Lompat ke konten
migrasi tv digital indonesia

“Merdeka dalam pilihan, fleksibilitas, dan kenyamanan.”

Kalimat di atas merupakan sebentuk makhluk yang langsung melambaikan tangan di pikiran begitu saya mendengar “TV digital”. Agenda migrasi televisi (TV) digital telah memberi tambahan arti pada kata merdeka. Setelah agenda ini tercapai, masyarakat akan mendapatkan kualitas tayangan yang lebih baik, lebih bisa beradaptasi dalam ekosistem digital, serta mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan dalam menonton televisi.

Namun, sebelum kita serempak menggunakan TV digital, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. Seperti alasan migrasi, manfaat TV digital untuk berbagai pihak, serta bagaimana peluang konten kreator dan industri penyiaran setelah adanya TV digital. Kamu bisa membaca tulisan ini sampai selesai untuk mendapatkan insight baru tentang TV digital.

TV Digital Bukan Pilihan, Ini adalah Sebuah Jalan

Pasti banyak yang bertanya-tanya, TV digital atau siaran digital itu seperti apa? Singkatnya, siaran digital adalah siaran televisi yang menggunakan modulasi sinyal digital untuk menghasilkan audio, visual, dan data ke dalam pesawat televisi dengan kualitas tinggi. TV digital tidak seperti platform atau aplikasi. Kita tidak perlu memakai TV kabel berlangganan, kuota internet, dan tidak perlu membayar biaya bulanan. Siaran digital ini nantinya memakai teknologi antena penerima DVB-T2 dan dapat kita nikmati secara gratis seperti menonton TV biasa, hanya saja dengan tambahan alat bernama set top box.

Kali ini, saya tidak akan membahas teknis perangkat migrasi. Melainkan, apa saja peluang yang dapat kita kembangkan dari proses migrasi TV digital ini. Indonesia akan memberlakukan Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran analog secara bertahap, mulai dari tahap I sampai III yakni paling lambat 2 November 2022. Kita semua harus bersiap, sebab, migrasi ke TV digital bukanlah sebuah pilihan. Ini satu-satunya jalan karena kita cukup sudah tertinggal.

Tahun 2007 lalu, anggota The International Telecommunication Union (ITU) menggelar World Radiocommunication Conference. Negara-negara di kawasan Eropa, Afrika, Asia, Amerika, dan lainnya tersebut menentukan bahwa tanggal 17 Juni 2015 adalah batas waktu untuk negara-negara di seluruh dunia untuk bermigrasi dari penyiaran TV analog ke TV digital.

Sekarang, dorongan pandemi seolah turut menjadi momentum yang pas untuk melanggengkan agenda migrasi TV digital ini. Semua orang mau tidak mau masuk ke ekosistem digital. Ada yang sudah lancar, ada pula yang masih terengah-engah. Lambat laun, semua orang akan terbiasa. Saat ini, kita semua sedang berada dalam tahap persiapan dan sosialisasi. Saya rasa, kita bisa ikut “sibuk” dengan menciptakan konten menarik. Siapa tahu bisa masuk ke TV digital, kan? Karena, TV digital sangat membuka peluang bagi eksistensi dan potensi konten-konten lokal. Ada pula sejumlah manfaat dari keberadaan TV digital yang dapat kamu baca di bawah ini.

Keuntungan TV Digital

Kata digital seolah selalu erat dengan fleksibilitas, efektifitas, dan efisiensi. Ada penghematan infrastruktur serta biaya. Bersamaan dengan itu, potensi lokal pun akan semakin bertumbuh. Keuntungan dari migrasi TV digital ini nantinya tidak hanya dapat dirasakan oleh masyarakat. Ada sejumlah manfaat bagi pemerintah serta pelaku industri media dan industri kreatif, yakni:

dashbaru2
dashbaru1
dashbaru2
dashbaru1
dashbaru2

TV Digital Menjadi Peluang Segar untuk
Industri Penyiaran dan Kreatif

Industri kreatif di Indonesia terus bertumbuh dan menunjukkan perbaikan kualitas yang semakin apik. Secara kuantitas, tahun 2018 BPS mencatat industri kreatif berhasil memberikan pengaruh sebanyak 7,44% terhadap PDB. Rencana pemerintah untuk melakukan ASO ini juga dapat menjadi stimulus yang menguntungkan bagi industri penyiaran dan kreatif. Berikut adalah sejumlah peluang untuk para content creator dan pelaku industri penyiaran dengan adanya TV digital.

Ekosistem Digital yang Lebih Sehat

TV digital memungkinkan adanya kolaborasi antara pelaku di industri kreatif dan penyiaran. Dengan begini, akan tercipta ekosistem digital yang sehat yang sesuai dengan harapan kita semua.

Kerjasama ini dapat berupa pengisian program di TV digital oleh content creator tertentu, pembelian karya dan program, serta berbagai kerjasama lainnya. Orang bijak pernah berkata bahwa competition makes us faster, but collaboration makes us better. Kolaborasi yang sehat akan selalu membawa keuntungan untuk kedua belah pihak, seperti kompetensi yang berkembang dan jangkauan audience yang lebih luas.

Jangkauan Pemirsa yang Lebih Luas

TV digital memungkinkan para kreator dan industri penyiaran untuk mendapatkan audience baru. Jika biasanya krator mendapatkan audience dari YouTube atau TikTok, dia akan bisa mendapatkan penonton baru jika kontennya mendapat kesempatan tayang di TV digital.

Hal yang sama juga terjadi di industri penyiaran. Apabila mereka bekerjasama dengan kreator, program-program mereka akan lebih dikenal oleh audience baru yang berasal dari followers atau audience si kreator. Selain itu, TV digital juga akan lebih bisa diakses oleh masyarakat dari berbagai daerah. Ini juga menstimulasi pertumbuhan audience anyar dari daerah-daerah yang baru pula.

Kualitas yang Meningkat Seiring dengan Pertumbuhan Kuantitas

Seperti yang saya katakan di atas, TV digital akan merangsang pertumbuhan channel baru di daerah. Kuantitas pun akan semakin bertambah, konten yang tersedia untuk konsumen juga semakin beragam. Di tengah keberagaman konten baik melalui platform maupun TV digital, dorongan untuk memperbaiki kualitas juga akan muncul. Sebab, kreator maupun industri penyiaran akan terus terdorong untuk menyajikan konten yang lebih baik untuk audience-nya. 

TV digital adalah peluang baru untuk para kreator dan orang-orang yang bergerak di industri kreatif. Oleh karena itu, agar kualitas konten dan karya kita pun terus meningkat, perlu ada sejumlah persiapan dan prinsip dasar yang kita pegang. Ketiga kiat tersebut adalah sebagai berikut:

Tiga Kiat untuk Content Creator

tv digital indonesia

Siap Menuju Era TV Digital?

Siap, dong! Masa enggak?!

Saya berharap perkembangan ini dapat membuat kita kian piawai dalam memanfaatkan dunia digital untuk urusan yang baik. Yuk, kita sambut TV digital yang bersih, jernih, dan canggih untuk masyarakat di seluruh Indonesia.

Jika kamu ingin mengenal lebih jauh tentang proses peralihan TV analog ke digital ini, kamu bisa mengikuti saluran yang tersedia. Tinggal klik icon di bawah ini atau telp call center 159.

Apakah teman-teman sudah tahu tentang migrasi TV digital Indonesia? Atau ada yang sedang melakukan persiapan untuk memanfaatkan peluang baru ini? Boleh, dong, berbagi cerita di kolom komentar.

55 tanggapan pada “Migrasi TV Digital, Momentum Segar untuk Industri Kreatif dan Penyiaran”

  1. Memang paling risih sih yaa, kalau lagi asik-asiik nonton malah gambarnya gak jelas, seneng dong dengar kabar ada tv digital seperti ini. Semoga aksesnya bisa menjangkau seluruh Indonesia hingga ke pelosok negeri.

  2. Aku udah mengetahui TV Digital ini beberapa tahun yang lalu, sempat diskusi juga sama bapak gimana nih nanti per-TV-an setelah adanya TV Digital, kan biasanya salah satu hal yang dikeluhkan dari TV adalah adanya semut-semut yang nongol di beberapa channel karena jaringan atau antena, katanya dengan TV Digital ini semuanya bisa jernih ya, semoga penonton TV bisa kembali lagi ke TV setelah adanya TV Digital ini

  3. Aku dukung banget program pemerintah ini. Soalnya siaran dari pemancar di rumahku kurang bagus. Jadi siaran televisinya banyak semut. Hehe.

    Ortu sudah aku belikan parabola. Tapi malah kesusahan mengoperasikan remotnya. Masih enak pake tv analog.

    Nah biar mereka juga jelas nontonnya nanti, aku lagi berburu set top box yg oke nih buat nonton siaran tv digitalnya.

  4. Ngga sabar deh semoga bisa segera migrasi yah. Setuju dengan terciptanya ekosistem digital yang sehat. Competition makes us faster, but collaboration makes us better. Kita sambut TV digital yang bersih, jernih, dan canggih untuk masyarakat di seluruh Indonesia.

  5. Aku pernah ikut webinar tentang migrasi TV Digital ini, dan gak sabar nyobain inovasi ini di daerahku. Semoga kedepannya inovasi ini bisa merata di semua daerah, semoga juga dengan adanya TV Digital, kualitas tayangan dan konten yang akan disiarkan juga makin membaik. 😀

  6. saat ini dirumah masih menggunakan tv tabung, jadi kalau migrasi ke tv digital masih belum siap, soalnya gambar pasti kepotong untuk bagian samping kanan kiri hehe.

    selalu salfok sih sama tampilan artikel blog kak nabila, keren bgt.

  7. Woww jadi memang benar sih kalau TV digital memungkinkan adanya kolaborasi antara pelaku di industri kreatif dan penyiaran. Tentu kedepannya akan tercipta ekosistem digital yang sehat yang sesuai dengan harapan kita semua ya mbak.

  8. Wah senangnya dengar kabar bakalan ada TV Digital ini. Soalnya udah lama banget nggak nonton tv, berharapnya sih di inovasi tv digital kedepannya akan menyajikan tayangan yang lebih menarik dan berkualitas.

  9. Baru tahu klo ada inovasi baru TV Digital mbak. Karena emang jarang banget nonton TV
    Smoga dg adanya TV Digital ini, masyarakat bisa merasakan kenikmatannya nonton TV dg kualitas mumpuni pun tayangnnya juga berkualitas tentunya

  10. Aku penasaran loh sama TV Digital ini…Semoga saat diterapkan nanti semua lancar dan masyarakat gak ada kendala untuk bisa menikmati siaran televisi berkualitas ya..

  11. Kalau udah saluran digital begini udah ga khawatir lagi gambar tivi penuh semut ya mba alias ga bersih gambarnya? Ya kan yah. Aku sih siap banget nih menyambut TV Digital taun depan. Semoga lancar semuanya.

  12. Aku sudah lama sekali gak nonton tv lokal karena memang lebih sering nonton siaran dari tv kabel. ini pasti sangat ditunggu sekali ya mbak, semoga dengan adanya tv digital ini punya menonton tv jadi lebih nyaman tidak mengeluhkan karena gambar kurang baik ya. Oh ya, apakah ini nantinya juga akan ke daerah-daerah atau hanyak kota-kota besar?

  13. wah program migrasi tv analog ke tv digital ini bagus sekali, semoga merata sampai ke daerah pelosok ya nantinya. aku awalnya berlangganan tv kabel, jadi terbiasa menikmati tv digital dengan tampilan yang lebih jernih.

  14. aku baru tau tentang TV digital ini loh kak, kirain kayak youtube gitu ternyata bukan XD
    Bisa dibeli dimana ya ntar perangkatnya? Hihi seru siih kayaknyaa berganti jaman gitu

  15. TV Digital ini rencananya dimulai tahun depan ya, udah harus siap-siap dari sekarang nih biar gak kaget dan gak jadi bingung sendiri ya menikmati TV Digitalnya secara ternyata punya lebih banyak keuntungan ya buat semua 🙂

  16. Perangkatnya tetap pakai TV lama tinggal nambahin set top box dan gak perlu pakai antena atas ya, menarik ini dan gak perlu khawatir kalau cuaca pas hujan gambarnya gak macam semut lagi ya hehe.

  17. Layout postingannya keren mba! TV digital ini berarti tidak perlu ganti TV ya dan hanya ditambah alat di atasnya saja ya? Saya pernah baca berita tentang migrasi ke digital ini tapi masih belum paham. Tulisan ini memberi gambaran yang lebih clear tentang apa dan maksud migrasi tersebut.

  18. Aku auto keinget sama KPI. Dan rasa kecewa sama lembaga mereka. Semoga migrasi ini juga menjadikan kurangnya pelecehan seksual yang terjadi di masyarakat berkurang. Diawali dari konten tontonannya yang lebih edukatif. Bismillah smg Allah jadikan lebih baik.

  19. Euisry Noor (isrinur.com)

    Ternyata banyak sekali manfaat bermigrasi ke TV digital buat banyak pihak. Jadi gak sabar ingin segera mewujudkan harapan ekosistem digital yang lebih sehat. Kolaborasi kreator konten dg media penyiaran juga menarik dan bikin semangat menghasilkan konten berkualitas

  20. Pingback: Sambut Karir Baru Bersama Aplikasi Siap Kerja QuBisa

  21. Pingback: Transformasi Digital dengan Teknologi Widya Analytic

  22. Pingback: Meneropong Masa Depan Bangsa Melalui Fortune Indonesia Summit 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *