Lompat ke konten

Tertib Imunisasi Lengkap,
Rahasiaku Lindungi Keluarga
dari Risiko Kesehatan

Varian omicron memberi dampak yang ringan pada mayoritas warga. Namun, sayangnya, hal itu tidak berlaku untuk saya. Omicron sukses membuat saya “nge-drop”. Apalagi saya memiliki riwayat asma dan penyakit hipersensitifitas. Kendati begitu, saya bersyukur sudah melengkapi diri dengan dua vaksin AstraZeneca, sehingga saya bisa lekas pulih dan tidak mengalami anosmia. Saya pun takjub melihat kedua putri saya yang hanya menunjukkan gejala selama tiga hari. Sesudah itu, mereka kembali ceria dan aktif. Saya yakin rangkaian imunisasi lengkap yang kami upayakan untuk anak-anak sejak mereka baru lahir bekerja dengan sangat efektif.

imunisasi lengkap
Dokumentasi ketika vaksin flu (atas) dan vaksin AstraZeneca dosis 1 (dok: pribadi).

Sudah dua bulan ini saya berdamai dengan long covid. Efek dari varian omicron ini tidak saya duga, namun sepertinya berkaitan dengan riwayat asma yang saya derita. Saya sukar membayangkan apa jadinya kalau saya tidak vaksin? Mungkin saya sudah tergeletak di ranjang rumah sakit dan mendapat perawatan intensif. Na’udzubillah.

Saya sadar diri dengan kondisi kesehatan tubuh saya. Kesadaran ini muncul sejak saya mengandung anak pertama. Dokter SpOG saya menuturkan bahwa jika saya tidak ingin mewariskan berbagai alergi dan penyakit yang saya derita, saya sebaiknya menghindari alergen, memberi ASI, dan melakukan imunisasi lengkap pada anak serta diri saya sendiri. 

Petuah itu saya ikuti hingga saya memiliki anak kedua. Alhamdulillah, saya menyaksikan sendiri kedua anak saya tumbuh dengan tangguh dan sehat. Ketika saya sedang sakit pun, mereka tidak terlalu terpengaruh. Manfaat imunisasi lengkap sangat saya rasakan. Aktivitas sehari-hari bisa berjalan dengan lancar, anak-anak dapat belajar dan bermain dengan bahagia, hingga kondisi finansial yang lebih terjaga. Saya juga meyakini bahwa imunisasi lengkap merupakan investasi terbaik untuk masa depan anak-anak kelak.

Pada tulisan ini, saya membagikan pengalaman saya melindungi kesehatan keluarga dengan imunisasi lengkap. Selain itu, tulisan ini juga menghadirkan wawasan umum tentang kebaikan imunisasi untuk masa depan kita dan keluarga.

Imunisasi Mewariskan Kebaikan

Ibu saya kerap berkisah bahwa sesulit apapun kondisi ekonomi mereka dulu, Ibu tidak pernah luput membawa saya ke puskesmas untuk mengikuti imunisasi. Saat itu, sekitar tahun 1992-1993, belum banyak imunisasi dasar yang wajib diberikan untuk anak. Beberapa jenis imunisasi yang diberikan untuk anak pada era 90-an adalah BCG, DPT, Polio dan Campak, serta Hepatitis B. Sekarang, pemberian jenis imunisasi sudah sangat berkembang mengikuti zaman.

Orang tua saya sudah mewariskan sikap tertib imunisasi sejak saya kecil. Ajaran ini pun tumbuh subur di kepala dan hati saya, bahwa saya harus terbuka dengan segala kemungkinan di masa depan, termasuk dinamika situasi kesehatan. 

Warisan kebaikan imunisasi dari orang tua, saya teruskan hingga saya mendapat amanah dua orang putri. Kendati kami mengalami kondisi finansial yang cukup dinamis, saya tidak pernah memangkas biaya untuk imunisasi anak. Ada beberapa imunisasi anak yang bisa saya dapatkan di Puskesmas, tetapi, ada pula yang saya memilih untuk melakukan dengan dokter anak.

Saat ini sudah ada perubahan paradigma. Istilah dalam pemberian imunisasi bukan lagi “Imunisasi Dasar Lengkap” tetapi “Imunisasi Rutin lengkap”. Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Situasi yang semakin berkembang menunjukkan bahwa imunisasi dasar saja tidak cukup untuk tubuh kita. Perlu adanya imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal. Berikut merupakan panduan imunisasi lengkap untuk anak oleh IDAI tahun 2020.

imunisasi lengkap anak
Jadwal Imunisasi Lengkap Anak Terbaru Tahun 2020 (dok: IDAI)

Pentingnya Imunisasi Rutin Lengkap

Panduan imunisasi rutin lengkap penting kita ikuti sebagai ikhtiar untuk mencapai kadar perlindungan optimal bagi anak dan keluarga. Imunisasi lengkap pun harus diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jadwal imunisasi lengkap ini sendiri terbagi menjadi dua, yakni jadwal imunisasi dasar dan jadwal imunisasi ulangan.

Ada jenis imunisasi yang cukup satu kali pemberian saja, ada pula yang memerlukan beberapa kali dan bahkan pada umur tertentu memerlukan pengulangan imunisasi. IDAI membuat jadwal imunisasi di atas berdasarkan rekomendasi WHO dan organisasi profesi yang berkecimpung dalam imunisasi setelah melalui uji klinis.

Jika ada imunisasi yang belum diberikan sesuai jadwal yang seharusnya atau tertunda, imunisasi harus secepatnya diberikan dan dikejar.
- Kementerian Kesehatan

Saat ini masih banyak anak Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Bahkan, ada pula anak yang tidak pernah mendapatkan imunisasi sama sekali sejak lahir. Kondisi ini agak menyedihkan karena kita masih berada dalam fase pandemi covid-19. Imunisasi lengkap maupun imunisasi covid untuk dewasa dan anak harus terus kita upayakan. Seringkali orang tua merasa khawatir terkait halal dan haram vaksin serta KIPI atau kejadian ikutan pasca imunisasi.

Secara medis dan ilmiah telah terbukti bahwa imunisasi lebih banyak mendatangkan manfaat dan sangat minim risiko. MUI pun telah memberi anjuran dan fatwa halal untuk sejumlah imunisasi. Imunisasi lengkap merupakan upaya terbaik yang dapat kita lakukan untuk mencapai kekebalan kelompok serta menjaga kesehatan keluarga. Saya sendiri telah mengalami berbagai kebaikan imunisasi. Mulai dari lebih sehat hingga terjaganya kondisi finansial keluarga.

Kebaikan Imunisasi,
Menjaga Keluargaku Melewati Pandemi

Bulan Februari lalu, saya, suami, dan adik ipar positif covid-19 dan terkena varian omicron. Ini membuat kami sekeluarga harus isoman selama minimal 13 hari. Segera saya melapor ke website isoman Kemenkes dan mendapat sejumlah obat dan vitamin untuk covid-19. Kami bertiga sudah mendapat imunisasi lengkap, ada yang pakai AstraZeneca, ada yang Sinovac.

Kami bertiga bergegas melakukan imunisasi covid-19 lengkap setelah mendapat kesempatan. Sebab, ini menjadi salah satu jalan untuk melindungi kedua anak saya yang belum bisa mendapat vaksin covid-19. Selama isoman, kami bertiga juga tetap memakai masker di dalam ruangan. Hasilnya, anak-anak saya hanya bergejala selama tiga hari. Setelah itu, mereka pulih dan kembali ceria. Inilah dampak positif vaksin covid-19 yang sangat terlihat di keluarga saya.

Kedua anak saya masih berusia di bawah 6 tahun, sehingga mereka belum bisa mendapat vaksin covid-19 untuk anak. Akan tetapi, saya tetap menjalankan ikhtiar dengan melakukan imunisasi lengkap untuk anak. Khusus saat pandemi covid-19, saya menambahkan vaksin flu untuk anak-anak saya. 

Berkat imunisasi lengkap, kami berhasil melalui masa-masa isoman dengan lancar. Tidak hanya itu, sekolah, pemasukan keluarga, dan aktivitas kami juga tidak terlalu terganggu. Saat isoman, suami saya masih bisa melakukan rapat online, adik saya masih bisa menjalankan investasi saham dari rumah, sementara saya juga dapat bekerja dari rumah.

Beberapa kebaikan imunisasi lengkap yang saya rasakan adalah:

1. Keluarga Tidak Mudah Sakit.

Dari semua anggota keluarga, saya adalah satu-satunya yang paling gampang sakit. Ini karena saya memang memiliki riwayat kesehatan khusus sejak masih kecil. Akan tetapi, ketika saya sedang sakit, tidak ada satu pun anggota keluarga lain yang tertular. Ini tentu berkat imun mereka yang senantiasa terjaga dan imunisasi lengkap yang kami upayakan.

2. Belajar dan Bermain Tetap Menyenangkan

Selama pandemi, anak saya mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, sempat juga ikut Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ketika gelombang covid-19 sudah mulai turun. Selama bersekolah, anak saya tidak pernah sakit karena ia sudah imunisasi lengkap dan selalu memakai masker. Ia pun dapat belajar dan bermain dengan gembira serta menikmati proses bersekolah secara normal seperti sebelum adanya pandemi.

3. Pekerjaan Tetap Lancar

Pandemi covid-19 turut membuat suami saya yang seorang dosen harus menjalani pekerjaan secara daring. Dia juga melakukan seluruh pekerjaan dari rumah, seperti penelitian, rapat, dan membimbing mahasiswa. Sesekali ia keluar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Berhubung suami saya juga sudah mendapat vaksin covid-19 lengkap, selama dua tahun pandemi ini ia tidak pernah sakit, kecuali saat terkena varian omicron bulan Februari 2022 lalu. Alhamdulillah, kondisi itu sangat saya syukuri karena suami adalah tulang punggung keluarga kami.

Kondisi pekerjaan saya juga tidak terlalu terganggu. Bisnis persewaan mainan saya memang terdampak pandemi, akan tetapi, saya tetap bisa bekerja dari rumah dengan cara membuat tulisan lewat blog. Aktivitas ini justru mendatangkan banyak manfaat dan keberkahan untuk keluarga inti dan keluarga besar, salah satunya saya bisa mendapatkan tiket umroh secara gratis untuk Bapak mertua di tengah pandemi.

4. Kondisi Finansial Terjaga

Pandemi covid-19 memang menghalangi keleluasaan kami untuk beraktifitas, yang tentu saja berujung pada ketidakstabilan kondisi finansial. Akan tetapi, ternyata kami tetap sehat selama dua tahun pandemi dan memungkinkan untuk terus bekerja. Ini membuat kondisi finansial keluarga cukup terjaga. Alhamdulillah, kami tidak kekurangan dan dapat berbagi dengan orang-orang di sekitar.

Keempat manfaat di atas sukar saya peroleh apabila saya dan keluarga tidak melakukan imunisasi lengkap. Coba bayangkan saja apabila seluruh keluarga di Indonesia juga melakukan tindakan yang sama, saya yakin kita bisa lebih cepat bangkit dari jeratan ekonomi akibat pandemi covid-19. 

imunisasi lengkap
Pemberian imunisasi pada anak saat pandemi (dok: pribadi).

Manfaat imunisasi lengkap tidak hanya untuk personal atau individu seperti pada pengalaman saya di atas. Ada dua manfaat lain yakni untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) dan proteksi lintas kelompok. Istilah herd immunity ini sudah sering kita dengar ketika pandemi covid-19. Pada dasarnya, herd immunity atau kekebalan kelompok dapat terbentuk apabila cakupan imunisasi cukup tinggi pada sebuah kelompok. Sehingga, apabila ada orang-orang yang belum vaksin atau tidak bisa vaksin di kelompok tersebut, mereka bisa tetap terlindungi dari penyakit. 

Pada sisi lain, imunisasi lengkap juga dapat menjadi proteksi lintas kelompok. Ini terjadi ketika adanya pemberian imunisasi pada usia tertentu (misalnya pada imunisasi anak) bisa membatasi penularan pada kelompok dewasa atau orang yang lebih tua.

Tetap Imunisasi Lengkap Saat Pandemi

Pandemi covid-19 tidak menghalangi kami untuk melakukan imunisasi lengkap untuk anak dan untuk diri saya sendiri. Saya membekali diri dan kedua anak saya dengan vaksin tambahan berupa vaksin flu dan kegiatan ini kami lakukan ketika pandemi. 

Saya mencari layanan kesehatan yang tidak terlalu ramai dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Syukurlah kegiatan vaksin flu berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan risiko. Berikut beberapa kiat melakukan vaksin ketika pandemi, baik untuk vaksin tambahan maupun vaksin dasar untuk anak.

imunisasi saat pandemi
Kiat Imunisasi Lengkap pada Anak saat Pandemi (infografis: Nabilla, diolah di Canva).

Pertama, pilih pelayanan kesehatan yang melaksanakan prokes ketat. Perhatikan apakah dokter dan perawat memakai APD lengkap, kalau bisa pilihlah tempat yang membedakan ruangan antara anak yang sakit dan anak yang hendak vaksin.

Kedua, lakukan pada weekday atau hari aktif. Tujuannya agar tidak terlalu ramai dan meminimalisir kontak dengan orang lain. Kita pun lebih leluasa karena tidak terburu-buru. 

Ketiga, tanyakan pada dokter untuk imunisasi ganda. Imunisasi ganda ini seperti merangkap dua jenis vaksin pada satu tindakan. Tujuannya agar anak bisa mendapat perlindungan yang tepat dan cepat tanpa perlu berulang kali melakukan kunjungan ke dokter. 

Keempat, pelaksanaan vaksin di sekolah. Beberapa sekolah turut memberikan tempat untuk pelaksanaan vaksin, seperti untuk vaksin covid-19 untuk anak. Ini tentu memudahkan karena anak bisa sekaligus menjalankan PTM sebelum vaksin. Selain itu, anak-anak tidak perlu bertemu orang lain yang lebih banyak di tempat pelayanan kesehatan umum. 

Menyesal Tidak Vaksin Rotavirus

Imunisasi lengkap ketika pandemi covid harus tetap kita upayakan. Tujuannya adalah mencegah wabah ganda atau double outbreak ketika pandemi masih berlangsung. Anak-anak yang tidak mendapat perlindungan lengkap, akan menjadi generasi yang rentan terkena penyakit lain di masa depan. Sebab, sebelum covid-19 pun kematian bayi dan balita di Indonesia karena diare, meningitis, TB, dan DBD masih cukup banyak. Adanya penyakit-penyakit ini dikhawatirkan dapat menjadi penyakit penyerta pada covid-19 anak.

vaksin lengkap
Jumlah Kematian Balita Menurut Kelompok Umur tahun 2020 (dok: Katadata)

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data bahwa kematian bayi berusia di bawah lima tahun (balita) di Indonesia mencapai 28.158 jiwa pada tahun 2020. Sebagian besar balita yang meninggal dalam rentang usia 0-28 hari atau neonatal. Mayoritas penyebab kematian tinggi pada bayi neonatal karena berat badan lahir rendah. Selain itu, dalam grafik dapat kita lihat bahwa kematian balita post-neonatal juga tinggi. Penyebab paling banyak adalah karena pneumonia, diare, kelainan kongenital, penyakit syaraf, dan faktor lainnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mencatat penyebab utama kematian balita (usia 12-59 bulan) di Indonesia adalah diare. Terdapat setidaknya 314 kematian akibat diare pada balita di Indonesia tahun 2019. Pneumonia, demam, malaria, difteri, dan campak adalah daftar penyakit lainnya yang menyebabkan kematian balita di Indonesia pada tahun 2019. Kita tentu amat menyayangkan situasi ini karena sesungguhnya berbagai penyakit diatas dapat kita cegah dengan pemberian imunisasi lengkap pada anak.

manfaat imunisasi lengkap
Proporsi Penyebab Kematian Balita di Indonesia tahun 2019 (dok: Katadata dan Kemenkes).

Saya sendiri pernah mendapat pengalaman menyesakkan karena diare. Saya merasa terlalu percaya diri dan melewatkan imunisasi rotavirus pada anak pertama saya. Saat itu, saya merasa tidak perlu vaksin rotavirus karena anak saya mendapat ASI dan MPASI yang baik. Sehingga saya pikir saat itu, anak saya tidak akan terkena diare. 

Ternyata, begitu sudah tidak menyusui, Mahira (nama anak pertama saya) terserang diare dan menyebabkan ia turun berat badan sangat cepat. Tubuhnya pun sangat lemas, dokter sempat meminta opname tapi tidak jadi karena ternyata kondisi Mahira memungkinkan untuk rawat jalan. 

Menyesal sekali rasanya. Saya pun tidak mengulangi kesalahan yang sama pada anak kedua. Saya memenuhi vaksin rotavirus lengkap pada anak kedua saya. Sejak saat itu, saya berjanji pada diri saya sendiri untuk memberi imunisasi lengkap pada kedua anak saya kendati usianya sudah lewat dari 3 tahun. 

Berbagai Kemungkinan di Masa Depan

Perlu kita ketahui bahwa manfaat vaksin tidak hanya dapat kita rasakan pada hari ini atau tahun ini saja, tetapi akan langgeng sampai bertahun-tahun ke depan. Syaratnya hanya satu: kita melakukan imunisasi lengkap sesuai usia dan kebutuhan pada kondisi tertentu. Masa depan nanti penuh ketidakpastian dan tantangan. Masalah kesehatan yang serius bisa saja terjadi, pandemi juga bisa kembali terulang. Apalagi saat ini kita pun sedang menghadapi perubahan iklim yang tak terelakkan.

Dr. Michael Merson, seorang Direktur Duke Global Health Institute, memberikan kuliah dan memaparkan hasil penelitiannya kepada anggota komunitas kesehatan global. Judul refleksi dan penelitian beliau adalah The Future of Health. Tulisan tersebut memuat enam prediksi Dr. Michael Merson mengenai perkiraan kondisi kesehatan di masa depan nanti. 

Dalam kuliahnya, Dr. Merson membagikan 6 prediksi teratasnya untuk masa depan kesehatan global. Pertama, penyakit kronis dan tidak menular (PTM) masih mendominasi masalah kesehatan dunia. Kedua, kemunculan penyakit menular yang berkelanjutan. Ketiga, perubahan iklim yang mempengaruhi kesehatan. Keempat, masalah kesehatan akibat migrasi pengungsi. Kelima, meningkatnya teknologi kesehatan. Keenam, adanya peningkatan angka harapan hidup.

imunisasi lengkap
Prediksi Masa Depan Kesehatan Global (infografis: Nabilla, diolah di Canva).

Saya menggarisbawahi pada masalah penyakit menular dan perubahan iklim. Sebab, pandemi yang terjadi saat ini juga disebabkan oleh interaksi antara binatang dengan manusia dan sangat menular. Saat ini, ada beberapa penyakit menular yang muncul kembali, seperti virus Zika di Miami Beach hingga penyakit kolera di Haiti. Dr. Merson menekankan kepada orang banyak bahwa, “penyakit ini tidak akan hilang.” Untuk itu upaya terbaik yang dapat kita lakukan adalah melakukan imunisasi lengkap dan melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Imunisasi Lengkap: Investasi Kesehatan Terbaik
Kini dan Nanti

Kita perlu menyadari bahwa kesehatan adalah investasi masa depan. Banyak negara yang melakukan investasi besar untuk melindungi rakyatnya dari serangan teroris, tetapi tidak terhadap serangan virus. Padahal, serangan virus bisa jauh lebih mematikan dan jauh lebih merusak secara ekonomi dan sosial.

Sebuah pandemi sudah terbukti dapat membuat ekonomi dan negara bertekuk lutut. Oleh karena itu, masalah kesehatan tidak bisa menjadi urusan kementerian kesehatan saja. Kita sebagai masyarakat juga perlu aktif mencari informasi terbaru yang aktual dan terpercaya tentang perkembangan kesehatan. Selain itu, upaya paling konkrit yang dapat kita lakukan adalah melakukan imunisasi lengkap untuk keluarga kita.

Mari kita mulai dari langkah yang paling kecil dan sederhana dulu, yakni kita mulai dari keluarga kita masing-masing. Langkah kecil kita ini, kelak akan menjadi langkah yang besar dan dapat mengubah kondisi kesehatan negara secara umum.

Referensi:

Gatra, https://www.gatra.com/news-483155-kesehatan-waspadai-double-outbreak-pada-anak.html

Innovations In Health Care, https://www.innovationsinhealthcare.org/six-predictions-for-the-future-of-health/

Katadata, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/22/kematian-balita-di-indonesia-capai-282-ribu-pada-2020

Kemenkes, https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf

Kemenkes, https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180428/5625737/berikan-anak-imunisasi-rutin-lengkap-rinciannya/

Katadata, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/04/26/diare-penyebab-utama-kematian-anak-di-indonesia-pada-2019

Satgas Covid-19, https://covid19.go.id/p/berita/hindari-wabah-ganda-lindungi-anak-melalui-imunisasi-di-masa-pandemi

18 tanggapan pada “Tertib Imunisasi Lengkap, Rahasiaku Lindungi Keluarga dari Risiko Kesehatan”

  1. Semoga kesadaran masyarakat kian meningkat tentang pentingnya imunisasi lengkap, jadi bisa memutuskan mata rantai penyakit menular insya Allah

  2. Lengkap banget informasinya mbak, jadi makin sadar diri akan pentingnya imunisasi dan vaksin selama pandemi ini. Alhamdulillah anak saya mendapat imunisasi saat masih bayi. Bahkan ketika kami sekeluarga terpapar virus covid-19, bersyukur tidak mengalami gejala yang terlalu mengkhawatirkan. Suami dan anak hanya demam diawal saja, sementara saya sempat mengalami anosmia. Tetapi berkat vaksin paparan virus Covid-19 bisa cepat ditangani dengan baik.

  3. Syukurlah dengan vakinasi ini mba Nabilla semakin terlindungi ya mba dari wabah penykiat dan tak jadi lebih parah . Aku pun merasa sejauh ini khtiar au untuk jaga kesehatan dengan imunisasi adalahpilihan yang pas

  4. Baca postingannya ini bikin saya mencoba mengingat-ingat lagi anak-anak udah pada imunisasi lengkap belum ya? Hadeuuuhh. Tapi seperti saran Prof Miko, misalnya khawatir belum lengkap, dan belum terserang penyakitnya, ya dikejar saja. Ulang vaksinasi dari yang awal, dan lengkapi.

  5. waah keren nih klo imunisasinya lengkap, insya Allah jadi lebih terjaga dr segala ancaman penyakit ya mba. klo belum lengkap imunisasi gak perlu khawatir ya mba

  6. Imuninasi wajib yaa untuk melindungi orang disekitar kita terutama diri kita juga. Semoga saya juga bisa imunisasi lengkap secepatnya.

  7. Anak-anakku ga ada yang vaksin rotavirus nih, dulu kayaknya belum ada ya. Alhamdulillah, berbekal daftar imunisasi standar, anak-anak bisa tumbuh sehat yaa.. jikalau sakit pun tak terlalu parah efeknya.

  8. Yap benar banget nih Mbak pandemi bukan penghalang, justru penting sekali anak2 mendapatkan imunisasi dasar lengkap di masa pandemi seperti sekarang karena agar imun dan kesehatannya dapat terjaga. Saya sendiri rajin bawa anak ke posyandu tiap bulannya even udah gak ada yang vaksin lagi. Jari sekarang pergi ke posyandu buat timbang aja untuk pantau pertumbuhan mereka

  9. karena pernah kena Covid aku jadi makin menghayati apa jadinya jika nggak pernah vaksin mba. Dan untuk anak-anak penting ya imunisasi lengkap ini. Jadi pandemi covid19 nggak boleh dijadikan alasan orangtua lagi untuk melakukan imunisasi lengkap pada anak, biar anak Indonesia sehat dan kuat. Pokoknya nggak boleh ada anak sakit karena nggak diimunisasi. Amin

  10. Gak boleh banget kelewat jadwal imunisasi anak.
    Maka jangan lupa menyimpan dan melihat jadwal imunisasi yang tertulis. Ini baru-baru belajar jadi Ibu tuh berasa dapet buku tugas. Alhamdulillah, dengan imunisasi, semoga dijauhkan dari penyakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *