Lompat ke konten

Pahlawan Nutrisi
di Tengah Badai Pandemi

Memilih buah yang segar sangat penting untuk asupan nutrisi sehari-hari.

Nyaris setahun Covid-19 telah menyita perhatian dunia. Kendati vaksin sudah mendekat dan diprediksi dapat didistribusikan pada Januari 2021, pandemi Covid-19 di Indonesia masih berada dalam tahap yang mengkhawatirkan. Semua orang masih harus ekstra siaga dan sebisa mungkin harus terus sehat, setidaknya sampai vaksin dan obat selesai dibuat. Pada sisi lain, menjaga kesehatan dan asupan nutrisi sampai awal tahun 2021 dapat menjadi tantangan tersendiri. 

Beragam upaya pencegahan terus disuarakan, mulai dari penggunaan masker hingga atensi pada asupan nutrisi yang dapat menjadi kunci untuk membangun sistem kekebalan tubuh. Asupan gizi seimbang untuk tubuh menjadi salah satu kiat utama untuk meningkatkan imunitas dan mencegah penularan Covid-19. Sekalipun terlihat sederhana, tidak semua lapisan masyarakat memiliki cukup dana serta aksesibilitas terhadap makanan yang bergizi. Apalagi, saat ini Indonesia sedang bergulat melawan 3 permasalahan gizi yakni gizi kurang, gizi lebih, serta defisiensi zat gizi mikro.

Dengan masalah yang betul-betul kompleks, pemerintah tidak akan sanggup menanganinya sendirian. Sehingga, butuh adanya kesadaran dari berbagai lapisan masyarakat baik dari individu, kelompok, dan swasta untuk mengambil peran dan memberikan bantuan secara konsisten. Tanpa bermaksud berlebihan, nyatanya, pada kondisi pandemi ini Indonesia butuh pahlawan nutrisi.

Kebutuhan Nutrisi yang Tak Mengenal Kompromi

Pandemi membuat masalah yang ada di Indonesia semakin berebut keluar ke permukaan dan menuntut perhatian orang banyak. Fenomena ini dialami Indonesia karena negara kepulauan ini masih berstatus negara berkembang, banyak ketertinggalan yang harus dikejar dan pencapaian yang harus diakselerasi. Salah satu yang saat ini sangat kentara di tengah pandemi Covid-19 adalah masalah di bidang kesehatan dan gizi. Pada saat yang bersamaan, Indonesia harus berjuang menjaga kesehatan masyarakat dan tetap berupaya menurunkan angka stunting. Stunting atau balita kerdil adalah salah satu isu gizi yang menjadi sorotan dan telah tertuang dalam Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024.

Sayangnya, stunting tidak dapat diobati, namun dapat dicegah dan dapat dilakukan perbaikan gizi. Pandemi Covid-19 pun tidak memberi toleransi, meski saat ini semua orang harus saling menjaga jarak dan memusatkan sebagian aktivitas di rumah, pemenuhan gizi yang baik harus tetap berjalan tanpa jeda.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah mengeluarkan Panduan Gizi Seimbang Pada Masa Pandemi Covid-19 berupa rekomendasi Makanan Bergizi Seimbang. Dalam isi piring makanan sehari-hari, sebaiknya terdiri dari pertama, makanan pokok yang merupakan sumber karbohidrat, dapat berupa nasi, jagung, kentang, serta umbi-umbian.

Kedua, lauk pauk yang merupakan sumber protein dan mineral. Dalam kategori ini, ada lauk hewani antara lain daging, ikan, ayam, dan telur.

Sementara untuk lauk nabati antara lain tahu tempe, dan kacang-kacangan.

Ketiga, sayuran dan buah yang merupakan sumber vitamin mineral dan serat terutama vitamin A, C, dan E. Manfaat dari konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan aman ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta menurunkan resiko penyakit kronis dan penyakit infeksi.

Dalam panduan tersebut, ada rekomendasi untuk mencukupi asupan sayur dan buah untuk mencegah penularan Covid-19. Kecukupan vitamin dan mineral sangat diperlukan dalam mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang optimal. Vitamin dan mineral dalam buah-buahan dapat berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh dan membantu meningkatkan imunitas.

Rekomendasi makanan bergizi seimbang ini sebaiknya diperhatikan jika ingin terus sehat, terhindar dari Covid-19, sekaligus untuk anak-anak terhindar dari stunting. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, angka anak stunting masih di angka 30,8 persen pada 2018. Apabila melihat indeks keparahan stunting dari WHO, maka angka ini masih tergolong tinggi, sebab masih di atas 15%. Dengan kata lain, angka stunting Indonesia masih berada di level yang serius.

Pahlawan Nutrisi Itu Ada di Lampung

Salah satu ironi permasalahan gizi ada di Provinsi Lampung. Provinsi yang disebut sebagai Sang Bumi Ruwai Jurai dan menjadi lumbung pangan nasional ini ternyata memiliki angka stunting yang cukup tinggi. Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, berada dalam daftar 100 kabupaten/kota prioritas penanganan stunting di Indonesia oleh Kemenkes. Jumlah kasus stunting di Lampung Tengah pada 2018 mencapai 27% dari 3.680 balita yang tersebar di 10 desa. Sayangnya, stunting bukanlah penyakit yang dapat disembuhkan, namun, tetap bisa dicegah. Pencegahan ini bukanlah upaya yang mudah dan butuh sinergi bersama pihak swasta.

Adalah Great Giant Foods (GGF), sebuah unit korporasi dari Gunung Sewu Group dalam bidang produk makanan dan pertanian. Diluncurkan pada tahun 2016, unit ini mencakup produk- produk buah segar, makanan dan minuman dalam kemasan, seperti jus, protein, dan susu, yang dipasarkan di bawah merek dagang, seperti Sunpride, Re.Juve, Bonanza, Hometown, dan Cap Kodok. Produk unggulannya berupa nanas kaleng yang telah tersebar di lebih dari 60 negara. Hal tersebut menjadikan GGF sebagai tiga besar produsen nanas kaleng di dunia dengan pengolahan limbah, pabrik, dan kebun yang terintegrasi.

Beberapa lokasi peternakan dan kebun GGF berada di Lampung Tengah. Adanya kondisi stunting yang tinggi di Lampung Tengah membuat GGF turut bergerak untuk memperbaiki nutrisi. Inisiatif ini dilakukan selain untuk membantu pemerintah setempat, juga sejalan dengan visi GGF yakni nourishing people’s lives with quality foods produce in sustainable and innovative way (menyehatkan kehidupan masyarakat dengan makanan berkualitas yang diproduksi dengan cara yang berkelanjutan dan inovatif).

GGF telah melakukan sejumlah upaya perbaikan nutrisi sejak sebelum pandemi dan turut berkontribusi dalam pemenuhan nutrisi saat pandemi. Keterlibatan GGF sebelum pandemi sangat berdampak kepada stabilitas kesehatan, keterjangkauan masyarakat akan makanan bergizi, serta perekonomian masyarakat. Sementara kontribusi selama pandemi turut mendorong penjagaan gizi para tenaga medis dan masyarakat. 

Kebaikan Gizi yang Ditanam Sebelum Pandemi

Melihat kondisi stunting di Lampung yang mengkhawatirkan, pada akhir 2019 GGF meluncurkan program Great Indonesia dan memberikan sosialisasi serta pendampingan pencegahan stunting kepada warga di 5 desa dengan kasus tertinggi. Program yang dijalankan adalah perbaikan pola makan, pola asuh, dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program ini dilakukan GGF untuk mendukung program Lampung Tengah bebas stunting tahun 2023.

Untuk perbaikan pola makan, GGF menyasar anak-anak usia balita, PAUD, dan SD dengan membiasakan sarapan sehat yang dilakukan secara rutin. Komposisi sarapan sehat ada nasi, lauk-pauk, susu, dan buah. Kebiasaan baik ini telah dilakukan jauh-jauh hari sebelum pandemi menghampiri. GGF meyakini bahwa nutrisi bersifat fundamental, ketika tidak ada obat untuk suatu penyakit, sistem imun yang terjaga adalah senjata utama untuk mempertahankan kesehatan tubuh.

Perbaikan pola asuh ditargetkan pada perempuan yang telah memasuki masa subur dan yang akan menikah. Pemberian wawasan ini dilakukan dengan tujuan adalah agar kelak ibu-ibu ini paham bagaimana mengasuh anak, memperhatikan nutrisi anak, dan bagaimana agar ibu yang sedang hamil turut memerhatikan gizi untuk mereka sendiri.

Kawasan Rumah Pangan Lestari atau KRPL diterapkan pada anggota masyarakat umum terutama ibu-ibu kelompok wanita tani. Tujuannya adalah memberdayakan ibu-ibu rumah tangga agar lebih produktif dan mengisi pekarangan rumah yang kosong. Lahan yang ada di setiap rumah warga ditanami sayur dan buah-buahan. GGF berharap langkah kecil ini meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap sayur dan buah yang sehat. Ketika sayur dan buah yang ditanam ada di depan rumah masing-masing, masyarakat lebih mudah mendapatkannya dan mendorong keterjangkauan gizi yang lebih efektif.

“Saat pandemi, mereka sangat terbantu karena mereka tidak perlu ke pasar dan bertemu orang banyak. Selain itu, mereka jadi lebih mudah untuk mengakses makanan,” ujar Gilang M Nugraha, Junior Manager Sustainability GGF.

Atas komitmen yang tinggi ini, GGF mendapat berbagai penghargaan, diantaranya dari Kompas Gramedia Award, PR Indonesia Award, dan ditunjuk sebagai satu-satunya perusahaan yang terlibat sebagai panelis penilai stunting di Provinsi Lampung.

Hasil kontribusi gizi dari GGF di Lampung. Ada kenaikan kualitas gizi anak dan apresiasi dari pemerintah serta swasta.

Ikhtiar ini tidak dilepas begitu saja, melainkan dievaluasi secara rutin setiap tiga bulan sekali. Dalam catatan setiap triwulan tersebut, program sarapan gratis dapat menaikkan tinggi rata-rata anak sampai 3 cm dan rata-rata berat badannya naik 0.7 kg. Untuk kegiatan KRPL, mendapatkan testimoni dari masyarakat bahwa program ini menaikkan aksesibilitas makanan bergizi untuk masyarakat. Kerja keras ini membawa hasil yang baik untuk isu stunting di Lampung Tengah. Kabupaten Lampung Tengah mendapat Peringkat Kinerja stunting terbaik se-Provinsi Lampung, Peringkat Kinerja Paling Inspiratif se-Provinsi Lampung, dan Peringkat Kinerja stunting paling replikatif se-Provinsi Lampung. 

“Kami, GGF, berkomitmen untuk mendukung program-program yang sifatnya untuk menutrisi masyarakat,” pungkas Gilang.

Proteksi Nutrisi Selama Pandemi

Pada saat pandemi melanda, GGF membuat program GGF peduli yang berfokus pada beberapa hal. Melalui kegiatan kepedulian ini, GGF membagikan buah-buahan dan susu segar kepada para tenaga medis di sejumlah rumah sakit di Lampung dan Jakarta. Selain itu, GGF turut melakukan webinar bersama tenaga ahli dan dokter untuk sama-sama mengedukasi masyarakat bahwa nutrisi penting dan tentang nutrisi untuk tubuh selama pandemi.

Perhatian GGF tidak hanya diberikan untuk tenaga medis, tetapi juga untuk masyarakat sekitar. Hal ini ditunjukkan dengan pembagian paket buah dan sembako oleh PT Sewu Segar Nusantara (Sunpride) sebanyak 3.2 ton buah segar, 100 paket buah, dan 500 paket sembako bagi warga sekitar Kecamatan Neglasari, Tangerang, yang terdampak wabah Covid-19.

Kontribusi yang dilakukan selama pandemi tidak hanya berupa pemenuhan nutrisi. GGF juga melakukan kegiatan pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan penyemprotan cairan disinfektan di beberapa kampung sekitar perusahaan di Lampung.

Buah Bernutrisi,
Seratus Persen Persembahan Anak Negeri

Nutrisi yang tepat saat pandemi adalah kunci, sebagaimana WHO pun menyebutkan bahwa nutrition is a critical part of health and development (nutrisi adalah bagian penting dari kesehatan dan perkembangan). Nutrisi yang baik pada buah, sayur, daging, dan susu, dapat diperoleh sejak produk tersebut ditanam dan hewan ternak diberi makan.

GGF sangat memahami hal ini dan konsisten menjaga kualitas makanan dan minuman yang diproduksi. Buah-buahan produksi GGF 100% buah nusantara, ditanam oleh tenaga ahli Indonesia dan dikelola oleh orang Indonesia. Sebagian besar kebun berada di Lampung, ada pula yang berada di Blitar dan Bali. Sementara untuk susu dan daging diolah oleh PT Great Giant Livestock (GGL) yang merupakan perusahaan terkemuka di bidang ternak sapi di Indonesia. Sapi diberi pakan yang aman dan bernutrisi sehingga menghasilkan daging yang memiliki keempukan merata dengan merek Bonanza Beef. Inovasi terbaru GGL adalah memelopori peternakan sapi perah tropis dataran rendah yang produk susu segarnya dipasarkan dengan merek Hometown Dairy. 

GGF memiliki fasilitas produksi hijau terintegrasi terbesar di dunia (world single largest integrated green production facility). GGF juga menerapkan zero waste management untuk melindungi lingkungan. “Kami mencoba untuk apa yang kami ambil dari alam, kami kembali juga ke alam,” tutur Luthfiany Azwawie selaku Head of Product Management and Marketing PT Sewu Segar Nusantara. GGF berharap segenap upaya yang dilakukan secara berkelanjutan ini dapat turut menjaga nutrisi masyarakat Indonesia dan mencegah penyebaran wabah.

29 tanggapan pada “Pahlawan Nutrisi di Tengah Badai Pandemi”

  1. Kawasan Rumah Pangan Lestari, bagus juga programnya itu Mba. Emang di tengah pandemi ini selain protokol kesehatan yg harus dipatuhi jika keluar rumah, mesti didukung juga dengan fisik yang kuat, yg bisa didapatkan dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang 🙂

  2. Makanan bergizi yang seimbang memang dibutuhkan banget oleh tubuh apalagi dimasa pandemi begini.
    SAlut dengan program GGF semoga segenap upaya yang dilakukannya dapat turut menjaga nutrisi masyarakat Indonesia dan mencegah penyebaran wabah.
    Aamin.

  3. Wah keren nih GGF, makin keren dengan program great Indonesianya. Suka banget. Semoga langkah baik GGF akan program great Indonesianya ini menular ke yang lainnya. Sehingga dengan begini, tak ada lagi yang namanya stunting aamiin.

  4. Ternyata kiprah GGF ini luar biasa ya mbak, intinya berupaya membantu proteksi pencegahan covid-19 melalui penyediaan buah2an berkualitas dan memenuhi standart kesehatan. Stunting memang menjadi permasalahan yang belum bisa dituntaskan, namun dengan berbagai upaya dari pihak terkait termasuk dr GGF sendiri semoga masyarakat Indonesia hidup sehat terhindar dari kasus stunting atau gizi buruk.

  5. Keren ya program GGF itu, yang Great Indonesia dan program dari alam kita kembalikan ke alam.
    Semoga stunting yang dialami anak-anak di Lampung lekas tertangani dengan baik. Aku tuh jadi ngiler membayangkan nanas yang dikalengkan

  6. Bonanza itu emang enak, pernah nyobain dulu 😀
    Saya selalu salut dengan yang perusahaan yang mengelola peternakan dan kebun, jadi ingat buku cerita yang dulu saya baca.
    Ketika masa kecilnya suka gembala sapi, setelah besar dia bangun peternakan yang kualitasnya nggak kalah dari asing.
    Persis ya kayak GGF, dan ikutan memberikan terpenuhinya nutrisi selama pandemi ini 😀

  7. sekarang makin rajin makan buah sih demin membuat nutridi badan seimbang dan emang jadi lebih seger sih kalau rutin makan buah, dan biasanya ujame selalu beli pisang or nanas or jamu kristalnya sunpride seger segerrrrr

  8. di kondisi kaya gini kesehatan emang wajib banget dijaga yaaa, makanan yang bergizi udah jadi keharusan niiih,, untungnya nggak neko neko kalo soal makanan dan buah semuanya masuk hehehhe

  9. Mbak aku gagal fokus sama tampilan templatenya, cakep banget lho. love it!

    btw betul banget sekarang tuh kita harus fokus sama nutrisi keluarga yaa, karena inilah salah satu yang bisa melindungi kita dari terinfeksi virus.

  10. Baru dari postingan ini bunda tahu jumlah anak stunting itu terbanyak di Lampung Tengah. Buruk baiknya pemberian nutrisi sejak kecil ternyata sangat berpengaruh kepada pertumbuhan anak. Sungguh bangga ada program yang di implementasikan oleh Great Giant Foods sehingga insya Allah kebutuhan akan nutrisi bagi anak-anak Inonesia bisa terpenuhi. Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *