembiayaan UMi.
Usaha mikro Dapoer Ra merupakan salah satu contoh bahwa semangat para bunda dapat menjadi penggerak perekonomian lokal. Bu Ratna menuturkan bahwa sejak bisnis kecilnya semakin laris, ia bisa menambah pemasukan bagi kebutuhan keluarga sehari-hari. Sementara, pemasukan utama dari pekerjaan suami bisa ia kerahkan untuk membangun rumah.
Pembiayaan UMi Bangkitkan UMKM Indonesia
Kolaborasi merupakan kata kunci untuk keberhasilan dan dan kebangkitan UMKM Indonesia. PIP menunjukkan komitmen untuk memajukan UMKM Indonesia dengan melakukan kerja sama dengan sejumlah pihak. Seperti kerja sama dengan lembaga dan instansi baik yang berada di pemerintah pusat serta pemerintah daerah, institusi pendidikan, serta lembaga swasta.
Hasil dari kolaborasi ini semakin kentara. Harapan dari kolaborasi yang berupa meratanya program pemberdayaan UMKM dapat tercapai satu per satu. Selain itu, ada peningkatan pada usaha penerima Pembiayaan UMi seiring dengan pelibatan institusi pendidikan dan lembaga swasta. Beberapa upaya kerjasama yang telah dilakukan oleh PIP dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut:
Sinergi dengan empat Kementerian dalam launching program Pembiayaan UMi. Keempat Kementerian itu antara lain dengan Kementerian Sosial, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.
- Kerja sama dengan pemerintah daerah di Pemkab Bone Bolango, Pemprov DIY, dan Pemkot Banda Aceh untuk memperluas jangkauan Pembiayaan UMi.
- Kerja sama dengan International Labour Organization (ILO) Batch 1 dalam pengembangan modul pelatihan.
- Implementasi sinergi dengan KemKominfo melalui pengembangan SIKP UMi.
- Implementasi sinergi dengan empat kementerian yakni Kemensos, Kementan, Kemendes PDTT, dan Kemkominfo.
- Piloting digitalisasi UMi dan bekerjasama dengan sejumlah penyedia uang elektronik dan marketplace.
- Implementasi kerja sama dengan Pemda Bone Bolango
- Implementasi Batch 2 kerja sama lanjutan dengan International Labour Organization.
- Sinergi program KKN dan pengenalan program Pembiayaan UMi bersama UGM.
- Sinergi penguatan ekosistem Pembiayaan UMi melalui program infrastruktur PT SMI dengan program Pembiayaan UMi.
- Kerja sama pengembangan data PUSDATIN Kemensos untuk pembentukan BIG DATA.
- Kerja sama program bersama Pemkab Tanah Laut, Pemkab Lombok Utara, dan Pemkab Kulon Progo.
- Inovasi implementasi pelatihan pemasaran online bersama Jagoan Indonesia. Hasilnya, 14 debitur UMi dapat memasarkan produk di marketplace (Dapoer Ra adalah salah satu hasil program Jagoan Indonesia ini).
- Pengembangan perluasan penyaluran Pembiayaan UMi melalui layanan pinjam meminjam berbasis teknologi informasi.
Komitmen PIP juga dapat kita lihat melalui promosi yang secara konsisten dilakukan melalui media sosial PIP. Di Instagram PIP terdapat daftar UMKM yang telah mendapat Pembiayaan UMi serta pembinaan dari PIP. Setidaknya, terdapat 186 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian, kita dapat mengontak para UMKM ini melalui nomor yang tertera maupun memesan langsung dari marketplace.
Apabila kita ingin berpartisipasi menyelamatkan perekonomian lokal, tidak susah, kok. Cukup memesan produk dari para UMKM ini agar uang berputar di area lokal saja. Selain itu, mereka juga pasti lebih berdaya dan bisa terus menjalankan bisnis.
Daftar Debitur Pembiayaan UMi
Penutup
Pembiayaan UMi terbukti mampu bangkitkan UMKM Indonesia. Dapoer Ra adalah salah satu contoh UMKM dari Kota Malang yang mendapat Pembiayaan UMi serta mendapat pendampingan dari PIP melalui program Jagoan Indonesia. Saat ini, Bu Ratnaning sebagai pemilik Dapoer Ra sudah merasakan bisnis kecil yang kian berkembang dan mampu turut menopang perekonomian untuk keluarga kecilnya. Kita semua tentu berharap agar Pembiayaan UMi ini terus berlanjut dan dapat menjangkau UMKM lainnya di seluruh penjuru Indonesia.
Apakah kamu sudah mengetahui tentang Pembiayaan UMi ini? Atau ingin mendapat Pembiayaan UMi? Boleh bagikan pendapat serta pengalaman kamu di sini, yuk.
semoga pembiayaan umi ini dapat membantu para pelaku umkm untuk tetap dapat bertahan selama pandemi ini yah mba, walaupun plafon tidak sebesar KUR dan tenor peminjaman juga hanya jangka pendek saja, namun cukup membantu karena lebih mudah pengajuannya dan semoga lebih banyak lagi dapat membangkitkan umkm di Indonesia
Sangat menginspirasi nih kisah binisnya Bu Ratnaning. Saya kira pembiayaan PIP itu bakal ribet ya, ternyata tidak dan memudahkan pebisnis mikro seperti ini. Peran mereka kan penting bagi ekonomo negara juga.
Semoga banyak pelaku UMKM di luar sana yang beruntung dapat bantuan dari pemerintah seperti bu ratna ya mbak. Dan moga program pemerintah seperti UMi ini terus berlanjut sehingga banyak masyarakat yang terbantu dan bangkit perekonomiannya.
Semangat pantang menyerah ibu Ratnaning perlu diacungi jempol ya mbak, selain itu pembiayaan umi ini juga jadi faktor pendukung. Semoga kedepannya makin banyak lagi yang bisa terbantu dengan pembiayaan umi ini
Semoga dg adanya pembiayaan UMi ini semakin banyak UMKM yg sukses sehingga dpt memajukan perekonomian negeri
Adanya pembiayaan UMi ini memang sangat membantu ya, Kak. Keren banget bisa turut membangkitkan UMKM terutama para bunda. Semangaaat
semoga engan adanya pembiayaan ini, para UMKM makin bangkit maju dan berkembang lagi meski secara perlahan tapi pasti. dan pelan-pelan perekonomian Indonesia bangkit kembali
Berkat hadirnya pembiayaan Umi alhamdulillah banyak umkm kecil terbantukan yah, apalgi ntuk mendapatkan modal saat in memang agak sulit
Berbisnis memang tidak mudah ya. Untung bu Ratna pantang menyerah jadi tak berhenti berusaha meski partner kerjanya menyerah saat bisnis mulai ramai. Dan berkat pembiayaan Umi pengusaha UMKM seperti bu Ratna bisa terbantu.
Dengan adanya UMi ini semakin banayak pelaku UMKM bisa Bangkit lagi, ya. Aku sendiri kerasa banget terpuruknya selama pandemi, penjualan jadi turun 😢
Baru tahu kalau ada pembiayaan UMi. Selama ini cuma tahu KUR doang. Pas baca Tabel perbedaannya jadi tercerahkan.
Alhamdulillah ya, berkat pembiayaan UMi bisa bangkitkan kembali UMKM seperti milik Mbak Ratna juga banyak perempuan lainnya juga terbantu dengan pembiayaan UMi ini, sebarannya pun juga cukup merata ya di beberapa wilayah Indonesia.
semoga terus bisa membantu banyak UMKM apalagi di masa pandemi seperti ini.
seneng ya, kalau dengar usaha orang tuh terus bangkit, meski setiap usaha pasti ada pasang surutnya 🙂 mudah-mudahan dengan program semacam UMi ini bisa membangkitkan UMKM kita ya
Program-program pemerintah seperti ini yang harus kita apresiasi
Banyak pengusaha mikro yang mungkin tidak tau harus mendapatkan modal dari mana sehingga terjerat pinjol yang bunganya mencekik
Justru kalau lewat UMi, selain dapat pinjaman modal, dapat pembekalan usaha pula
Semoga UMi bisa membantu seluruh pelaku UMKM di seluruh Indonesia
Pembiayaan UMi ini bener2 ngebantu yak, btw aku kok pengen nyicipin rambak pisang. Selama ini tahunya keripik pisang, malah baru tahu ada rambak pisang.
Harapannya sih makin banyak program Pemerintah seperti Pembiayaan UMi ini dan semakin banyak pula pelaku UMKM yang terbantu. Ya agar ekonomi kembali stabil.
Keren ya pembiayaan UMi ini sangat membantu UMKM. Semoga terus ditingkatkan lagi dan bisa membuat UMKM terus berkembang bahkan Go Internasional.
wah ini keren programnya jadi UMKM bisa lebih maju dan syukur syukur bisa go international mengembangkan produknya
Alhamdulillah inilah salah satu manfaat bantuan yg tepat sasaran. Sehingga bener bener pihak yg membutuhkan yang menerima manfaat dari UMi ini ya
Semoga makin banyak ya mba UMKM yang mendapatkan bantuan UMi seperti Dapoer ini sehingga usaha mereka juga makin laris dan berkembang. Bismillah insyaAllah segalanya akan dimudahkan
Alhamdulillah,
Bagaikan angin segar ketika mendengar ada pembiayaan dari UMi untuk para pelaku usaha UMKM.
Semoga tidak hanya pembiayaan tapi juga dengan pelatihan usaha yang dilakukan bisa lebih maju.
Semoga model pembiayaan usaha ‘UMi’ ini bisa merambah di tempat lainnya juga. Dan banyak muncul Bu Ratna lainnya yg sukses dg usaha UMKMnya.
Kisah.Bu Ratna ini bisa jadi contoh juga. Bahwa dalam usaha, tak semuanya mulus. Kadang yg membuat kacau malah orang dekatnya sendiri.
Semoga dengan adanya UMi ini dapat membantu para pelaku usaha pemula mikro untuk bisa berkembang dan naik kelas. Bisa nih tak rekomendasikan ke saudara yg juga pelaku usaha mikro.
Salut sekali dengan Bu Ratna yang gigih dalam menjalankan bisnisnya. Untung ya ada pembiayaan UMI ini jadi bisa membantu para UMKM dalam masalah modal usaha
Jujur aku salut banget sama Bu Ratna, meski di pertengahan ada kendala, namun Bu Ratna ga dem gitu aja. Semoga ya semakin banyak UMKM yang terbantu dengan adanya UMi ini. Keren sih, sebagian besarnya adalah perempuan. Ini namanya woman support woman.
Kisah dapur Ra yang menginspirasi nih. Pemiliknya pantang menyerah ya meski dalam perjalanan bisnisnya dikhianati dengan teman sendiri. Berkat semangatnya juga sampai bisa bertahan hingga saat ini. Apalagi dapat dukungan dan pembiayaan juga dari UMi yang pastinya sangat membantu. Semoga usahanya semakin lancar dan sukses.
Pembiayaan UMi ini sangat membantu UMKM ya mbak. Karena memudahkan dalam meminjam.
Semoga banyak yang seperti dapur Ra lainnya yang bisa lebih berkembang.
Banyak UMKM terbantu oleh UMi ini. UMKM, terutama usaha mikro seperti milik bu Ratna ini emang tangguh terhadap krisis. Usaha rumah tangga yang berjenis makanan minuman emang selalu dibutuhkan masyarakat, bahkan di saat krisis sekalipun. Oleh karena UMKM emang tahan banting terhadap krisis.
Nah, bantuan seperti UMi ini sangat diperlukan oleh mereka, usaha mikro yang sangat sulit sekali terakses perbankan. Semoga bantuan UMi ini bisa menyejahterakan mereka ya.
Program yang menarik yaa, terutama untuk UMKM tentu ini bisa menjadi pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 yaa.
ini namanya piutang membawa hikmah ya… Semoga dengan adanya UMi ini semakin banyak UMKM yang terbantu dan semakin berkembang…
mendirikan suatu usaha ternyata banyak rintangannya ya, termasuk yang dialami Bu Ratna nih ditinggal partner pas lagi rame-ramenya. tapi Bu Ratna keren nih gak trauma dan bangkit lagi,. beruntung ya sekarang ada Program Pembiayaan UMi yang bisa bantu pengusaha kecil untuk bangkit dan memajukan usahanya
Mbak aku salfok sama nama ownernya Dapoer Ra, kayak namaku hahaha. Alhamdulillah yaa bu Ratnaning bisa bangkit. Semoga aku juga bisa bangkit.
wuah enak ya ikutan UMi bisa dapat pembinaan kayak gitu.
Aku baru tahu dari baca postingan blog ini tentang pembiayaan UMi ini. Kalau dengan cicilannya yang lebih rendah tentu saja sangat membantu para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka.
Pingback: Transformasi Digital dengan Teknologi Widya Analytic
Pingback: Meneropong Masa Depan Bangsa Melalui Fortune Indonesia Summit 2022
Pingback: Paket Internet Rumah MyRepublic Andalan Keluargaku
Pingback: Rekomendasi Vitamin untuk Anak: Suplemen Interlac + Vit D3