Meluaskan Manfaat
Melampaui Waktu Kita di Akhir Hayat


Meluaskan Manfaat
Melampaui Waktu Kita di Akhir Hayat


Akhir-akhir ini, saya sering kepikiran tentang waktu saya di dunia yang sepenuhnya berada dalam genggaman-Nya.
Tidak hanya diri saya sendiri, saya pun kepikiran orang-orang terdekat dan di sekitar saya. Bagaimana jika saya dipanggil Allah, bagaimana jika orang-orang yang saya cintai dipanggil Allah. Siapkah saya, mampukah saya? Berbagai pertanyaan pun terus menghantui. Tapi tanpa sadar, rasa ini juga mendorong saya untuk lebih konsisten lagi meningkatkan berbagai sunnah dalam beribadah, seperti shalat tahajud, berpuasa, dan berwakaf, dan berinfak.

Saya sering bertanya-tanya pada diri saya sendiri, apakah saya sudah siap jika waktu itu nantinya datang? Apa yang akan menemani saya di alam kubur nanti? Sudah cukupkah bekal saya? Dan berbagai pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Pada akhirnya, berbagai ketidakpastian dalam hidup mengantarkan saya untuk menjadi hamba yang lebih berpasrah pada-Nya. Pada Ramadan tahun ini, saya juga belajar untuk lebih mudah bersyukur terhadap nikmat-nikmat kecil yang saya temui sehari-hari. Mumpung pada bulan Ramadan, saya pun berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan meluaskan manfaat melalui berbagai pintu kebaikan.
Pada tulisan ini, saya akan membagikan sejumlah pengalaman dan kiat untuk memperbanyak bekal melampaui waktu kita di akhir hayat kelak. Selain itu, saya juga membagikan rekomendasi Lembaga yang amanah sebagai wadah kita untuk meluaskan manfaat dan bersedekah, yakni Lembaga Manajemen Infaq (LMI). Kamu bisa mengambil hal-hal baik yang saya bagikan di sini serta menanggalkan hal yang menurut kamu kurang berkenan di hati. Baca sampai selesai, ya, untuk mendapat manfaat yang utuh dari tulisan saya.
Bekal Terbaik untuk Hidup
di Dunia dan Akhirat
Sebagaimana orang bijak berkata bahwa kehidupan ini layaknya sebuah perjalanan, sementara hidup di dunia ini hanya sementara. Karena sementara, maka kehidupan di dunia menjadi waktu terbaik untuk mencari sebanyak-banyaknya bekal untuk akhirat nanti yang lebih kekal. Melansir dari Republika, setidaknya ada bekal 5M yang sangat bermanfaat. Bekal 5M ini bukanlah 5 Milyar, tetapi terdiri dari Mu’ahadah, Mujahadah, Muraqabah, Muhasabah, dan Mu’aqobah. Saya pun membayangkan apabila kita bisa menerapkan 5M ini, insya Allah menjadi bekal terbaik kita untuk hidup di dunia dan akhirat.


Mu'ahadah (selalu mengingat perjanjian dengan Allah SWT)
Perjanjian di sini adalah perjanjian sebelum kita lahir ke dunia. Dengan selalu mengingat perjanjian dengan Allah ini membuat kita selalu terikat dan semakin khusyuk dalam beribadah serta menjalani sehari-hari. Perjanjian yang telah kita lakukan ketika awal penciptaan ruh tersebut dipahami oleh para ulama sebagai syahadat kita yang pertama. Sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an, dalam QS. Al A’raf, 7 : 172.


Mujahadah (bersungguh-sungguh dalam beribadah)
Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah, sebagaimana dalam QS. Adz Dzariyat, 51 : 56 yang berbunyi, “Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka menyembahKu.”
Bermujahadah artinya bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah Allah. Sa’id Musfar Al Qahthani mengatakan; Mujahadah berarti mencurahkan segenap usaha dan kemampuan dalam mempergunakan potensi diri untuk taat kepada Allah dan apa-apa yang bermanfaat bagi diri saat sekarang dan nanti, dan mencegah apa-apa yang membahayakannya.


Muraqabah (selalu merasa diawasi Allah)
Dengan adanya sifat ini, orang akan takut untuk melakukan keburukan karena akan selalu merasa diawasi dan dilihat oleh Allah SWT. Ketika bermuraqabah, kita akan selalu ingat waktu untuk bermunajat kepada Allah SWT, untuk bermuhasabah, dan saat menikmati nikmat yang halal.
Salah satu cara yang mudah untuk selalu merasa diawasi oleh Allah adalah dengan terus berdzikir. Orang yang banyak berdzikir adalah orang selalu merasa diawasi oleh Allah SWT. Dzikrullah adalah menghadirkan Allah ke dalam benak. Karena itu orang yang selalu berdzikir akan menyadari betul bahwa Allah mengetahui segala sesuatu.


Muhasabah (Intropeksi diri)
Melansir dari website Masjid Istiqlal, Muhasabah adalah meneliti perbuatan kita pada masa lalu dan masa kini. Apakah perbuatan yang kita lakukan merupakan perbuatan baik atau perbuatan buruk. Dengan muhasabah diri, perbuatan baik pada masa lalu bisa ditingkatkan pada masa depan, baik kualitasnya maupun kuantitasnya.
Terkait dengan muhasabah, Umar bin Khaththab pernah berkata, “Hisablah dirimu sebelum dihisab, timbanglah diri kalian sebelum ditimbang. Sesungguhnya berintropeksi bagi kalian pada hari ini lebih ringan dari pada hisab di kemudian hari” (HR. Iman Ahmad dan Tirmidzi secara mauquq dari Umar bin Khaththab).


Mu'aqobah (Memberi sanksi ketika lalai beribadah)
Mu’aqabah berarti bersikap memberi sanksi terhadap diri sendiri. Apabila menemui diri sendiri berbuat dosa atau salah, maka segera melakukan amal salih untuk menghapus dosa tersebut.
Sikap jika bersalah memberi sanksi diri sendiri dengan mengganti dan melakukan amalan yang lebih baik meski berat, contoh dengan infak. Bisa juga dengan segera bertaubat dan berusaha kuat untuk tidak mengulanginya lagi. Memberikan sanksi (‘iqob) ketika kita lalai memang sulit. Sebab hal ini membutuhkan kesadaran diri yang baik dan keimanan yang kuat. Hanya orang-orang yang sholeh yang dapat melakukannya.
Menerapkan 5M tersebut tentu harus bisa kita lakukan dengan konsisten. Kendati mungkin tidak mudah, sebetulnya ada cara yang menyenangkan yang bisa kita lakukan yakni dengan cara berinfak. Cara ini amat saya sukai, karena berinfak membuat kita mengingat perjanjian dengan Allah dan memuliakan sesama manusia, merasa diawasi Allah, terkadang sekaligus menjadi sarana instropeksi diri karena saya masih belum sepenuhnya pandai bersyukur. Pada sisi lain, infak juga menjadi aktivitas meluaskan manfaat yang mampu melampaui waktu kita di akhir hayat kelak.
Meluaskan Manfaat dengan Menjadi
Manusia yang Loman
Ustadz Abi Ihya Ulumiddin kerap berpesan kepada para jama’ahnya ketika mengaji maupun dalam setiap dakwah di YouTube dan media sosial, jadilah orang yang loman. Saya yang pertama kali mendengar kalimat ini pada tahun 2018 ketika pertama kali ikut nyantri kilat di Pondok Pesantren Nurul Haromain Pujon pun merasa ada sesuatu yang spesial dari kata “Loman” ini.
Saya pun menyadari bahwa saya belum sepenuhnya menjadi manusia yang “loman” sebab saya sendiri masih perhitungan, terutama ketika saya merasa agak bokek dan saya pun enggan untuk bersikap loman. Padahal, saya sendiri mengetahui bahwa berinfak tidak akan mengurangi kekayaan saya sedikitpun. Inilah yang sedang saya perbaiki. Saya belajar menjadi manusia loman, belajar untuk gemar memberi dan menjadi dermawan. Bagi saya, meluaskan manfaat bermakna memiliki perpanjangan tangan untuk berbuat baik. Perpanjangan tangan ini bisa berupa dari perilaku kita (seperti dengan berinfak) dan memilih lembaga penyalur infak yang amanah.
Pintar Menjaga Syukur dengan Berinfak
Ada satu hal lain yang saya pelajari pada awal tahun ini, yakni menjadi manusia yang pandai bersyukur. Saya sendiri merasa seringkali lalai, banyak nikmat-nikmat kecil yang saya lewatkan untuk saya ucapkan syukur pada Allah SWT. Seperti ketika masih mengontrak dulu, rumah saya hanya berjarak 5 langkah dari masjid. Tetapi, saya pun masih tidak rutin berjama’ah di masjid. Begitu pula saat bulan Ramadan, di rumah kontrakan saya dulu selalu ada bagi-bagi makanan dan takjil dari iuran para warga. Masyaa Allah, sungguh nikmat rasanya.
Sekarang mumpung bulan Ramadan, saya pun ingin lebih pintar menjaga syukur dengan cara rutin berinfak. Sebuah cara yang sederhana tetapi luas manfaatnya. Saya tidak sendiri. Pada momen Ramadan ini, ternyata mayoritas masyarakat muslim Indonesia lebih mengutamakan pengeluaran untuk sedekah ketimbang berbelanja pada tahun 2022 lalu. Hal ini terlihat dalam laporan survei JakPat di mana sebanyak 84% responden sudah menyiapkan pengeluaran untuk zakat dan 76% sudah menyiapkan uang untuk infak.

Berbagai Manfaat dan Keutamaan
Berinfak
Orang Indonesia menjadi salah satu masyarakat yang paling dermawan di dunia. Memang sepertinya sudah menjadi budaya di masayrakat kita untuk berbagi dan saling tolong menolong, salah satunya adalah dengan berinfak. Sebelum itu, kita perlu tahu terlebih dahulu mengenai keutamaan berinfak. Berikut setidaknya ada 6 keutamaan berinfak, antara lain:
Infak tidak Mengurangi Kekayaan
Tidak perlu kita khawatir akan uang yang kian menipis setelah berinfak, karena harta yang kita infakkan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Berinfak adalah Investasi Terbaik
Hal ini sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah ayat 261 tentang orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji.
Infak Meringankan Kesulitan
Berinfak bisa menjadi salah satu cara meringankan kesulitan yang sedang kita hadapi. Kita bisa mendapat perspektif baru dan semakin bersyukur atas nikmat Allah.
Infak Bisa Menebus Dosa
Berinfak juga merupakan salah satu cara agar kita diampuni oleh Allah. Rasulullah bersabda, “Bersedekah dapat memadamkan dosa seperti air memadamkan api,” (HR Ibnu Majah).
Berinfak Menolak Bala
Rasulullah menganjurkan untuk bersedekah pada pagi hari. Sebab sesungguhnya bala itu turun pada pagi buta dan sedekah dapat menolak qadha buruk di udara.
Membuat Bahagia Orang yang Telah Tiada
Bersedekah dengan niat agar pahala sedekahnya untuk orang yang meninggal merupakan kesunahan yang diajarkan Rasulullah SAW.

Memilih Lembaga Terbaik untuk
Berinfak dan Meluaskan Manfaat
Selanjutnya yang perlu kita cari adalah memilih lembaga terbaik untuk berinfak sekaligus lembaga yang mampu meluaskan manfaat dari infak yang kita berikan. Dalam hal ini kita harus berhati-hati karena zaman sekarang ada saja lembaga yang kurang amanah dalam menyalurkan infak. Selagi niat kita sudah baik, kita pun harus berusaha menjaga agar niat baik kita selalu menemukan jalan yang baik juga.
Saya dapat merekomendasikan untuk berinfak di Lembaga Manajemen Infaq (LMI). LMI adalah lembaga filantropi profesional yang bertujuan mengangkat harkat dan martabat masyarakat kurang mampu melalui penghimpunan dana sosial (zakat, Infaq, Shadaqah, dan wakaf). LMI didirikan pada tahun 1995 dan berpusat di Kota Surabaya. Saat ini LMI memiliki 8 perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada bulan Maret 2023 ini, LMI mendapatkan anugerah Baznas Award 2023 sebagai LAZ dengan Pertumbuhan Muzakki Terbanyak. Hal yang bagi saya paling penting adalah pertanggungjawaban. LMI selalu memberikan pertanggungjawaban pada setiap bulan lewat majalah LMI yang dapat kita akses secara online dan sudah teraudit WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

Mengenal Lembaga Manajemen Infaq (LMI)
Lembaga Manajemen Infaq (LMI) berdiri pada tahun 1995 dan berpusat di Kota Surabaya. Tidak butuh waktu lama, pada tahun 1996, LMI sudah langsung terlibat dalam penghimpunan dan pendayagunaan dana untuk umat. Pada tahun 2005, LMI mendapat LAZ Provinsi dengan SK Gubernur Jatim No. 451/1702/032/2005. Pada kurun waktu tersebut, LMI sudah bisa menjalankan kegiatan pengadaan infaq dan penyaluran dana untuk umat karena sudah legal di tataran provinsi.
Bagi LMI, legalitas adalah yang utama karena hal itu menjadi bentuk komitmen LMI dalam menjaga kepercayaan umat Islam. Pada tahun 2016, LMI mendapat izin LAZNAS dengan SK Kemenag RI No. 184 Tahun 2016. Kemudian, pada tahun 2019, LMI mendapat SK Badan Wakaf Indonesia Nomor 3.3.00231 Tahun 2019. Pada tahun 2021, LMI pun mengurus perpanjangan SK LAZNAS dengan SK Kemenag RI Nomor 672 Tahun 2021.



7 Program LMI
Mulai dari Program Ekonomi hingga Qurban
Sebagai LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional) yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat serta dana infak, LMI juga menjalankan sejumlah program. Setidaknya, LMI telah menjalankan tujuh (7) program pada tahun 2021 lalu. Program tersebut mulai dari program Ekonomi, Pendidikan, Dakwah, Kemanusiaan, Kesehatan, Ramadan, dan Qurban.
Program Ekonomi
Program ekonomi fokus pada pemenuhan kebutuhan hidup mustahik melalui dua pendekatan, yaitu karitatif untuk memenuhi kebutuhan darurat mustahik (biasanya berupa santunan) dan pendekatan pemberdayaan untuk merangsang inisiatif dan usaha mustahik agar dapat bertransformasi menuju taraf hidup yang lebih baik.
Program ekonomi ini menjadi 3 bagian, takni Tani Nusantara, Ternak Nusantara, dan KUBE/KSM/Modal Usaha. Tani nusantara telah mendayagunakan luas lahan sebesar 114.212 m2, Ternah Nusantara telah dikelola oleh 29 orang tersebar di jawa Timur, dan Modal Usaha telah menyasar ke 74 orang serta 20 kelompok usaha.
Selama tahun 2016 – 2021, berikut pencapaian program Ekonomi LMI:




Program Pendidikan
Program Pendidikan fokus pada pemberian kesempatan bagi sebanyak mungkin anak usia sekolah dari keluarga miskin untuk dapat tetap menempuh pendidikan formal. Program Pendidikan LMI juga berperan dalam pebinaan agama dan karakter untuk mencetak generasi unggulan.
Program Pendidikan ini terdiri dari 3 bagian, yakni Beasiswa yang telah tersalurkan kepada lebih dari 30.000 penerima beassiswa LMI, SMP Ibnu Batutah dengan 1.318 santri tersebar di Madiun dan Palembang, serta MBKM program merdeka belajar melalui program Kompartemen Kampus Zakat.
Selama tahun 2016 – 2021, berikut penyaluran program pendidikan LMI:
Program Dakwah
Program Dakwah merupakan program yang memfokuskan pada pendidikan baca tulis Quran dan pembelajaran agama bagi masyarakat di daerah pelosok, pemakmuran masjid, dan pendidikan agama bagi binaan beasiswa serta ekonomi.
Program Dakwah ini terbagi menjadi 3 bagian, yakni Wakaf Quran yang telah lebih dari 10.000 Quran terdistribusikan dari Aceh sampai Papua, Kampung Quran, serta Program Bersih-Bersih Masjid (BBM).
Selama tahun 2016 – 2021, berikut penyaluran program ddakwah LMI:




Program Kemanusiaan
Program Kemanusiaan merupakan program yang fokus pada keterlibaan dan aksi dalam pra bencana, tanggap darurat, sampai masa recovery dan rehabilitasi korban terdampak bencana serta krisis kemanusiaan lainnya. Krisis ini mencakup baik krisis air maupun rawan pangan.
Program ini memiliki tiga bagian, yakni Ganala (Siaga Bencana Alam), Sumur Bor untuk mendapat sumber mata air, dan program ketahanan pangan yang berupa distribusi bahan makanan dan makanan siap saji.
Selama tahun 2016 – 2021, berikut penyaluran program kemanusiaan LMI:
Program Kesehatan
Program Dakwah merupakan program yang fokus pada pemberian layanan kesehatan berupa klinik, bantuan dana berobat, edukasi kesehatan, dan layanan ambulance serta mobil jenazah. Tujuannya adalah untuk membantu tersedianya layanan kesehatan yang terjangkau dan mudah bagi masyarakat umum khususnya pada dhuafa.
Program Kesehatan ini terbagi menjadi 3 bagian, yakni Ambulance yang merupakan pelayanan transportasi pasien dari rumah ke faislitas kesehatan, Klinik Gratis, dan Santunan Pengobatan.
Selama tahun 2016 – 2021, berikut penyaluran program Kesehatan LMI:




Program Ramadan dan Qurban
Program Kemanusiaan merupakan program yang fokus pada proses ibadah di bulan suci Ramadan. Program ini memiliki enam agenda, yakni Bingkisan Lebaran, Buka Puasa, Wakaf Al-Quran, Fidyah, Zakat Fitrah, dan Bekal Puasa Keluarga Dhuafa.
Selama tahun 2016 – 2021, berikut penyaluran program Ramadan LMI:
Sementara untuk program Qurban, merupakan program yang memiliki agenda utama penyaluran dana dan hewan Qurban pada Idul Adha.
Selama tahun 2016 – 2021, berikut penyaluran program Qurban LMI:
Cara Meluaskan Manfaat
Melalui LMI
LMI menyediakan berbagai channel yang dapat kita pilih sesuai keinginan dan kebutuhan kita dalam meluaskan manfaat. Mulai dari via WhatsApp Pusat hingga ke website yang spesifik seperti infak.in dan wakafo.org. Berbagai pilihan ini tentu memudahkan calon donatur yang ingin bersedekah dan berwakaf. LMI juga menyediakan berbagai pilihan metode pembayaran secara daring, seperti online payment dan QR Code.
Melalui WhatsApp Online Pusat
Melalui Qurbanholic
Sedekah harian via Infak.in
Wakaf di Wakafo.org
Daftar donatur LMI
Pilihan Channel Berinfak via LMI

Kamu juga bisa
meluaskan manfaat bersama LMI
Terus terang saya sebagai muslimah dan warga Surabaya sangat bersyukur dengan kehadiran LMI yang dekat, karena dapat kita akses secara daring maupun luring. Dengan begini, meluaskan manfaat untuk sesama dan untuk kebaikan semakin mudah. Bagaimanapun juga, niat baik yang sudah kita tanamkan pada diri perlu kita kawal dan kita jaga, salah satunya dengan memilih lembaga yang terpercaya untuk berinfak seperti pada Lembaga Manajemen Infaq (LMI). Kamu bisa mengetahui LMI lebih jauh lewat website LMI, Instagram LMI, dan Facebook LMI. Apakah kamu sudah pernah berdonasi via LMI? Mari berbagi di sini, sebab saya tidak sabar ingin mendengar pengalamanmu di kolom komentar.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog “Meluaskan Manfaat” yang diselenggarakan oleh Lembaga Manajemen Infaq dan Forum Lingkar Pena
Referensi:
https://lmizakat.id/
https://lmizakat.id/contact
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/28/survei-mayoritas-warga-prioritaskan-zakat-ketimbang-baju-baru
https://khazanah.republika.co.id/berita/m4k08y/5-m-bekal-kehidupan-insya-allah-aman
https://islamdigest.republika.co.id/berita/qq3m35335/empat-manfaat-bersedekah
https://khazanah.republika.co.id/berita/qwdv0a320/3-manfaat-sedekah-yang-diungkap-rasul-ke-ali-bin-abi-thalib
Sumber gambar:
Instagram LMI
Sumber grafis:
Canva, diolah oleh Nabilla DP
selain badan amal zakat yang sudah terkenal saat ini, LMI saya baru denger loh. ternyata sudah lama ada ya dan punya banyak banget program yang sudah berhasil di laksanakan. baru mau tanya kok di jabar gak ada ya? hehehe. tapi ternyata bisa banget berkontrbusi secara online menggunakan WhatsApp Pusat dan website dengan banyak banget pilihan jenis pembayaran. semoga berkah dan sukses membantu sesama ya LMI.
sedekah harian lewat infak.in emang praktis sih. Kita bisa sedekah semampu kita, caranya juga mudah banget… semoga kita selalu dimampukan dan dimudahkan untuk bersedekah ya
Bekal untuk masa deoan (akhirat) perlu menjadi bahan pwrtimbanganbagi diri kita juga ya, mbak. Biar lebih merata, atau lebih tepat sasaran memang sebaiknya melakui lembagg resmi. Apalagi kalau zakat. Kalau belum ada pandangan, bisa langsung tunaikan di LMI.
Aku baru tahu ada Lembaga Manajemen Infaq, padahal udah berdiri sejak 1995. Kiprahnya udah banyak dan semoga makin meluas penyaluran manfaatnya. Di era serba digital ini, LMI juga engga mau kalah dengan membuat terobosan berinfaq melalui WA yah…Semangaat…
Sekarang ya mau apapun jadi terasa mudah. Bahkan untuk kepentingan bekal dunia dan akhirat pun ada lembaga yang bantuin kayak lembaga manajemen infaq. Keren dah.
Semoga momen Ramadan saat ini bisa menjadi penguat untuk kita untuk lebih giat lagi beramal ibadah, termasuk memberikan infak terbaik yang dapat memberikan manfaat kepada sesama
Terimakasih reminder 5M nya kak . Ya Allah merasa kecil diri ini. Semoga kita semua diberikan rejeki dan keihklasan utk selalu berinfak
Memberi sanksi kepada diri sendiri memang perlu dilakukan, agar senantiasa gak mengulangi kesalahan yang lalu, dengan perbanyak berbuat kebajikan. Apalagi di bulan Ramadhan ini kan
Wah serasa tertampar diri saya membaca artikel inspiratif ini. Selama kita hidup memang harus selalu berbuat baik dan bermanfaat untuk orang lain. Program-program yang dilakukan oleh LMI sangat berdampak baik bagi kehidupan sekitar ya. Semoga saja tetap konsisten ya berbuat kebaikan untuk banyak orang…
Aku jugaaa lhoo, kadang kalau lihat ada orang meninggal tuh suka yang muhasabah juga, Ini kan kita lagi nunggu giliran yah, apakah aku siap? atau apakah aku siap juga ditinggal orang2 terdekatku? Apa amalku udah cukup buat bekal berpulang?
Memang deh harus banget meluaskan manfaat dengan jadi manusia yang loman meski sedang tak punya lebih tetep harus bisa berbagi.
MasyaAllah, tulisan ini membuat saya jadi ikut introspeksi diri Mbak. Saya pun masih terus belajar untuk menjadi pribadi yang “loman” tidak hanya saat memiliki kelebihan rezeki, tetapi juga saat sedang dalam kesempitan rezeki, berusaha tetap “loman” pada sesama yang membutuhkan bantuan. Alhamdulillah LMI ini program-programnya menarik dan bermanfaat banget ya. Jadi, bikin orang-orang tidak ragu untuk menitipkan infaknya di LMI.
MasyaAllaah keren banget LMI ini, aku juga kemarin sempet cari2 tahuu kemarin dan ternyata programnya ngga hanya dakwah ya mbaa, keren
Pentingnya membangun sistem pengelolaan donasi yang transparan dan akuntabel seperti LMI ini. Dengan demikian, kebiasaan rajin berinfaq di Indonesia dapat terus ditingkatkan dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Aku tahu LMI ini sejak masih kuliah
Dulu bahkan sempat bergabung jadi relawannya
Kualitas LMI sebagai lembaga infaq sudah teruji
Harus menerapkan 5M nih, biar bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga bulan Ramadan ini menjadi kan kita manusia lebih baik. Jgn sampai deh Allah memanggil di saat kita belum siap.
Manfaatnya luar biasa ya, Mbak, dari bersedekah itu. Program LMI ini juga bagus, jadi terasa gotong royongnya.
Dengan beberapa alasan, aku lebih memilih layanan infak sedekah online begini. Lebih nyaman lagi kalau bisa anonim.
Semoga Ramadhan ini bisa jadi titik balik untuk menjadi muslim yang lebih baik
bener-benar manfaatnya begitu luas dibalik harta yang kita sedekahkan. Apalagi pihak selalu amanah untuk menyalurkan sedekah ke berbagai lokasi yg memang membutuhkan sedekahat tersebut. Pokoknya LMI terbaik deh,
MashaAllah~
Aku selalu yakin bahwa apa yang kita miliki bisa jadi kadang lebih bermanfaat untuk orang lain. Dan untuk menyebarkan manfaat seperti ini perlu banget bantuan LMI, yang amanah dalam menyebarkan kebaikan yang berkesinambungan untuk masyarakat Indonesia.
Baca tulisanmu jadi nyadarin diri banget sih mbaak. Auto mikir selama hidup aku udah loman nggak sih? Dan jawabannya aadalah enggak, hahaha. Jadi pelajaran banget ini, apalagi pas Ramadan, cocok jadi perenungan dan upgrade diri lebih baik. Yok infaq yok!
Keren banget ya LMI
Jadi makin senang ingin berinfaq kalau lembaganya terjamin
Pun kegiatannya sudah diketahui banyak orang