Lompat ke konten

Bersama Stockbit, Freelancer dan Blogger Juga Bisa Investasi Saham

Saya mencoba memosisikan diri sebagai full time blogger yang ingin mencoba investasi saham dan kemudian saya bertanya pada diri sendiri: apa ya aplikasi investasi saham modal kecil yang cocok untuk pemula? Kalau mau buka-bukaan, rate job para blogger itu tidak terlalu besar dibandingkan platform content creator lainnya. Umumnya, blogger memiliki dua pilihan: memperbaiki personal branding dan meninggikan rate card atau melakukan ternak blogger dan mengutamakan kuantitas pesanan artikel.

Tulisan saya kali ini akan lebih relevan bagi blogger yang memiliki pekerjaan lain di samping menulis blog. Apabila kamu adalah full time blogger dan mengandalkan satu-satunya pemasukan dari kegiatan blogging, saran saya sebaiknya prioritas ke kebutuhan utama dulu. Jika kebutuhan sehari-hari seperti untuk makan, cicilan, dan infaq telah terpenuhi, kamu bisa menyisihkan sisa tabungan untuk investasi saham.

Dulu saya sering mendapat nasihat dari orang tua untuk tidak bermain api dengan saham. Pasalnya, imvestasi saham itu beresiko besar. Bisa kehilangan uang dalam jumlah banyak, begitu kata orang tua saya. Sudah begitu, butuh uang yang banyak juga untuk investasi. Namun, setelah saya belajar tentang literasi digital dan literasi finansial, faktanya tidak demikian. Saya lihat, sebagian besar teman-teman saya di Instagram juga belum menggunakan saham sebagai salah satu sarana investasi. Ada yang alasannya karena masih belajar, ada pula yang karena memang belum berminat.

(Jejak pendapat yang saya lakukan di Instagram @NabillaDP)

Kita bisa investasi saham meski hanya memiliki uang di bawah 500 ribu. Seratus ribu pun bisa! Kita juga tidak perlu buru-buru berinvestasi pada perusahaan besar nan mahal. Ada trik dalam berinvestasi yang aman dan menguntungkan. Semua ini bisa kita lakukan dengan aplikasi yang cocok untuk investasi bagi pemula, yakni Stockbit. Melalui tulisan ini, saya akan memberikan gambaran umum tentang investasi dan review aplikasi Stockbit. Kamu bisa membaca tulisan saya sampai tuntas ya sebelum memulai investasi saham pertama!

Memahami Prinsip Dasar Investasi Saham

Sebelumnya perlu saya sampaikan di sini bahwa beberapa prinsip literasi keuangan yang saya tulis bersumber dari Blogger Talks yang diadakan oleh BloggerHub dan Stockbit. Acara pada awal tahun ini sangat menarik dan saya beruntung bisa ikut gabung. Sebab, topik tentang literasi keuangan termasuk di dalamnya tentang pemahaman dasar atas saham sangat sejalan dengan rencana saya pada tahun ini. Saya ingin lebih merapikan pembukuan keluarga serta menambah pemasukan. Nah, tambahan pemasukan ini salah satunya saya dapatkan dari saham.  

Perumpamaan investasi ini seperti perjalanan untuk mencapai tujuan. Anggap saja tujuan dalam rencana finansial saya adalah membeli rumah pada tahun ini (aamiin!) dan saya tentu perlu kendaraan. Jenis kendaraan yang kita pilih adalah jenis investasi yang kita lakukan. Bisa dengan deposito, properti, memilih untuk menyimpan emas, menggunakan reksadana, hingga investasi saham. Semua jenis pilihan kita ini tentu ada plus minusnya. Menurut saya, coba satu per satu mana instrumen yang cocok dan bisa kita mulai lebih dulu. Menggunakan lebih dari satu “kendaraan” untuk mencapai tujuan juga boleh-boleh saja kan. Jadi mereka bisa konvoi bareng dan lebih cepat sampai tujuan, deh, karena jalan yang dilalui cukup lengang. 

Pertimbangan Investasi Saham

Saya sendiri saat ini memakai dua jenis investasi dalam mencapai “tujuan”, yakni menggunakan emas dan saham. Pertimbangan pertama adalah aspek legalitas. Keamanan itu jadi nomor satu. Saya tidak mungkin meletakkan uang di tempat yang saya anggap tidak aman. Maka dari itu, saya selalu melihat apakah lembaga aplikasi yang saya gunakan sudah jelas legalitasnya dan bukan merupakan investasi bodong. Syukurlah saya bukan tipikal orang yang mudah tertarik dengan investasi yang menjanjikan jumlah banyak dalam waktu singkat. 

Pertimbangan kedua dalam menentukan jenis investasi adalah seberapa besar risikonya. Investasi saham memang lebih berisiko dan butuh effort yang lebih, seperti meluangkan waktu untuk mempelajari fundamental perusahaan, meriset perusahaan, serta mengamati pergerakan chart. Namun, return atau kembalinya juga worth it atau sebanding dengan upaya yang kita keluarkan. Kata kuncinya adalah: tidak terburu-buru dan mau membaca laporan keuangan. 

Pertimbangan ketiga adalah tentang jangka waktu investasi. Dengan saham, kita bisa memilih mau investasi untuk jangka panjang atau jangka pendek. Kalau saya memilih untuk jangka pendek dan menengah. Artinya, dalam waktu dekat seperti antara 1-4 pekan setelah berinvestasi pada sebuah perusahaan, saya akan menjual jika nilai jualnya sudah cocok dengan saya. Ada pula yang saya letakkan untuk jangka panjang, yakni saya biarkan saja agak lama sampai mencapai nilai saham maksimal. 

Pertimbangan keempat adalah likuiditas, yakni kemudahan untuk menjual beli saham dan menarik dana. Ini penting sekali karena bisa saja dana kita gunakan untuk kebutuhan yang mendadak. Oh ya, ada satu hal yang harus saya tulis pula di sini yakni berinvestasilah dengan uang dingin. Uang dingin ini maksudnya uang yang aman dan “nganggur” setelah semua kebutuhan dan keperluan kita untuk menabung telah terpenuhi. 

Pertimbangan kelima adalah kemudahan dalam mempelajari. Saat ini, belajar investasi saham sudah tidak susah dan tidak mahal. Kita bisa belajar hal-hal dasar dari content creator yang fokus pada isu-isu finansial favorit kita di YouTube dan bisa mengikuti kelas berbayar untuk pemahaman yang lebih utuh. 

Mengelola Keuntungan dan Risiko Investasi Saham

Tadi sempat saya singgung bahwa investasi saham juga membawa risiko. Dalam saham, ada dua jenis potensi pendapatan yang dapat kita peroleh. Pertama adalah capital gain yang bisa kita peroleh ketika harga jual di atas harga beli. Kalau mau dapat keuntungan optimal, belilah saham (dari perusahaan yang sehat tentu saja) ketika harganya rendah. Lalu amati juga agar kamu bisa menjual pada saat nilai sudah naik lebih tinggi. Kedua, pembagian laba perusahaan kepada investor yang biasanya diadakan 1-2x per tahun. 

Untuk pemula, saya sarankan menggunakan aplikasi yang memiliki fitur-fitur yang ramah untuk pengguna. Klasifikasi bagian yang jelas dan tidak terlalu banyak istilah membingungkan pada interface aplikasi. Selain itu, akan menjadi nilai plus jika kita bisa mengamati maupun turut berdiskusi tentang pergerakan saham dalam forum internal aplikasi. Ada satu hal lagi yang menjadi nilai tambah, yakni ketika aplikasi tersebut memberikan segmen dan informasi untuk belajar secara mandiri. 

Review Aplikasi Stockbit: Aplikasi Investasi Saham untuk Pemula

Semua fitur idaman aplikasi untuk investasi saham bagi pemula yang telah saya bicarakan di atas ada pada aplikasi Stockbit. Aplikasi Stockbit memiliki interface aplikasi yang nyaman, fitur yang lengkap tetapi tidak membingungkan, adanya forum internal, dan ada fasilitas untuk belajar secara mandiri. 

Terdapat lima fitur utama yakni Watchlist, Stream, Search, Chat, dan Portfolio. Pada Watchlist, kita bisa melihat pergerakan saham dari perusahaan yang kita ikuti atau kita beli sahamnya. Kamu tidak perlu shock apabila melihat warna merah-hijau, sebab, layaknya kehidupan, semua warna itu hanya sementara! Hehehe. 

(Tampilan Aplikasi Stockbit)

Hal yang perlu kita tahu adalah apa yang menyebabkan saham yang kita ikuti berwarna merah dan hijau. Ini dapat kita pelajari di Stockbit. Kamu tinggal pilih menu “Search” dan scroll sampai bawah. Kamu akan menemukan beberapa course dari ahli tentang mempelajari fundamental hingga mempelajari laporan keuangan. 

Menu Search ini sangat komplit. Pertama, kita bisa mencari daftar perusahaan secara manual. Kedua, ada informasi IHSG market nasional, global, dan reksadana. Ketiga, ada menu Academy, Calendar, Screener, dan Alert. Pada menu Academy, kita bakal menemukan A toZ tentang saham, dari hal yang basic banget sampai level advance. Jadi, kita tidak perlu khawatir tersesat karena Stockbit sudah membekali kita dengan “pegangan” yang mantab sebagai awalan. 

Selanjutnya, Menu Stream ini adalah salah satu yang menyita atensi saya karena tidak semua aplikasi investasi saham menyediakan ruang untuk berdiskusi. Pada menu ini, kita bisa mengikuti perkembangan terbaru akan pergerakan saham yang kita ikuti maupun yang kita incar. Ini sangat menghemat waktu apabila kita tidak memiliki kesempatan yang banyak untuk mengamati saham satu per satu. 

Apabila kamu sudah membeli saham, kamu bisa mengecek pergerakan saham yang kamu beli pada menu Portfolio. Biasanya, pemula akan deg-degan kalau lihat ada angka minus. Saya bisa bilang begini karena saya pengalaman banget nih sebagai investor saham pemula! Hehehe. Tips yang bisa saya berikan adalah pelajari materi-materi dari Stockbit Academy dan memintalah saran dari teman dekat yang lebih ahli. Pelajari apa tanda-tanda fundamental perusahaan yang bagus, pelajari juga singkatan-singkatan yang ada.

(Fitur favorit saya: Stockbit Academy)

Sedikit Tips Sebelum #MulaiDariStockbit

Kalau kamu ada anggaran, mulailah dari angka 500 ribu rupiah. Kemudian, mulailah berinvestasi pada 2-3 perusahaan. Nanti apabila sudah ada anggaran lagi, kamu bisa mengisi saldo di rekening RDN kamu. Oh, ya, nyaris saya lupa membahas soal pendaftaran di aplikasi Stockbit. Cara daftarnya sangat mudah dan cepat. Kamu hanya tinggal menyiapkan KTP, koneksi internet yang baik, dan daftarlah pada hari kerja. Usahakan pada jam kerja juga, ya, agar verifikasinya bisa lebih cepat. Gunakan email utama karena ini berhubungan dengan duit, yah! Hehehe.

Stockbit menyediakan dua rekening RDN. Bisa dengan Bank BCA dan Bank Jago. Saya kemarin mengambil di Bank BCA karena sudah jadi nasabah. Sebagian teman-teman pada ambil di Bank Jago, karena ada promo. Lumayan juga nih kalau bisa kamu manfaatkan!

Review aplikasi Stockbit ini sudah banyak diulas pula oleh berbagai content creator di YouTube. Meski tergolong baru, ternyata penggunanya cukup banyak dan ramai. Saya lihat Stockbit juga rutin membagikan insight dan sejumlah tips penting yang cocok untuk para pemula di YouTube mereka. Go and check it, you’ll find more than what you get in Stockbit Academy!

Beberapa content insightful dari Stockbit di YouTube

Penutup

Ternyata belajar saham bisa lebih mudah kalau kita mau mengubah perspektif dari cara pandang zaman dulu, ya. Saya pun juga tergerak setelah adik ipar saya terjun terlebih dahulu untuk investasi saham dan sudah mendapat keuntungan hingga belasan juta. Dari dia, saya belajar untuk mempelajari kinerja perusahaan yang baik. Selain itu, saya juga belajar pula dari aplikasi Stockbit yang sangat cocok untuk investasi saham bagi pemula.

Apakah kamu sudah mulai berinvestasi saham? Atau sudah menggunakan Stockbit juga, nih? Boleh berbagi pengalaman di sini, ya.

23 tanggapan pada “Bersama Stockbit, Freelancer dan Blogger Juga Bisa Investasi Saham”

  1. investasi saham sekarang lagi ramai ya, apalagi kehadiran aplikasi seperti Stockbit ini, bahkan pemula pun bisa belajar ya dari sini, modal yang dikeluarkan pun juga cukup terjangkaulah ya.
    emang harus ubah cara pandang nih, kalau emang mau maju 🙂

  2. iyaa ya semakin mudah sekarang kalau mau invest di saham. Dulu itu minimal sejuta apa yah buat buka rekening. Sekarang 100ribu juga sudah bisa. Aplikasi untuk beli-jual saham pun semakin banyak seperti Stockbit ini. Cukup pantau dari HP supaya tahu mana yang perlu dibeli, mana yang perlu dijual. Yang penting pakai uang dingin dan kepala dingin. hehehe

  3. entah kenapa aku masih agak takut ya mba invest saham.. lebih ke takut menanggung resiko sih.. hehe
    tapi bole juga nih mulai dari stockbit, kayaknya user friendly gitu untuk pemula..

  4. Sekarang lagi ramai lagi ya tentang investasi saham ini, aku dulu pernah juga berinvestasi di saham, lumayan juga sih hasilnya daripada ditabung. Tapi sekarang sudah enggak main saham lagi, budget buat yang lain makin banyak hehe…

  5. Alhamdulillah zaman sekarang investasi saham semakin mudah ya, Mbak. Dulu kan, harus punya modal besar. dan memang, saya sebagai freelance, tidak akan bisa membelinya hehehe. Tapi sekarang, dengan penghasilan tak tetap, freelance pun bisa berinvestasi saham.

  6. Aku masih belajar tentang saham nih hehe dan baru aja beranikan diri beli saham US karena cocok banget buat yang punya uang dinginnya banyak. Btw aplikasi inj termasuk mudah dimengerti ya untuk investor pemula seperti aku.

  7. Ketika berani dan mantap memilih sebuah instrumen untuk tujuan keuangan masing-masing keluarga, maka siap juga dengan konsekuensinya, yakni belajar. Nah, paling asik nih…memulai belajar saham dengan aplikasi Stockbit. Setelah belajar, langsung praktek.

  8. Bagus nih mba kalau kita ada pilihan untuk jangka waktu ketika kita mau investasi. Apalagi modal yang dibutuhkan juga kecil ya mba. Bisa nih aku coba aplikasikan mba buat investasi. Makasih

  9. Alhamdulillah semenjak pandemi saya juga belajar main saham. Dan pastinya uang yang digunakan harus uang dingin memang. Salah satunya ya penghasilan dari blogger juga.

  10. Betul..
    dengan penghasilan yang diperoleh para blogger, maka dikembangkan melalui investasi yang kita yakin bisa dipelajari dan melakukannya dengan baik.
    Investasi saham, salah satunya.
    Belajarnya melalui aplikasi Stockbit, tentunya.

  11. asik ya, makin banyak aplikasi yang memudahkan untuk investasi saham, apalagi buat pemula atau buat yang budgetnya tipis, teteap bisa main-main saham juga di stockbit, keren 🙂

  12. Pingback: Fortune Indonesia Summit 2022 dan Masa Depan Perekonomian Bangsa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *